Blitar, IDN Times - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Hermanto mendatangi lokasi ledakan petasan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Mereka meninjau langsung penanganan korban terdampak dalam peristiwa tersebut.

Khofifah mengatakan pihak Pemprov akan membantu intervensi dalam program rehabilitasi terhadap korban terdampak ledakan petasan ini. Pihak Pemkab disarankan untuk membuat SK tanggap darurat bencana sosial sebagai payung hukum. Nantinya dengan SK ini Pemprov dapat membantu dalam hal rehabilitasi kedapa keluarga korban.

"Tadi Bupati Blitar sudah saya intruksikan untuk mengeluarkan SK tanggap darurat bencana sosial jadi ada payung hukum bagi Provinsi untuk membantu dalam hal rehabilitasi," ujarnya, Selasa (21/02/2023).

Skema sharing dalam hal rehabilitasi telah disiapkan Pemprov untuk memberikan penanganan kejadian ini. Masa status tanggap darurat bencana sosial akan berlangsung selama 14 hari. Setelah itu akan memasuki tahap rekontruksi. "Nanti bisa sharing dalam penanganan yang penting SK terbit dulu sebagai payung hukum," tuturnya.

Sementara itu Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Toni Hermanto menambahkan proses penyelidikan hingga saat ini masih berlangsung. Berdasarkan hasil olah TKP tim Labfor ledakan ini tidak termasuk dalam kategori high exsplosive. Meskipun dampak ledakan sangat besar namun peristiwa ini tidak dipicu oleh detonator.

Polisi sendiri telah memiliki rencana untuk menggelar operasi cipta kondisi menjelang bulan ramadhan. "Kita berjanji akan mengusut tuntas kejadian ini," pungkasnya.

Baca Juga: Ledakan Blitar, 3 Korban Diduga Sedang Meracik Bahan Saat Kejadian