Mengenal Tradisi Unduh-unduh Umat Kristen GKJW di Banyuwangi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Umat Kristen di Jawa Timur, baru saja menggelar tradisi Unduh-unduh di masing-masing Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Lantas, apa tradisi Unduh-unduhan itu?
Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), merupakan gereja teritorial di Jawa Timur. Setiap tahun, sejumlah umat di GKJW menggelar tradisi Unduh-unduhan, yakni persembahan hasil bumi kepada Gereja, sebagai perwujudan syukur atas hasil panen.
Sejumlah gereja yang masih rutin menggelar tradisi Unduh-unduh, beberapa di antaranya yakni di GKJW Jember, Jombang, dan Banyuwangi.
1. Diserahkan ke Gereja
Pendeta GKJW Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Sutriyo menyebut perayaan Unduh-Unduh diawali dengan pengumpulan hasil bumi dari para jemaat GKJW Tulungrejo.
Ada yang berupa padi, sayuran, buah-buahan, makanan siap saji hingga hewan ternak. Hasil bumi itu kemudian dilelang kembali kepada jamaat.
"Lalu, hasilnya dipergunakan untuk kepentingan Gereja ataupun untuk kepentingan sosial lainnya," kata Sutriyo usai tradisi Unduh-unduhan, Minggu (5/6/2022).
Baca Juga: Mengenal Tradisi Ngerandu Buka di Banyuwangi
2. Hasilnya dilelang
Setelah semua hasil bumi terkumpul di Gereja, proses lelang dilakukan agar semua barang bisa dikonversi dalam bentuk nilai uang. Sebab Gereja tidak mungkin mengelola persembahan dalam bentuk hasil bumi atau hewan ternak.
Tradisi Unduh-Unduh ini, katanya, merupakan kreasi dari jemaatnya yang telah berlangsung sekian tahun lamanya. Dikarenakan jemaahnya kebanyakan petani, maka yang bisa dipersembahkan untuk gereja pun adalah hasil pertanian.
"Unduh-Unduh ini merupakan persembahan dari jemaat kami yang sudah berlangsung sejak bertahun-tahun lalu, berdasarkan kemampuan dan pekerjaan masing-masing. Unduh dalam bahasa jawa artinya panen atau memetik, ini sebagai bukti rasa syukur kami kepada Tuhan," katanya.
3. Semangat gotong royong
Sementara itu, Ketua Bamag Banyuwangi, Pendeta Anang Sugeng menjelaskan, perayaan Unduh-unduh merupakan harmonisasi kebersamaan antar umat beragama. Ada semangat gotong royong dari para jemaat untuk saling berbagi seikhlasnya untuk kepentingan sosial.
"Sehingga seperti yang telah dikatakan Bupati, Unduh-Unduh adalah pengaplikasian ajaran kitab suci yang diperjelas lagi dengan berdampak terhadap sesama yang membutuhkan," ujarnya.
Baca Juga: Hiburan dan Tradisi Banyuwangi yang Bisa Dinikmati Saat Libur Lebaran