Sejak 1948, Ronde Titoni Optimis Bertahan di Antara Kemajuan Zaman
Pertahankan rasa dan pelayanan menjadi kuncinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Di era modern ini, para pengusaha kuliner berlomba-lomba untuk mempertahankan eksistensinya. Berbagai macam bentuk promosi digunakan untuk menarik perhatian masyarakat melalui kecanggihan teknologi. Namun bagi Sugeng, Pemilik Toko Ronde Titoni 48, ia tak ikut-ikut dengan gelombang teknologi tersebut dan memilih jalannya sendiri untuk mempertahankan kuliner miliknya yang telah ada sejak tahun 1948 itu.
Baca Juga: Bikin Hangat, Ini 5 Warung Ronde Paling Populer di Yogyakarta
1. Yakin kedai kunonya dapat bersaing
Sembari mengisap rokok di tangannya, Sugeng mengatakan bahwa ia tak takut dengan gempuran kuliner-kuliner modern yang semakin berjamuran di Kota Malang. Pria 51 tahun ini yakin bahwa kedai sederhana miliknya dapat bertahan tak lekang oleh jaman.
"Yakin lah. Kalau yang baru-baru itu paling ramainya sebentar waktu awal-awal. Mereka gak punya apa yang saya punya yaitu legenda," ujarnya bangga.
Menurut Sugeng, keyakinannya itu terbukti. Hingga 2019 ini pengunjungnya tak pernah sepi. Setidaknya 200 orang datang ke kedainya yang terletak di Jalan Zainul Arifin nomor 17 tersebut. Tak hanya warga sekitar Malang, penikmat Ronde Titoni juga banyak dari wisatawan asing.
Baca Juga: Ronde Titoni, Kuliner Sejak 1948 yang Digemari Hingga Luar Negeri