Surabaya, IDN Times - Tingkat keterisian atau okupansi hotel di Surabaya melejit saat momen Tahun Baru 2024. Berdasarkan laporan yang diterima Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), okupansinya mencapai 90 persen.

“Untuk di Surabaya alhamdulillah (okupansi) hotel anggota kami tercapai 90 persen. Terhitung sejak H-1 hingga H+1,” ujar Ketua PHRI Surabaya, Puguh Sugeng Sutrisno, Selasa (2/1/2024).

Bila dibandingkan tahun lalu, Puguh mengungkap bahwa okupansi hotel tahun ini naik sebesar 10 persen. “Tahun lalu 80 persen, jadi ada peningkatan 10-15 persen,” kata dia.

Puguh menyampaikan, naiknya okupansi ini disebabkan COVID-19 yang sudah terkendali. Kemudian tidak ada lagi aturan pembatasan yang diterapkan oleh pemerintah. Meski sebenarnya, masih ada imbauan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19.

Tak hanya itu saja, naiknya okupansi hotel di Kota Pahlawan banyaknya gebrakan berupa paket-paket bagi masyarakat. Termasuk beberapa mendatangkan artis ibu kota untuk menggenjot tingkat hunian.

“Ada juga yang sampai menolak karena awalnya hanya pesan untuk paket gala dinner saja, tapi seiring waktu pengunjung ingin mengambil paket kamar. Karena sudah penuh ada hotel yang menolak,” kata Puguh.

Sedangkan kondisi per hari ini, sambung Puguh, sudah terjadi penurunan tersisa 65-70 persen. Penurunan ini disebabkan karena momen libur yang telah usai. Puguh berharap, pemerintah membuat event nasional maupun internasional yang dapat memberikan dampak terhadap tingkat hunian tanpa harus menanti momen-momen libur.

Baca Juga: 172 Ribu Wisatawan Liburan ke KBS Selama Nataru