Pengangguran Terbuka Jatim Turun Tipis

Ada 3 sektor yang memengaruhi penurunan pengangguran

Surabaya, IDN Times - Tingkat pengangguran terbuka di Jawa Timur (Jatim) turun 0,48 persen. Data Februari 2023, pengangguran terbuka di Jatim sebesar 4,33 persen. Sedangkan Februari tahun lalu mencapai 4,81 persen.

Jika dilihat berdasarkan angka, pada Februari 2023 jumlah angkatan kerja di Jatim mencapai 23,42 juta orang. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 378,88 ribu orang atau naik 0,92 persen dari Februari 2022 sebanyak 23,04 juta orang.

"Penurunan ini akan terus kita pertahankan dan upayakan melalui berbagai program pelatihan hingga program penempatan tenaga kerja baik di dalam negeri maupun ke luar negeri," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Minggu (28/5/2023).

Kenaikan ankatan kerja di Jatim  sejalan dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang naik 0,51 persen poin dibandingkan TPAK pada Februari 2022. Pada Februari 2023 ini mencapai 71.50 persen naik 0,51 persen dibanding TPAK Februari 2022 sebesar 70,99 persen.

"Alhamdulillah, kenaikan TPAK ini juga sejalan dengan kenaikan jumlah penduduk bekerja di Jawa Timur," kata dia.

Bedasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2023 diketahui terdapat tiga jenis lapangan pekerjaan di Jatim yang menyerap tenaga kerja paling banyak. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan 33,79 persen, sektor perdagangan besar, reparasi mobil dan sepeda motor 19,07 persen sektor industri pengolahan 14,33 persen.

Menurutnya, Sektor perdagangan besar, reparasi mobil dan sepeda motor penyumbang peningkatan terbesar lapangan pekerjaan baru di Jatim mencapai 0,61 persen. Sedangkan, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami penurunan sebesar 0.59 persen.

"Kita bersyukur sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor merupakan lapangan pekerjaan baru yang mengalami peningkatan terbesar sejumlah 0.61 persen poin," urainya.

Mantan Menteri Sosial itu, menyebut bahwa sebanyak 14,46 juta orang penduduk Jatim bekerja pada sektor kegiatan informal. Menunjukkan angka naik yang signifikan 2 persen dibandingkan dengan tahun 2022.

Sedangkan berdasarkan statusnya, pada Februari 2023 pekerja di Jatim paling banyak berstatus buruh, karyawan, pegawai mencapai 31.48 persen atau hampir sepertiga dari total penduduk bekerja. Di sisi lain, mereka yang berstatus berusaha yang dibantu oleh buruh tetap atau dibayar sebesar 3,98 persen.

Untuk mempertahankan penurunan TPT  ini, salah satu strategi pemprov adalah melalui program pelatihan, bursa kerja dengan menggandeng perusahaan hingga penempatan tenaga kerja bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Kemudian pembemtukan Perda dan Pergub yang ada di Jatim, memfasilitasi pelatihan gratis bagi Calon PMI di UPT-UPT BLK milik Disnakertrans Jatim serta pemberian sertifikasi kompetensi gratis bagi Calon PMI yang telah mengikuti pelatihan, baik untuk jabatan formal maupun informal.

Baca Juga: LHKPN Sekda Jatim: Kekayaan Rp7,46 M dan Utang Rp484 juta

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya