6 Kuliner Khas Jawa Timur yang Hanya Ada saat Ramadan

Provinsi Jawa Timur tidak pernah kehabisan ragam kulinernya, termasuk ketika memasuki masa Ramadan. Ada berbagai makanan khas Jawa Timur yang biasanya hanya muncul ketika Bulan Puasa saja. Beberapa makanan tersebut biasa disantap sebagai takjil berbuka puasa.
Jika kalian penasaran apa saja makanan tersebut, kalian bisa langsung simak 6 hidangan asli Jawa Timur yang hanya ada ketika Ramadan berikut ini.
1. Patola

Patola merupakan makanan khas Banyuwangi yang biasanya hanya ditemui saat Bulan Suci Ramadan. Cemilan ini berbahan dasar tepung beras dengan tambahan sedikit garam yang kemudian diuleni dan dikukus menjadi adonan. Adonan ini dicetak hingga membuatnya berbentuk menyerupai kerupuk.
Patola biasanya dibuat lebih menarik dengan warna-warna seperti merah muda, hijau, dan putih pada adonannya. Penyajian lengkap dengan kuah yang terbuat dari campuran santan dan gula merah, direbus bersama daun pandan.
2. Bubur Suro Sunan Bonang

Konon, bubur ini disebut sudah ada sejak tahun 1500an. Bubur ini diperkirakan muncul di masa Sunan Bonang menyiarkan Islam, itulah mengapa dinamakan demikian. Biasanya dibagikan gratis untuk takjil sebelum memasuki komplek makam Sunan Bonang di Tuban.
Sedangkan untuk proses pembuatannya sendiri biasa dilakukan di halaman Masjid Astana Sunan Bonang. Resep bubur masih dipertahankan keasliannya, dengan menggunakan bahan seperti beras, daging sapi, bumbu rempah, dan santan.
3. Bubur Muhdor

Masih di Tuban, Bubur Muhdor diperkirakan telah ada sejak 1932 dan dibuat oleh Syeikh Habib Abdul Qodir bin Alwi Assegaf untuk menyiasati krisis pangan pada masa penjajahan Belanda. Uniknya, sampai saat ini hanya pria keturunan Arab yang diperbolehkan membuat Bubur Muhdor.
Cara membuatnya, beras dicampur dengan air kemudian dipanaskan hingga melunak. Jika rampung, barulah dimasukkan rempah-rempah seperti bumbu gulai yang dicampur dengan air santan dan daging kambing.
4. Bongko Kopyor

Jika bertandang ke Gresik saat Ramadan, kalian akan mudah menemui Bongko Kopyor. Nama itu singkatan dari bubur nangka dan kelapa kopyor. Seiring dengan perkembangan zaman, isian Bongko Kopyor ditambah dengan roti dan mutiara.
Bongko Kopyor banyak diburu sebagai takjil karena selain mudah didapat, harganya pun terjangkau. Teksturnya lembut dan manis sehingga mudah dicerna serta cocok untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
5. Ongol-Ongol Singkong

Dari kota Jombang, kita akan menemui jajanan Ongol-Ongol Singkong. Makanan bertekstur kenyal ini biasanya disajikan menyerupai sate yang satu tusuknya berisi 3 Ongol-Ongol Singkong dengan warna bervariasi. Ada warna merah, hijau, dan kuning.
Pembuatannya diawali dengan memarut singkong terlebih dahulu. Parutan tersebut kemudian diperas untuk mengurangi kadar airnya. Jika sudah, parutannya dicampur dengan gula dan agar-agar untuk memunculkan tekstur kenyal khas Ongol-Ongol.
6. Kolak Ayam

Makanan satu ini merupakan tradisi warga Desa Gumeno, Gresik, Jawa Timur setiap tiba malam ke-23 Ramadan. Makanan olahan ayam kampung yang dipadu dengan ketan, santan, jinten, bawang daun dan gula merah ini biasanya akan disajikan dalam banyak porsi dan disantap beramai-ramai.
Awalnya, tradisi membuat kolak ayam ini dilakukan oleh laki-laki, tanpa ada perempuan. Namun lama-kelamaan, para perempuan ikut turun tangan seperti dalam proses memasak ketan, memarut kelapa, juga membersihkan daging ayam.
Itu tadi adalah 6 hidangan asli Jawa Timur yang hanya ada ketika Ramadan. Bagi kalian yang berdomisili di Jawa Timur, rugi banget, deh, kalau sampai gak mencicipi makanan-makanan unik tadi.