Keren! Penari Asal Tulungagung Ini Pentas di KTT G20 Bali

Tulungagung, IDN Times - Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G 20 di Bali memiliki kesan tersendiri bagi Clairine Faiza Saharani Putri Kusumawardhini (21). Perempuan asal Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung itu menjadi salah satu penari yang mendapat kesempatan tampil dalam event internasional tersebut. Bersama ratusan penari lainnya, Clairine membawakan tarian nusantara dengan mengambil tema Recover Together, Rocover Stronger.
1. Persiapan memakan waktu hingga 1 bulan
Mahasiswi Prodi Tari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta ini mengatakan, awalnya para penari ini dihubungi oleh pihak penyelenggara. Mereka diminta menari dala acara gala dinner yang diikuti oleh kepala negara peserta KTT G 20. Para penari tersebut berasal dari beberapa daerah di Indonesia.
"Proses persiapannya sekitar 1 bulan, saya memperoleh dispensasi dari kampus karena harus meninggalkan kuliah selama 26 hari untuk persiapan di Bali," ujarnya, Senin (21/11/2022).
Baca Juga: 6 Sanggar Tari di Banyuwangi, Tempat Belajar Menari Gandrung
2. Juga tampil dalam penutupan Asean Para Games 2022
Terdapat 4 bagian dalam pertunjukkan tari tersebut. Clairine sendiri memmperoleh kesempatan tampil 2 kali yakni pada bagian ke 2 dan 4. Kesempatan langka ini tidak disia-siakan olehnya. Clairine tampil dengan maksimal dan penuh percaya diri. Selain KTT G 20, alumni SMAN 1 Kedungwaru ini juga pernah terlibat dalam pementasan internasional lain, yakni penutupan Asean Para Games 2022 di Solo. "Suatu kesempatan bagi saya mendapatkan tugas sebesar ini," tuturnya.
3. Hobi menari sejak kecil, bertekad lestarikan seni tari
Clairine sendiri sejak kecil telah menyukai seni tari. Sejak usia 5 tahun, Clairine telah belajar tari di sebuah sanggar. Kecintaannya terhadap dunia seni tari ini terus berlanjut hingga sekarang. Clairine tercatat sebagai mahasiswi semester 5 Prodi Tari, di Fakultas Seni Pertunjukkan ISI Surakarta. Menurutnya seni tari ini harus terus dilestarikan karena kerupakan bagian dari budaya bangsa.
"Saya merasa seni tari merupakan budaya serta kesenian peninggalan nenek moyang yang wajib dilestarikan dan dikembangkan, karena kalau bukan kita siapa lagi. Mengingat banyak anak muda penerus bangsa jaman sekarang memandang sebelah mata seni tari ataupun budaya yang dianggap tradisional" pungkasnya
Baca Juga: Hucravindo, UMKM Asli Sidoarjo Jadi Souvenir KTT G20 Bali
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.