10 Buku Filsafat Eksistensialisme Terbaik untuk Mahasiswa

Mahasiswa wajib baca!

Filsafat eksistensialisme menjadi salah satu aliran pemikiran yang relevan bagi mahasiswa, terutama mereka yang tengah mencari makna hidup, kebebasan, dan tanggung jawab individu dalam menghadapi berbagai tantangan. Dalam dunia akademis, khususnya di masa perkuliahan, mahasiswa sering dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang eksistensi dan pilihan hidup. 

Karya-karya dari tokoh seperti Jean-Paul Sartre, Albert Camus, dan Friedrich Nietzsche memberikan wawasan mendalam tentang konsep kebebasan, absurditas, dan makna hidup, yang bisa membantu mahasiswa dalam menghadapi tekanan akademis maupun kehidupan pribadi.

Buku-buku ini tidak hanya memperkaya wawasan filosofis, tetapi juga menginspirasi pembaca untuk merenungkan peran mereka di dunia. Berikut adalah 10 buku filsafat eksistensialisme yang cocok dibaca oleh mahasiswa.

1. Being and Nothingness - Jean Paul Sartre

10 Buku Filsafat Eksistensialisme Terbaik untuk MahasiswaBeing and Nothingness. x.com/@ProfDNgong

Karya Jean-Paul Sartre ini adalah salah satu karya filsafat eksistensialisme yang paling terkenal. Buku ini membahas konsep keberadaan manusia dan bagaimana individu merespons kebebasan serta tanggung jawab dalam kehidupan.

Sartre membagi eksistensi manusia menjadi dua kategori, yakni "being-for-itself" (être-pour-soi) dan "being-in-itself" (être-en-soi). "Being-for-itself" merujuk pada kesadaran diri dan kemampuan manusia untuk memilih dan membuat keputusan secara bebas, sedangkan "being-in-itself" adalah objek yang ada tanpa kesadaran, seperti benda mati.

Sartre juga mengembangkan konsep kebebasan radikal, yang menyatakan bahwa manusia sepenuhnya bebas dalam menentukan tindakan dan tidak terikat oleh moralitas atau takdir eksternal. Namun, kebebasan ini juga membawa beban besar, yaitu rasa cemas dan tanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil.

Selain itu, Sartre membahas ketidaktulusan atau bad faith, di mana manusia cenderung menghindari kebebasan mereka dengan berbohong pada diri sendiri atau bersembunyi di balik peran sosial dan harapan eksternal. 

Baca Juga: 8 Rekomendasi Buku Filsafat Bertemakan Self Improvement

2. The Myth of Sisyphus - Albert Camus

10 Buku Filsafat Eksistensialisme Terbaik untuk MahasiswaThe Myth of Sisyphus. .instagram.com/@doetzbooks

The Myth of Sisyphus karya Albert Camus adalah esai filosofis yang mengeksplorasi tema absurditas dan bagaimana manusia dapat menghadapi kehidupan yang tidak memiliki makna intrinsik.

Camus memulai dengan pertanyaan filosofis utama yakni, Apakah hidup ini layak untuk dijalani? Melalui analisisnya, ia menyimpulkan bahwa kehidupan pada dasarnya absurd karena manusia terus mencari makna di dunia yang pada dasarnya tidak memberikan makna apa pun.

Camus menggunakan mitos Sisyphus, tokoh dalam mitologi Yunani yang dihukum untuk terus-menerus mendorong batu besar ke atas bukit hanya untuk melihatnya bergulir kembali, sebagai metafora untuk kondisi manusia.

Seperti Sisyphus, manusia juga terjebak dalam siklus kehidupan yang tak ada habisnya dan tanpa tujuan akhir yang jelas. Namun, alih-alih menyerah pada keputusasaan, Camus berpendapat bahwa manusia harus "membayangkan Sisyphus bahagia."

Menurut Camus, kesadaran akan absurditas hidup justru memberikan kebebasan. Dengan menerima bahwa tidak ada makna objektif, manusia dapat menciptakan maknanya sendiri dan menemukan kebahagiaan dalam perjuangan dan tantangan hidup sehari-hari. 

3. Man’s Search for Meaning - Viktor Frankl

10 Buku Filsafat Eksistensialisme Terbaik untuk MahasiswaMan’s Search for Meaning. instagram.com/@ktebi_official

Man's Search for Meaning karya Viktor Frankl adalah memoir sekaligus refleksi filosofis yang berpusat pada pengalaman penulis selama menjadi tahanan di kamp konsentrasi Nazi selama Perang Dunia II. Dalam buku ini, Frankl menggambarkan bagaimana manusia dapat menemukan makna hidup bahkan dalam penderitaan ekstrem.

Berdasarkan pengalaman pribadinya, Frankl mengembangkan konsep logoterapi, yaitu pendekatan psikoterapi yang berfokus pada pencarian makna hidup sebagai motivasi utama manusia.

Buku ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama menceritakan pengalaman Frankl di kamp konsentrasi, di mana ia menyaksikan kehancuran fisik dan mental orang-orang di sekitarnya. Meskipun berada dalam kondisi yang sangat buruk, Frankl berpendapat bahwa manusia masih memiliki kebebasan terakhir, yaitu memilih sikapnya terhadap situasi yang dihadapi.

Ia menunjukkan bagaimana mereka yang mampu menemukan makna dalam penderitaan mereka sering kali lebih mampu bertahan dibandingkan mereka yang kehilangan harapan.

Bagian kedua dari buku ini menjelaskan teori logoterapi, yang menekankan bahwa makna hidup dapat ditemukan melalui cinta, kerja, atau bahkan penderitaan. Frankl percaya bahwa hidup memiliki makna dalam segala keadaan, dan tugas manusia adalah menemukannya. 

4. The Ethics of Ambiguity - Simone de Beauvoir

10 Buku Filsafat Eksistensialisme Terbaik untuk MahasiswaThe Ethics of Ambiguity. instagram.com/@wombhousebooks

De Beauvoir mengembangkan gagasan bahwa kehidupan manusia bersifat ambigu, tidak ada makna universal yang bisa diterapkan secara mutlak pada setiap individu. Kebebasan dan ambiguitas ini memberikan peluang, tetapi juga menciptakan tantangan moral yang kompleks.

Buku ini dibagi menjadi beberapa bagian yang menjelaskan tahapan kehidupan manusia dalam mengatasi ambigu tersebut, mulai dari masa kanak-kanak, di mana manusia belum menyadari kebebasan dan tanggung jawab mereka, hingga mencapai kedewasaan, di mana individu sepenuhnya memahami kebebasan mereka dan tanggung jawab untuk menentukan makna hidup.

De Beauvoir berpendapat bahwa, meskipun hidup ini tidak memiliki makna objektif, manusia harus berusaha untuk menciptakan makna secara bebas. Namun, ia menekankan bahwa kebebasan individu hanya bermakna jika diakui dan dihormati oleh kebebasan orang lain. Oleh karena itu, etika eksistensialis menurut de Beauvoir adalah tentang menemukan keseimbangan antara kebebasan individu dan tanggung jawab terhadap orang lain.

5. Fear and Trembling - Soren Kierkegaard

10 Buku Filsafat Eksistensialisme Terbaik untuk MahasiswaFear and Trembling. instagram.com/@litteredwithbooks

Dalam karya ini Kierkegaard menganalisis kisah Abraham dari Alkitab yang siap mengorbankan anaknya, Ishak, atas perintah Tuhan, untuk mengungkapkan gagasan tentang kepercayaan absolut dan lompatan iman.

Kierkegaard membahas bagaimana tindakan Abraham bisa dilihat sebagai contoh ekstrem dari kepercayaan dan keberanian. Abraham, menurut Kierkegaard, menghadapi konflik antara etika umum dan perintah ilahi, dan pilihan untuk mematuhi perintah Tuhan meskipun tampak tidak rasional, menggambarkan apa yang disebut Kierkegaard sebagai keberanian iman.

Buku ini juga mengeksplorasi konsep kekacauan eksistensial, di mana individu harus menghadapi keraguan dan kesulitan moral ketika mengikuti panggilan iman yang tampaknya bertentangan dengan norma-norma sosial dan etika. Kierkegaard berpendapat bahwa manusia harus siap untuk melakukan lompatan iman tindakan kepercayaan yang melampaui rasionalitas dan norma sosial.

6. Thus Spoke Zarathustra - Friedrich Nietzsche

10 Buku Filsafat Eksistensialisme Terbaik untuk MahasiswaThus Spoke Zarathustra. .instagram.com/@thespinesbookstore

Zarathustra, seorang nabi yang baru saja turun dari gunung tempat ia merenung selama sepuluh tahun, memulai perjalanan untuk menyebarkan ajarannya kepada manusia. Tema sentral dari buku ini adalah konsep Ubermensch atau manusia unggul yang menggantikan nilai-nilai tradisional dan moralitas Kristen dengan nilai-nilai baru yang diciptakan oleh individu itu sendiri.

Nietzsche menggambarkan Ubermensch sebagai individu yang mampu menciptakan makna dan tujuan hidupnya sendiri dalam dunia yang tidak memiliki makna inheren.

Buku ini juga memperkenalkan ide tentang kekekalan kembali, yaitu konsep bahwa semua kejadian dalam hidup akan terulang kembali secara abadi. Nietzsche menggunakan ide ini untuk mendorong pembaca mempertimbangkan bagaimana mereka hidup dan apakah mereka siap untuk mengalami hidup mereka berulang kali tanpa perubahan.

7. The Philosophy of Existentialism - Gabriel Marcel

10 Buku Filsafat Eksistensialisme Terbaik untuk MahasiswaThe Philosophy of Existentialism. .instagram.com/@tb.chepolita

Dalam buku ini, Marcel memfokuskan perhatian pada konsep "keberadaan sebagai pengalaman relasional". Ia berargumen bahwa eksistensi manusia tidak hanya dapat dipahami melalui analisis rasional atau teoretis, tetapi harus dipahami melalui hubungan mendalam dengan orang lain dan pengalaman spiritual.

Menurut Marcel, banyak masalah eksistensial berasal dari ketidakmampuan manusia untuk menghubungkan diri mereka secara autentik dengan orang lain dan dengan diri mereka sendiri.

Marcel juga membedakan antara "masalah" dan "misteri". Dalam buku ini masalah adalah hal-hal yang dapat dipecahkan secara rasional, sementara misteri adalah aspek-aspek dari kehidupan yang melibatkan pengalaman mendalam dan kontemplasi spiritual. 

8. Being and Time - Martin Heidegger

10 Buku Filsafat Eksistensialisme Terbaik untuk MahasiswaBeing and Time. instagram.com/@rarebooksleuth

Dalam buku ini, Heidegger mengajukan pertanyaan mendasar tentang makna "being" (keberadaan) dan mencoba memahami bagaimana manusia mengalami dan memahami eksistensi mereka sendiri.

Heidegger menganggap bahwa memahami keberadaan adalah inti dari filsafat, dan oleh karena itu, ia mengembangkan pendekatan baru untuk menyelidiki konsep ini. Heidegger memperkenalkan istilah "Dasein" atau keberadaan manusia untuk menggambarkan cara spesifik manusia mengalami eksistensi mereka. 

Salah satu konsep kunci dalam buku ini adalah "being-toward-death"  atau keberadaan menuju kematian, di mana Heidegger berargumen bahwa kesadaran akan kematian adalah aspek fundamental dari eksistensi manusia. Kesadaran ini mendorong individu untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan mereka dan menciptakan makna dalam hidup mereka.

Heidegger juga membahas ide tentang "angst"  atau kecemasan dan "authenticity"  atau keautentikan, di mana ia menunjukkan bahwa eksistensi yang autentik melibatkan pengakuan dan penerimaan terhadap ketidakpastian dan keterbatasan hidup. Ia mengkritik cara hidup yang tidak autentik, di mana individu menghindari tanggung jawab pribadi dan hanya mengikuti norma-norma sosial yang ada.

9. The Cambridge Companion to Existentialism - Steven Crowell

10 Buku Filsafat Eksistensialisme Terbaik untuk MahasiswaThe Cambridge Companion to Existentialism/bramaleacitycentre.ca

Buku ini mengumpulkan kontribusi dari berbagai ahli filsafat dan akademisi yang membahas berbagai aspek dan perkembangan eksistensialisme dari perspektif historis, teoretis, dan kritis. Buku ini mencakup analisis mendalam tentang tokoh-tokoh utama dalam eksistensialisme seperti Jean-Paul Sartre, Simone de Beauvoir, Albert Camus, dan Martin Heidegger.

Esai-esai di dalamnya mengeksplorasi berbagai tema kunci eksistensialisme, termasuk kebebasan, tanggung jawab, absurditas, dan pencarian makna dalam kehidupan manusia. Selain itu, buku ini juga membahas bagaimana eksistensialisme berinteraksi dengan berbagai aliran filsafat lainnya, seperti fenomenologi dan strukturalisme.

The Cambridge Companion to Existentialism juga mengkaji penerimaan dan kritik terhadap eksistensialisme di berbagai konteks budaya dan intelektual, serta dampaknya terhadap bidang lain seperti sastra, psikologi, dan teologi.

10. At the Existentialist Cafe - Sarah Bakewell

10 Buku Filsafat Eksistensialisme Terbaik untuk MahasiswaAt the Existentialist Cafe. instagram.com/@the_bookshelfbd

Buku karya Sarah Bakewell ini tidak hanya menjelaskan teori-teori eksistensialisme, tetapi juga menghadirkan kehidupan dan pemikiran para tokoh utama dalam gerakan tersebut. Bakewell fokus pada beberapa filsuf terkemuka seperti Jean-Paul Sartre, Simone de Beauvoir, Albert Camus, dan Maurice Merleau-Ponty.

Ia menggambarkan bagaimana kehidupan mereka, pengalaman pribadi, dan konteks historis memengaruhi pemikiran mereka. Buku ini memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana eksistensialisme muncul sebagai respons terhadap krisis dan perubahan sosial di abad ke-20, termasuk dampak Perang Dunia II dan Revolusi Perancis.

Itu tadi 10 rekomendasi buku filsafat eksistensialisme yang bisa kamu baca untuk referensimu. Dengan referensi itu, kamu juga dapat memperkaya khasanah wacana tentang filsafat barat. 

Baca Juga: Selain Filsafat, Ini 7 Warisan Yunani Kuno untuk Dunia Modern

Rachmaddani Rizki Saputra Photo Community Writer Rachmaddani Rizki Saputra

Jurnalis magang katanya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya