Penembakan Gedung, DPR Sebut Ada Kesengajaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Gedung DPR RI dihebohkan dengan penembakan. Namun, dugaan adanya peluru nyasar justru disangkal oleh Anggota Komisi III DPR RI Teuku Taufiqulhadi. Dia mengaku tidak percaya dengan kesimpulan yang ada saat ini. Dia menilai ada pressure kepada para anggota DPR. "Jadi, nyaris seperti teror kepada anggota DPR," ujarnya saat ditemui di FH UNAIR, Kamis (18/10).
1. Anggota DPR meminta aparat keamanan mengusut tuntas
Taufiq pun berharap agar aparat keamanan bisa mengusut tuntas kasus tersebut. Menurutnya tidak wajar karena penembakan terjadi di dua hari berbeda. "Tidak boleh mereka melakukan ini kepada DPR. Itu adalah Gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Itu sama saja teror kepada seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Baca Juga: Pelaku Penembakan Nyasar di DPR Ternyata Bukan Anggota Perbakin
2. Anggota DPR meminta aparat mengungkap pelakunya
Politisi Partai Nasional Demokrasi (NasDem) ini juga meminta kepada kepolisian agar mencari secara persis siapa pelakunya. "Saya tidak ada dugaan kepada siapapun. Itu adalah tugas dari aparat hukum untuk mengusutnya secara tuntas," tegas Taufiq.
3. Dua kali tembakan pada Senin dan Rabu
Untuk diketahui, saat ini telah ditemukan total lima lubang bekas penembakan DPR RI. Pertama, di ruang kerja anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw dan Bambang dari Fraksi Golkar, Heri Purnama, Senin (15/10). Selanjutnya, dua lubang peluru di ruang kerja anggota DPR RI yang ditembak tersebut berada di lantai 10, tepatnya ruangan 1008, Rabu (17/10).
Baca Juga: [BREAKING]: Ada Penembakan Lagi di Gedung DPR