Nataru 2023, Harga Telur Ayam di Peternak Magetan Terjun Bebas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Magetan, IDN Times - Harga telur ayam di tingkat peternak di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terjun bebas hingga menyentuh angka Rp22.000 per kilogram. Padahal, di saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) seperti ini, harga telur biasanya mencapai Rp25.000 hingga Rp26.000 per kilogram.
1. Harga telur tidak sebanding dengan harga pakan
Sony Suwarno, salah seorang peternak ayam petelur di Desa Cepoko, Kecamatan Panekan, mengatakan, harga telur yang anjlok tidak sebanding dengan biaya perawatan, terutama pakan.
Menurutnya, harga pakan, khususnya jagung, kini terus melonjak hingga mencapai Rp8.000 per kilogram dari harga normalnya Rp5.000 per kilogram.
"Dalam sehari saya menghabiskan sebanyak 5 kwintal jagung untuk 10.000 ekor ayam petelur. Jadi kalau harga telur kini hanya Rp22.000 per kilogram, dipastikan kami akan merugi," kata Sony kepada media ini, Minggu (24/12/2023).
Sony berharap pemerintah dapat melakukan impor jagung untuk menstabilkan harga pakan.
2. Harga telur ayam di pasar Rp25 ribu
Sementara itu, harga telur di pasar Magetan juga turun seribu rupiah menjadi dikisaran Rp25.000 hingga Rp26.000 per kilogram dari sebelumnya Rp27.000 per kilogram.
Tri Purwanti, seorang pedagang telur di pasar Magetan, mengatakan, harga telur yang turun disebabkan oleh berkurangnya permintaan dari konsumen. Selain itu, stok telur di pasaran juga masih cukup banyak.
"Harga kebutuhan pokok lainnya di pasar Magetan masih stabil di posisi mahal, seperti beras, gula, dan minyak goreng," kata Tri.
3. Harga beras dan minyak goreng masih mahal
Berdasarkan pantauan pada sejumlah pasar di Magetan, harga beras SPHP masih dijual mahal yaitu Rp55.000 per kemasan isi 5 kilogram, minyak goreng Rp16.000 per liter, dan gula Rp17.000 per kilogram.
Diperkirakan, mahalnya harga kebutuhan pokok akan terjadi hingga usai Tahun Baru mendatang.
"Ampun pokoknya mas, apa apa mahal. Bawa uang Rp100 ribu ke pasar tidak dapat apa apa, hanya bisa untuk beli beras. Pemerintah belum hadir dalam hal menyediakan kebutuhan pangan murah bagi rakyatnya," kata Marni salah satu ibu tangga.
Pemerintah gagal dalam pencegahan kenaikan harga pangan sekarang ini dan gagal menekan kamaikakn angka inflasi.
Baca Juga: Bawaslu dan Satpol PP Magetan Copoti Puluhan APK Langgar Aturan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.