Ramai-ramai Childfree, Pakar: Ini Perkembangan Perempuan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Keputusan untuk tidak akan memiliki anak atau childfree belakangan ini menjadi perbincangan publik. Menanggapi fenomena tersebut, Guru Besar Sosiologi Universitas Airlangga (UNAIR) Prof. Bagong Suryanto, M.Si., menganggap bahwa saat ini perempuan sudah memasuki babak perkembangan baru.
1. Childfree jadi bukti perkembangan perempuan
Bagong menuturkan, pada zaman dulu, nilai perempuan hanya sebatas berapa banyak ia bisa melahirkan anak. Alhasil, banyak perempuan yang dianggap tak bernilai atau gagal ketika tak bisa memberikan keturunan. Kini, indikator status sosial dan eksistensi perempuan sudah berkembang. Kesuksesan perempuan tak lagi sekadar urusan hamil dan melahirkan.
"Kalau sekarang muncul perempuan yang mengumumkan tidak ingin punya anak, itu adalah perkembangan baru. Sah-sah saja dilakukan. Hanya saja pada titik tertentu nantinya, saya yakin kerinduan untuk punya anak akan muncul,” ujar Bagong, Jumat (27/8/2021).
Baca Juga: 10 Negara dengan Partisipasi Perempuan dalam Politik Terbesar di Dunia
2. Masyarakat Indonesia meributkan childfree karena lebih mementingkan hak kelompok
Lebih lanjut, Bagong mengingatkan bahwa pilihan untuk memiliki anak atau tidak merupakan kebebasan dan keputusan personal dari kedua belah pihak yaitu suami dan istri. Fenomena ini juga bukan hal baru di luar Indonesia. Akan tetapi, childfree menjadi perdebatan di Indonesia lantaran masyarakat cenderung lebih menghargai hak kelompok ketimbang hak privat dan otonomi individu.
“Saya yakin childfree adalah sikap sebagian kecil perempuan. Sebagai hak pribadi, boleh-boleh saja mereka memilih seperti itu dan masyarakat tidak perlu merespons secara serius,” tuturnya.
3. Terdapat berbagai alasan untuk childfree
Bagong menjabarkan, terdapat beberapa alasan yang mendasari keputusan childfree ini. Pertama yaitu faktor usia. Pada tingkat elementer, perempuan bisa menunda untuk punya anak dengan cara menikah pada usia yang benar-benar sudah matang. Berikutnya yaitu alasan untuk meniti karir. Tak sedikit rekan Bagong yang menganggap bahwa hadirnya seorang anak menjadi rintangan tersendiri.
"Kalau dibilang alasan childfree adalah karena masih banyak anak yang telantar atau tidak ingin menambah populasi di bumi, saya rasa itu rasionalisasi dan bukan alasan sesungguhnya," katanya.
Baca Juga: Memilih Childfree, 10 Artis Hollywood Ini Gak Ingin Punya Anak