Rawon dengan Lauk Sate Komoh, Terenak Kedua versi Pak Bondan

Almarhum Pak Bondan aja ngomong gitu

Pasuruan, IDN Times - Rawon menjadi makanan khas Kota Pasuruan. Namun di antara rumah makan rawon yang menjamur, Rawon Sakinah merupakan primadonanya. Jika mencari kuliner khas Kota Pasuruan, maka warga sekitar akan kompak menjawab Rawon Sakinah. Pasalnya, rumah makan rawon yang telah berdiri selama 30 tahun tersebut memang menjadi jujugan para wisatawan yang mampir di Kota Pasuruan. Beda dengan rawon biasanyanya, rawon dengan lauk sate komoh ini memang punya cita rasa yang unik.

Baca Juga: Mencicipi Rawon Bik Ati, Kuliner Banyuwangi dari Empat Generasi

1. Rawon lauk sate komoh terenak kedua versi Pak Bondan

Rawon dengan Lauk Sate Komoh, Terenak Kedua versi Pak BondanIDN Times/Fitria Madia

Terletak di Jalan Kartini nomor 80, Bangilan, Kota Pasuruan, Rawon Sakinah juga dikenal dengan sebutan Rawon Bangilan. Rumah makan ini tak nampak istimewa dari luar, hanya seperti warung makan biasa. Namun siapa sangka di warung tersebut menyediakan menu andalan yang terkenal seantero Kota Pasuruan. Bahkan, warung ini juga sempat dijadikan rawon terenak nomor dua di Indonesia oleh pemerhati kuliner nusantara, almarhum Bondan Winarno.

Saat memasuki rumah makan tersebut, para pramusaji akan menghampiri meja makan pelanggan dan menawarkan menu-menu yang ada. Tak hanya rawon, di sini juga tersedia berbagai macam menu seperti nasi kremes, gule kambing, dan nasi pecel.

"Kalau lauknya ada empal, sate komoh, sama paru basah. Di sini yang paling laris itu sate komohnya. Orang-orang nyarinya itu nasi rawon sama sate komoh, gitu," ujar Mila Soraya, anak dari Sakinah, sang pendiri warung.

2. Penyajian berbeda dengan rawon biasanya

Rawon dengan Lauk Sate Komoh, Terenak Kedua versi Pak BondanIDN Times/Fitria Madia

Rawon di sini nampak berbeda dari kebanyakan rawon pada umumnya yang dimasak bersama daging. Menu rawon di Rawon Sakinah hanya berarti kuah hitam dengan tauge pendek dan daun bawang muda tanpa ada lauk. Jadi para pelanggan bebas memilih lauk sesuai selera.

Selain itu, campuran irisan daun bawang juga menambah cita rasa rawon menjadi lebih kuat dan unik. Tauge pendek pun turut andil memberi rasa manis di antara kuah rawon yang berwarna hitam pekat tersebut.

"Ini resep rahasia Umi (Sakinah). Gak ada yang tahu takaran dan segala macemnya kecuali Umi sama adiknya. Sampai sekarang semua ini bumbunya yang ngeracik ya Umi," tambah Mila.

3. Sate komoh sebagai kuliner khas Kota Pasuruan juga jadi idola pengunjung

Rawon dengan Lauk Sate Komoh, Terenak Kedua versi Pak BondanIDN Times/Fitria Madia

Selain rawonnya yang segar, sate komoh juga menjadi primadona di warung itu. Sate komoh merupakan sate dengan potongan daging besar-besar. Mirip seperti deretan empal yang ditusuk dengan bambu lalu dibakar di atas bara api. Sate komoh memang kuliner khas Kota Pasuruan yang jarang ditemukan di daerah lain.

"Yang paling banyak dicari itu. Tapi orang-orang sering salah sebut. Pesen sate komodo, gitu. Tapi banyak juga yang bilang katanya kok ngeri itu lauknya besar-besar. Ya gimana memang begini," tutur Mila.

4. Resep rahasia Sakinah tak dapat diturunkan ke sembarang orang

Rawon dengan Lauk Sate Komoh, Terenak Kedua versi Pak BondanIDN Times/Fitria Madia

 

Cita rasa khas milik Warung Rawon Sakinah memang tak lepas dari resep rahasia milik Sakinah yang tidak diturunkan ke sembarang orang. Bahkan bagi pekerjanya pun mendapatkan tugas khusus yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Hal ini bertujuan untuk menjaga cita rasa tiap-tiap lauk yang tersedia.

"Jadi kalau empal, ada sendiri tukang masaknya. Dari mulai potong daging sampai selesai ya orang itu. Sate komoh ya juga gitu. Kalau orangnya libur, gak bisa digantikan orang lain. Umi nanti telepon minta tolong ke orang (pegawai) lama yang dulu memang bagiannya itu," jelas Mila.

5. Harga seporsi nasi dengan lauk adalah Rp25 ribu

Rawon dengan Lauk Sate Komoh, Terenak Kedua versi Pak BondanIDN Times/Fitria Madia

Pengunjung rumah makan Rawon Sakinah berasal dari berbagai daerah terutama para wisatawan yang sedang mengunjungi Kota Pasuruan. Dengan jam buka pukul 05.00-21.30 WIB, kurang lebih ada 200 orang yang datang ke warung tersebut.

Dengan berbagai macam pilihan lauk yang tersedia, satu porsi nasi dengan satu jenis lauk dihargai Rp25 ribu. Sedangkan untuk satu jenis lauk saja seharga Rp21 ribu. Harga minuman di sana dibandrol mulai Rp5 ribu untuk es teh atau teh hangat.

Baca Juga: Akhirnya Datang ke Pengadilan, Dimas Kanjeng Batal Munculkan Rawon

Topik:

  • Faiz Nashrillah
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya