Menikmati Sajian Bakso Rujak di Malang

Penasaran gak tuh, rasanya bakso rujak

Kota Malang memang terkenal sebagai kota dengan kuliner bakso paling nikmat di Indonesia. Kalau berkunjung ke Kota Malang, orang-orang pasti akan terpikirkan untuk mencicipi aneka macam kuliner bakso yang sudah berkembang sedemikian hingga. Ada berbagai inovasi bakso mulai dari bakso mercon, bakso lobster, bakso beranak, hingga bakso tetelan yang terkenal dengan kepedasannya.

Namun, apa jadinya jika bakso digabung menjadi satu dengan kuliner asal Jawa Timur lainnya, yaitu rujak cingur. Ternyata ada pasangan suami istri yang menyatukan 2 kuliner ini di Jalan Mergan Raya Gang 19, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

1. Ide bakso rujak di Malang berasal dari warisan kakak Tina yang telah meninggal

Menikmati Sajian Bakso Rujak di MalangTina saat menyiapkan kuliner rujak bakso di Kota Malang. (IDN Times/istimewa)

Pemilik Warung Rujak Bakso Bu Tina, Sustri Diamantina (57) menceritakan jika awalnya rujak bakso ini idenya dari kakak Tina. Ia mengatakan sang kakak memang penggemar kedua kuliner ini, sehingga iseng mencoba apakah keduanya bisa dijadikan dalam satu piring atau tidak. Dan ternyata hasilnya memuaskan, ada rasa gurih dari kuah bakso dicampur pedas asam dari bumbu kacang rujak cingur.

Karena rasanya yang ternyata lezat, membuat kakak Tina ini terpikirkan untuk berjualan keliling di gang-gang sempit Jalan Mergan. Ia bahkan sudah memiliki langganan mulai dari anak-anak sekolah hingga warga sekitar.

Namun, setelah beberapa tahun berjualan rujak bakso, kakak Tina meninggal dunia. Sehingga sekarang Tina dan suaminya yang meneruskan resep rujak bakso tersebut. Berbeda dari kakaknya, Tina memilih membuka warung daripada berkeliling ke gang-gang sempit.

"Awalnya saudara saya yang jualan rujak bakso. Tapi beliau kemudian meninggal, jadi saya gantikan karena di sekitar sini tidak ada yang jual rujak bakso lagi," terangnya saat dikonfirmasi pada Minggu (29/10/2023).

Tina juga menjelaskan ada perbedaan antara rujak bakso yang ia jual dibandingkan milik kakaknya. Ia mengatakan jika dirinya menambahkan pentol dalam sajian rujak bakso sehingga isinya lebih banyak.

"Kalau dulu kakak saya hanya menambahkan kuah bakso ke dalam rujak. Kalau saya sekarang ada inovasi dengan menambahkan pentol agat isinya bertambah," bebernya.

Baca Juga: 5 Resto Kuliner Ekstrem di Malang, Sate Landak Hingga Sate Buaya

2. Rujak bakso adalah solusi untuk orang yang bosan dengan rujak yang minim inovasi

Menikmati Sajian Bakso Rujak di MalangSajian kuliner rujak bakso di Kota Malang. (IDN Times/istimewa)

Berbeda dengan bakso yang saat ini sudah berkembang hingga memiliki banyak sekali varian, inovasi pada kuliner tradisional rujak cingur memang sedikit ditemukan. Membuat masyarakat bosan dengan kuliner asli Jawa Timur ini.

Oleh karena itu, dengan adanya rujak bakso ini membuat orang jadi penasaran dengan rasa penggabungan 2 makanan yang tak lazim ini. Bagaimana tidak, sangat jarang kita merasakan rujak cingur tapi panas. Atau mencampur pentol bakso dengan bumbu kacang.

"Satu porsi itu isinya pentol, mie, tahu, sayur, dan tempe menjes. Kemudian dituangkan bumbu rujak dari gilingan kacang tanah dan petis, kemudian disiramkan kuah bakso," jelasnya.

3. Tina mengatakan jika setiap hari selalu ada pelanggan yang membeli dalam jumlah banyak

Menikmati Sajian Bakso Rujak di MalangLokasi Warung Rujak Bakso Bu Tina. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, Tina mengatakan jika ada saja pembelian yang selalu kembali memesan rujak bakso yang lokasinya berdekatan dengan Masjid Al-Abror ini. Ia bahkan mengatakan jika mereka selalu memesan dalam porsi banyak untuk dimakan sekeluarga. Sehingga tidak jarang pembeli harus antri untuk memesan rujak bakso.

"Memang kelihatannya yang datang cuma 2-3 orang, tapi biasanya orang-orang pesannya dibungkus. Kadang satu orang pesanan 5-8 bungkus dibawa pulang," ungkapnya.

Ini dikarenakan harga rujak bakso ini sangat murah, per porsi hanya dihargai Rp8 ribu. Tina juga berjualan setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.

Baca Juga: 7 Tempat Kuliner Chinese Food di Malang, Enak Harga Terjangkau!

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya