Wamen Desa Sebut Vaksinasi di Pelosok Masih Sulit

Upayakan gandeng pimpinan wilayah untuk percepat vaksinasi

Malang, IDN Times - Pemerintah terus berupaya mempercerpat vaksinasi ke seluruh wilayah tanah air. Namun ada beberapa hambatan yang membuat proyek vaksinasi nasional belum mencapai target yang diharapkan. Salah satunya sulitnya akses menuju sejumlah wilayah di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Desa, Pemberdayaan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi saat kunjungan kerja ke Universitas Widyagama, Kota Malang, Rabu (3/11/2021). 

1. Harus lalui medan yang berat

Wamen Desa Sebut Vaksinasi di Pelosok Masih SulitBudi Arie Setiadi saat melihat vaksinasi di Universitas Widyagama. IDN Times/Alfi Ramadana

Budi menjelaskan bahwa pencapaian tinggi vaksinasi yang ada di Indonesia sebagian besar merupakan kawasan perkotaan. Sementara untuk kawasan pedesaan saat ini masih terus diupayakan oleh pemerintah agar juga bisa segera mendapat vaksinasi. Namun, diakuinya bahwa ada tantangan luar biasa untuk bisa melakukan pemerataan vaksinasi. Pasalnya Indonesia memiliki wilayah yang begitu luas. Untuk itu perlu usaha ekstra untuk pemerataan vaksinasi.

"Harus diakui tantangan di lapangan tidak semudah yang dibayangkan. Kalau di wilayah perkotaan lebih mudah, tetapi wilayah pelosok pedalaman, pedesaan, tak sedikit yang sulit dijangkau," urainya Rabu (3/11/2021). 

Baca Juga: Kisahnya Viral, Trimah Dapat Emas dan Uang dari Crazy Rich Malang

2. Semakin berat saat musim penghujan

Wamen Desa Sebut Vaksinasi di Pelosok Masih SulitIDN Times/Istimewa/facebook Budi Arie Setiadi

Kondisi menjadi semakin berat saat memasuki musim penghujan. Sebab, wilayah pelosok sebagian besar akses jalannya belum sebaik area perkotaan. Akses jalan menjadi lebih berat saat musim penghujan. Hal itu juga turut menghambat proses vaksinasi di wilayah pinggiran. Perlu usaha ekstra untuk bisa memaksimalkan proyek vaksinasi nasional ini. "Kalau bulan-bulan seperti ini memang musimnya hujan. Tantangannya jadi lebih berat untuk upaya percepatan vaksinasi," tambahnya. 

3. Tetap harus jemput bola

Wamen Desa Sebut Vaksinasi di Pelosok Masih SulitBudi Arie Setiadi saat kunjungan kerja ke Universitas Widyagama, Kota Malang. IDN Times/Alfi Ramadana

Untuk skema yang disiapkan menurut Budi tak ada pilihan lain selain jemput bola. Artinya petugas yang mendatangi masyarakat untuk menberikan vaksinasi. Pasalnya tidak mungkin masyarakat yang dikumpulkan pada satu tempat tertentu atau dibuat vaksinasi terpadu. Sebab, jarak antara pemukiman yang satu dan lainnya tak jarang sangat jauh. "Kalau di wilayah pedalaman tidak mungkin masyarakat yang datang ke sentra vaksin. Tetapi petugas yang harus mendatangi masyarakat satu per satu," sambungnya. 

4. Gandeng pimpinan wilayah

Wamen Desa Sebut Vaksinasi di Pelosok Masih SulitIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Cara lain yang diambil juga adalah menggandeng pimpinan wilayah di masing-masing pedesaan. Mereka harus bisa mengarahkan dan mengatur warganya agar mau divaksin. Pasalnya program vaksinasi ini sudah dicanangkan secara nasional. Untuk itu, agar tepat sasaran dari kementerian terkait turut menggandeng pemangku kepentingan di desa untuk turut mensukseskan vaksinasi nasional. "Ini tidak bisa satu pihak. Seluruh komponen bangsa harus bergerak bersama," tandasnya. 

Baca Juga: Bulan Depan Sekolah di Kota Malang Pakai PeduliLindungi 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya