2. Bandingkan dengan Kamp Konsentrasi

IDN Times/Fitria Madia

Ia juga sempat membandingkan Rutan-rutan yang ada di Indonesia dengan Kamp Konsentrasi Auschwitz yang digunakan oleh Nazi untuk menahan tawanannya sebelum dibunuh. Menurut Fadli, Kamp Konsentrasi masih lebih layak dibanding Rutan di Indonesia.

"Saya pernah ke kamp konsentrasi nazi di Auschwitz sampai sekarang masih ada itu ada tempat tidur. Masih seperti apa adanya, saya kira kondisi di sana masih lebih baik. Kondisi tempat tidur lingkungan masih lumayan gitu lho. Tapi kalau di sini numpuk tidur, tidur itu aja sulit harus gantian. Tidak layak sama sekali," jelasnya.

3. Berharap terdakwa tidak dengan mudah ditahan

IDN Times/Fitria Madia

Dengan kondisi tersebut, ia mengatakan bahwa pihak Rutan memang tak dapat berbuat banyak. Pasalnya mereka hanya dapat pasrah menerima tahanan yang dititipkan dalam Rutan.

"Seharusnya yang memerintahkan itu yang harus tahu kapasitasnya berapa. Tidak bisa dihitung seperti ikan pindang. Tidak manusiawi sama sekali," sesalnya.

Baca Juga: Al Ghazali Batal Kunjungi Dhani, Fadli Zon Pilih Malam Hari

4. Usulkan rumah tahanan khusus kasus narkoba

IDN Times/Fitria Madia

Oleh karena itu, ia berharap pihak kejaksaan atau pengadilan dapat dengan bijak menimbang sebelum memutuskan untuk menahan terdakwa. Sebagai contoh, tahanan kasus narkoba dengan kasus terbanyak di dalam Rutan sebaiknya tak semua di tahan.

"Mungkin kedepan harus ada pemikiran perkara-perkara seperti narkoba harus diseleksi mana yang harus direhab. Kita juga harus memikirkan ada mekanisme lain, ada kerja sosial atau denda atau rumah tahanan khusus untuk narkoba," pungkasnya.

Baca Juga: Fadli Zon Datang ke Rutan Malam Hari, Kunker Sambil Besuk Dhani