Merger Pelindo Dinilai Bisa Dongkrak Perekonomian Indonesia

Berdampak baik terhadap logistic cost

Surabaya, IDN Times - Pemerintah berencana menggabungkan (merger) PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau PT Pelindo 1, 2, 3 dan 4 pada 1 Oktober mendatang. Kebijakan itu rupanya akan berdampak positif bagi perusahaan dan perekonomian Indonesia.

Alasan mendasar perusahaan pelat merah itu akan memiliki andil besar bagi perekonomian, lantaran wilayah kerja Pelindo berkaitan dengan sektor kepelabuhanan. Ada beberapa keuntungan apabila merger Pelindo terealisasi.

1. Tarif logistik di Indonesia akan turun

Merger Pelindo Dinilai Bisa Dongkrak Perekonomian IndonesiaProyek Pengembangan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (Kuala Tanjung PIE) antara Pelindo 1 dengan Port of Rotterdam dan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co., Ltd. (Zhejiang) (Dok. IDN Times/Pelindo 1)

Seperti yang telah diketahui, Indonesia memiliki tingkat logistic cost yang cukup tinggi dibanding negara ASEAN lainnya, yakni 23 persen. Hal ini menyebabkan produk asal Indonesia tidak kompetitif apabila bersaing dalam perdagangan global.

"Sehingga dapat saya katakan, seefisien apa pun proses produksi kita kalau logistic cost begitu tinggi, maka cost untuk pergerakan barang akan sangat mahal," ujar Pakar ekonomi pembangunan asal Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair), Nurul Istifadah, Kamis (9/9/2021).

Biaya logistik yang cenderung mahal ini dapat berimbas terhadap beralihnya penggunaan jasa kepelabuhanan ke negara lain. Pelaku usaha pada akhirnya akan memilih jasa pengiriman barang ke pelabuhan yang lebih efisien, misalnya di Singapura.

Berpalingnya produsen lokal berpotensi merugikan dan mempengaruhi catatan ekspor impor di Indonesia. Sehingga, catatan barang dalam Certificate Of Origin berasal dari Singapura, padahal sebenarnya produksi asal Indonesia.

"Penggabungan Pelindo akan berdampak baik terhadap logistic cost, dikarenakan adanya penghematan biaya, dan ada hal-hal yang bisa disatukan dan sharing bersama," kata dosen mata kuliah Ekonomi Perkotaan dan Transportasi ini.

Baca Juga: Pengamat: Target Penggabungan 4 Pelindo Tidak Jelas

2. Menciptakan efisiensi bisnis

Merger Pelindo Dinilai Bisa Dongkrak Perekonomian IndonesiaPixabay.com

Tak hanya soal penentuan tarif logistik, nantinya Pelindo juga harus memperhatikan pengembangan di bidang pelayanan, efisiensi dan juga kecepatan dalam operasional. Sebab sekarang ini waktu bongkar muat di Indonesia masih kalah cepat dengan negara lain. Karena Indonesia masih menerapkan sistem semi-otomatis.

"Tidak hanya efektifitas sumber daya yang memungkinkan adanya penurunan tarif logistik, Pelindo juga memiliki tugas untuk melakukan standarisasi pelayanan operasional, dan otomatisasi, sehingga dwelling time dan pelayanan kepelabuhanan dapat menjadi lebih efisien," saran Nurul.

Lebih lanjut, merger Pelindo menjadi sebuah harapan baik bagi efisiensi bisnis di perusahaan sektor jasa kepelabuhanan. Keempat perusahaan itu nantinya bisa jadi satu fokus pada strategi yang sama. Selain itu ada hal yang bisa disatukan dan resource sharing, menyebabkan timbulnya efisiensi dan penghematan biaya.

Dengan menyatunya empat perusahaan menjadi satu, artinya juga keempatnya akan memiliki satu struktur kepemimpinan. Kalau selama ini, kebijakan yang diambil dalam proses operasional berbeda, setelah merger nantinya akan memiliki satu hirarki kepemimpinan yang sama.

"Menyebabkan kebijakan yang diambil berfokus pada strategi yang sama pula,” terang Nurul.

3. Tetap harus terkontrol agar tidak terjadi monopoli

Merger Pelindo Dinilai Bisa Dongkrak Perekonomian IndonesiaPakar ekonomi pembangunan asal Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair), Nurul Istifadah.

Setelah merger, Pelindo akan menjadi satu perusahaan besar yang menguasai market share yang besar. Bukan tidak mungkin perusahaan yang tergabung dalam BUMN ini mampu mendominasi dan mengakibatkan persaingan yang kurang sehat di bidang jasa kepelabuhanan.

Dalam posisi sebagai perusahaan dominan yang secara teori menjadi price maker, tentu dibutuhkan sebuah kontrol untuk meredam kemungkinan penentuan harga yang tidak diharapkan. Nah, yang perlu diperhatikan nanti setelah merger adalah kontrol terhadap penetapan tarif oleh Pelindo dalam kondisi tingkat konsentrasi pasar yang tinggi, dan relatif tidak ada pesaing.

Tak hanya sampai merger saja, Pelindo juga masih memiliki tugas soal proses operasional yang akan berimbas pekerjaan rumah. "Untuk menyatukan dan menyamakan standarisasi pelayanan, efektivitas sumber daya dan juga peningkatan kecepatan operasional untuk mencapai efisiensi yang baik,” pungkas dia.

Baca Juga: Pelindo I hingga IV Segera Dilebur Jadi Satu BUMN Pelabuhan

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya