Kader PSI Bocorkan Soal Dana Politik dalam Penjaringan Cakada PDIP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pada fit and proper test calon kepala daerah (cakada) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), seorang kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membocorkan masalah dana politik. Hal tersebut menjadi konsekuensi jika ingin maju sebagai calon kepala daerah.
1. Fit and proper test membahas masalah uang
Kader PSI tersebut adalah Gunawan. Dia mendaftar sebagai calon Wali Kota Surabaya. Gunawan menjelaskan, selain membahas kesiapan dari segi intelektualitas dan integritas, tes tersebut juga membahas masalah uang.
"Tadi saya diingatkan soal konsekuensi bila ikut dalam kontestasi Pilwali. Yaitu biaya politik yang cukup besar, seperti biaya promosi, biaya survei, dan biaya saksi," jelas Gunawan kepada IDN Times melalui pesan singkat, Kamis (19/9).
2. Butuh dana politik yang besar
Gunawan yang sempat maju sebagai calon legislatif ini merasa dana yang dibutuhkan cukup besar. Apalagi, PDIP memiliki beberapa regulasi terhadap para saksi yang mengharuskan mengawal suara sejak pemungutan hingga rekapitulasi secara langsung.
"Berapa biaya yang dibutuhkan bila 8 ribu TPS yang ada di Surabaya membutuhkan masing-masing 1 saksi? Taruhlah dengan uang pengganti transpor sebesar Rp200 ribu per orang, sudah Rp1,6 miliar, bukan? Itu hanya untuk satu hari saja, belum hari lain," paparnya.
Baca Juga: PDIP Jatim Mulai Fit and Proper Test Calon Kepala Daerah
3. Tetap optimistis mendaftar lewat PDIP
Kendati demikian, Gunawan tetap optimistis atas pendaftarannya di PDIP. Pasalnya, partai berlambang banteng bermoncong putih itu dirasa memiliki jaringan yang luas. Selain itu, PDIP juga memiliki bekal kursi parlemen yang cukup, sehingga dianggap menguntungkan dalam pertarungan Pilwali Surabaya 2020.
"Tentu inilah yang menjadi magnet kenapa banyak bacawali maupun bacawawali dari profesional maupun kader partai lain, termasuk saya, mencoba peruntungan di PDIP," ucap pria berkacamata tersebut.
4. Panitia tegaskan tidak ada mahar
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi mengatakan bahwa pada fit and proper test tersebut belum ada mahar politik yang dibicarakan. Bahkan, berbagai fasilitas hingga makan siang peserta disediakan oleh panitia.
"Gak ada (mahar, Red). Makan saja kami siapkan. Pulpen itu juga kami siapkan, ada yang gak bawa pulpen," beber Kusnadi, Rabu (18/9).
Baca Juga: Pendaftaran Pilkada 2020 Dibuka, PDIP Jatim Mulai Jaring Calon