Hiburan dan Tradisi Banyuwangi yang Bisa Dinikmati Saat Libur Lebaran

Kunjungan wisatawan di Banyuwangi ditargetkan tembus 40 ribu

Lebaran tak cuma jadi momen silaturahmi. Banyak juga orang yang memanfaatkannya untuk berlibur. Nah, salah satu pilihan tempat liburan yang bisa menjadi pilihan utama adalah Banyuwangi. Tak cuma wisata alam, Banyuwangi juga memiliki ragam tradisi yang bisa dinikmati. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Barong Ider Bumi

Hiburan dan Tradisi Banyuwangi yang Bisa Dinikmati Saat Libur LebaranTradisi adat Ider Bumi di masyarakat Using Banyuwangi. Dok Istimewa

Suku Using di Desa Kemiren Banyuwangi memiliki tradisi setiap usai Lebaran, namanya Barong Ider Bumi. Ini adalah sebuah ritual adat yang digelar untuk menjauhkan desa dari mara bahaya.

Ritual adat bersih desa ini dilakukan masyarakat Desa Kemiren, Kecamatan Glagah Banyuwangi ini setiap tanggal 2 Syawal atau lebaran Idul Fitri hari kedua. Tradisi ini ditandai dengan mengarak barong mengelilingi desa yang diakhiri dengan kenduri masal oleh warga di sepanjang jalan desa.

Tradisi adat ini diawali ritual sembur othik-othik, yakni ritual melempar (menyembur) uang receh yang dicampur beras kuning dan bunga. Ini dilakukan sebagai lambang membuang sial dari Desa Kemiren.

Selanjutnya warga akan mengarak barong sejauh dua kilometer. Selain warga, para sesepuh juga ikut berjalan mengarak barong-barong tersebut sambil membawa dupa dan melafalkan doa-doa untuk keselamatan seluruh warga.

Setelah diarak sejauh dua kilometer, para Barong digiring kembali ke pusaran untuk selamatan bersama. Puncaknya, selamatan dengan menggunakan tumpeng pecel pitik, atau ayam kampung yang dibakar dengan ditaburi kelapa, sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta yang telah memberikan keberkahan.

2. Seblang Olehsari dan Puter Kayun

Hiburan dan Tradisi Banyuwangi yang Bisa Dinikmati Saat Libur LebaranTradisi adat Tarian Seblang Olehsari di Banyuwangi. Dok Istimewa

Ada lagi tradisi rutin lainnya yang digelar setiap bulan Syawal di Banyuwangi, yaitu Tarian magis Seblang Olehsari di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah. Tradisi ini menghadirkan ritual bersih desa dengan seorang penari perempuan yang dirasuki leluhurnya.

Tarian Seblang rutin digelar setiap awal bulan Syawal, biasanya dimulai sejak 3 Syawal. Tradisi turun temurun ini dipercaya ‎bisa menghilangkan mara bahaya dan pagebluk.

Selain itu juga ada Puter Kayun, yang merupakan tradisi warga Boyolangu, Kecamatan Giri, saat memasuki hari ke sepuluh, bulan Syawal. Puter kayun adalah ritual menepati janji warga Boyolangu kepada para leluhur yang telah berjasa membuka jalan di kawasan utara Banyuwangi.

Mereka melakukan napak tilas dengan menaiki delman hias dari Boyolangu menuju Watu Dodol. Tidak hanya itu, berbagai hotel di Banyuwangi juga menyiapkan atraksi wisata di tempat mereka.

Baca Juga: Ini Daftar Titik Rawan Longsor di Jalur Mudik Banyuwangi

3. Target kunjungan wisatawan

Hiburan dan Tradisi Banyuwangi yang Bisa Dinikmati Saat Libur LebaranTradisi seni Barong di Masyarakat Adat Suku Using Banyuwangi. Dok Istimewa

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi M. Yanuarto Bramuda mengatakan, selama momen libur panjang Idul Fitri pihaknya akan menyiapkan atraksi seni dan budaya yang berbeda di setiap lokasi wisata.

Bramuda memperkirakan jumlah pengunjung di destinasi wisata bakal mencapai 40 ribu orang selama masa libur lebaran tahun ini. 

"Adapun destinasi yang bakal menjadi favorit wisatawan, di antaranya Kawah Ijen, Pulau Merah, Bangsring Underwater, dan Grand Watu Dodol (GWD),” kata Bramuda, Jumat (29/4/2022).

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi Zaenal Muttaqin menambahkan, seluruh anggota PHRI antusias menyambut liburan panjang Lebaran tahun ini. Dia optimistis tahun ini tingkat hunian hotel bisa optimal. 

"Misalnya, kami berkolaborasi dengan travel agent dan pokdarwis menawarkan paket wisata kepada para tamu, sehingga selain menikmati staycation di hotel, mereka juga ada atraksi lainnya," ujarnya. 

Menurutnya, kreativitas pengelola hotel dan restoran memang sangat diperlukan untuk menghindari kejenuhan para pengunjung. 

"Apalagi saat ini sudah ada penerbangan langsung Banyuwangi-Jakarta maupun Banyuwangi - Madura yang memperbesar peluang terjadinya peningkatan kunjungan ke Banyuwangi. Tentu pengelola hotel dan restoran harus terus berbenah menyajikan layanan yang semakin baik," jelasnya.

Baca Juga: Daftar Posko Mudik di Banyuwangi, Ada Vaksin hingga Tempat Istirahat 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya