Masalah Minyak Goreng di Surabaya Belum Sepenuhnya Beres

Minyak goreng ada tapi masih terbatas

Surabaya, IDN Times – Beberapa pekan terakhir, minyak goreng mengalami kelangkaan di sejumlah daerah di Jawa timur termasuk Kota Surabaya. Selain mengalami kelangkaan, harganya pun melambung tinggi.

Untuk menangani kelangkaan minyak, Pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan seperti menetapkan HET (Harga Eceran Tertinggi) minyak goreng Rp14.000 hingga mendistribusikan minyak langsung ke pedagang. Lalu, apakah kebeijakan itu sudah bikin minyak goreng tak langka lagi di Surabaya?

1. Pedagang pasar mulai merasakan keberadaan minyak

Masalah Minyak Goreng di Surabaya Belum Sepenuhnya Beresilustrasi minyak (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Salah satu pedagang kebutuhan pokok yang IDN Times temui adalah Dalifah, yang merupakan pedang Pasar Wonokromo. Ia mengatakan bahwa ia baru kemarin, Selasa (1/3/2022) sales minyak goreng kemasan mengirimkannya 10 dus minyak setelah beberapa hari tak mengirim.

"Sejak langka, ini baru pertama kali (dikirim minyak), salesnya gak bilang datang lagi kapan," tuturnya.

Minyak goreng kemasan dua literan ia dapat dengan harga Rp26 ribu, lalu ia jual dengan harga Rp30 ribu. Ia mengaku, minyak goreng tersebut ludes dibeli pelanggannya. Satu hari bisa terjual hingga 5 dus minyak goreng. "Sehari habis cepet," kata Dalifah.

Sejak minyak goreng langka, ia tak lagi menjual minyak curah. Karena pedagang minyak curah tak lagi mengirim daganggan. Sementara minyak curah yang dikirim pabrik dengan harga Rp11.700 tak ia jual, melainkan untuk produksi bawang goreng.

"Dari penjual dulu itu kan minyaknya langsung dibungkus kiloan, kalau yang antre ada Kementrian kemarin itu saya ambil 5 jerigen, tapi untuk produksi bawang sendiri, karena males mengemasinya," jelasnya.

Keberadaan minyak juga dirasakan Rohmawati yang juga merupakan pedagang Pasar Wonokoromo. Ia mengaku beberapa hari terakhir, minyak sudah mulai ada di tokonya. Sales minyak goreng kemasan juga sudah mulai rutin datang.

"Sudah gak langka, sudah stabil, sekitar satu mingguan ini minyak sudah ada," ungkanya.

Baca Juga: Sidak Harga Minyak Goreng, Pemkot Surabaya Bakal Gelar Operasi Pasar

2. Minyak juga sudah mulai ada di Minimarket

Masalah Minyak Goreng di Surabaya Belum Sepenuhnya BeresPekerja menata minyak goreng kemasan yang dijual di salah satu minimarket di Jakarta, Rabu (19/1/2022). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Selain di Pasar Tradisional, minyak goreng juga sudah mulai tersedia di minimarket. Salah satu satu minimarket yang dikunjungi IDN Times adalah minimarket di Jalan Darmo Surabaya, akan tetapi minyak goreng di rak minimarket hanya tersisa satu.

Petugas minimarket mengatakan bahwa minyak goreng datang dari distributor setiap satu dua hari sekali. Sekali datang, minyak goreng langsung ludes dibeli pembeli.

"Kalau harga per dua liternya itu Rp28 ribu. Syarat belinya, untuk kemasan satu liter boleh beli dua, kalau kemasan dua liter hanya boleh satu," ujar petugas minimarket.

3. Disperindag Kota Surabaya sudah pantau harga minyak

Masalah Minyak Goreng di Surabaya Belum Sepenuhnya BeresMinyak goreng satu harga, Alfamidi Rawa Belong, Jakbar pada Rabu (19/1/2022). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Kepala Bidang Distribusi Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Devie Afrianto menyebutkan, bahwa dari pantauannya di lapangan, harga minyak goreng telah mendekati HET yang telah ditetapkan pemerintah. 

Ia mengungkapkan, bahwa dari hasil pantauannya di sejumlah pasar tradisional, harga minyak goreng kemasan sederhana di angka Rp13,500. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan premium, harga Rp14 ribu.

"Kemudian untuk minyak goreng curah, teman-teman pedagang itu menetapkan per kilonya Rp13 ribu atau Rp11,500 per liter," ujar dia. 

Baca Juga: Satgas Pangan: Stok Minyak Goreng di Surabaya Aman

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya