TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anies Jawab Menag yang akan Batasi Kampanye di Ponpes

Anies menyinggung kebebasan berpendapat

Aniws Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat mengunjungi PPSQ Asy-Syadzili MalangMuhaimin Iskandar saat mengunjungi PPSQ Asy-Syadzili Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas membuat pernyataan akan membatasi kegiatan kampanye politik elektoral di lingkungan pondok pesantren (ponpes). Namun ia bukan melarang kampanye di lingkungan ponpes seluruhnya, tapi hanya memperbolehkan kampanye bersifat pendidikan politik. Apalagi setelah Mahkamah Konstruksi telah menyetujui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Tentu keputusan ini bersinggungan langsung dengan Bakal Calon Presiden (Bacapres) dan Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Pasalnya keduanya kini yang paling gencar melakukan safari politik di beberapa ponpes di Jawa Timur.

Baca Juga: Menag Minta Aturan Kampanye di Fasilitas Pendidikan Segera Dikaji

1. Anies Baswedan menilai kampanye di ponpes adalah bagian dari kebebasan berbicara

Aniws Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat mengunjungi PPSQ Asy-Syadzili MalangMuhaimin Iskandar saat mengunjungi PPSQ Asy-Syadzili Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Anies Baswedan menegaskan tidak sepakat dengan pernyataan Menag, Yaqut Cholil Qoumas. Menurutnya membatasi kampanye di ponpes adalah bagian dari membatasi kebebasan berbicara yang dijamin oleh undang-undang. 

"Semua harus sesuai dengan konstitusi. Dan konstitusi kita menggariskan bahwa ada kebebasan, untuk berekspresi, kebebasan untuk menjalankan hak politiknya," terangn Anies saat dikonfirmasi pada Minggu (8/10/2023) di PPSQ Asy-Syadzili Malang.

Dalam kesempatan tersebut Anies bahkan menyinggung jika beberapa politisi saat menjelang pemilu akan berbondong-bondong mendatangi pondok pesantren. Tapi setelah selesai pemilu, mereka lupa pernah mendatangi pondok pesantren.

2. Bagikan bibit sawo kecik kepada para kiai, Anies Baswedan mengatakan dirinya meniru Pangeran Diponegoro

Anies Baswedan saat menyerahkan bibit sawo kecik di PPSQ Asy-Syadzili Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, Anies Baswedan mengungkapkan alasannya membagi bibit sawo kecik kepada para kiai se-Malang Raya. Menurutnya sawo kecik ini melambangkan perjuangan Pangeran Diponegoro dalam mengusir penjajah dari Indonesia.

"Dulu ketika Pangeran Diponegoro berjuang, maka semua pendukung-pendukungnya akan menanam pohon sawo kecik. Sebagai tanda ini adalah tempat yang memperjuangkan keadilan," bebernya.

Anies Baswedan juga menyampaikan sangat bahagia bisa bertemu begitu banyak kiai-kiai di PPSQ Asy-Syadzili Malang. Ia menyampaikan apa yang menjadi misi dari Koalisi Perubahan yaitu kita ingin menghadirkan Indonesia yang lebih adil.

Ia mengatakan ingin seluruh masyarakat mendapatkan kesetraan kesempatan, dan agar pondok-pondok pesantren mendapatkan perhatian lebih besar dari pemerintah. Sehingga kualitas pendidikan dan kualitas pengajaran bisa meningkat.

Baca Juga: Anies-Muhaimim Kembali Lakukan Safari Politik di Malang

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya