Mengenal Krecek Pelem, Kuliner Mangga Podang Khas Kediri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mangga Podang menjadi salah satu komoditi unggulan sektor pertanian di Kabupaten Kediri. Pohon mangga podang paling banyak tersebar di wilayah barat sungai, di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Banyakan, Grogol dan Tarokan. Tak hanya bisa dinikmati sebagai buah yang manis dan segar, mangga podang juga dapat diolah menjadi aneka menu masakah. Salah satunya dengan mengubahnya menjadi krecek pelem.
1. Buah diiris tipis dan ditaburi abu lalu dijemur
Ridwan Efendi, warga asli Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan memiliki cara untuk mengolah buah mangga podang menjadi bahan makanan yang lezat. Mereka mengolah mangga podang menjadi krecek pelem atau istilah lainnya Karak Mangga. Makanan ini merupakan resep turun temurun sejak nenek moyangnya. Cara mengolahnya pun sangat sederhana, setelah dikupas mangga podang tersebut diiris tipis-tipis kemudian dilumuri abu, setelah merata baru dijemur hingga kering sempurna.
"Setelah kering krecek pelem ini bisa diolah menjadi lauk pauk atau campuran masakan lain," ujarnya, Selasa (03/10/2023).
Baca Juga: 5 Kuliner Bekicot di Kediri, Krengsengan hingga Bumbu Kacang
2. Miliki tekstur kenyal seperti jamur
Setelah dikeringkan, karakter krecek pelem ini memiliki tekstur kenyal seperti jamur. Krecek pelem ini bisa dimasak menjadi bothok, atau menjadi campuran masakan berbahan mie. Proses pembuatan krecek pelem yang masih tradisional ini membuatnya aman dikonsumsi oleh masyarakat. "Karak mangga atau krecek pelem biasanya digunakan untuk pengganti lauk pauk, dapat pula dijadikan bothok dicampur dengan kelapa muda, lebih enak lagi bila dimasak tumis bareng mie. Teksturnya kenyal seperti kita makan jamur", imbuhnya.
3. Warisan leluhur, sudah jarang diproduksi
Mangga podang sendiri, hanya memiliki satu kali musim panen antara bulan Oktober, November dan Desember. Saat musim panen tiba seperti sekarang ini, harganya pun turun drastis bisa mencapai angka Rp. 3.000,- perkilogram. Menurut Ridwan saat ini sudah jarang warga yang masih memproduksi krecek pelem untuk dikonsumsi sendiri.
"Padahal bahan makanan tradisional seperti krecek pelem ini terbilang sangat ekonomis dan dijamin tanpa bahan pengawet, jadi aman dikonsumsi oleh siapa pun, saya berharap makanan ini dapat kembali berjaya seperti pada jaman nenek moyang kita dulu. Sayang sekali jika mangga podang dengan jumlah yang banyak, namun disia siakan tanpa diolah." pungkasnya.
Baca Juga: 5 Kuliner Sate Kambing di Kediri, Ada yang Legendaris