Ekonomi Syariah Tertinggal, BI Siapkan Tiga Jurus Ini

Bahkan kita kalah dengan negara berpenduduk non-muslim

Surabaya, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan bahwa Indonesia masih tertinggal jauh dari negara lain untuk urusan ekonomi syariah. Hal ini tentu cukup disayangkan mengingat Indonesia memiliki penduduk masyoritas muslim. Bahkan, Indonesia tertinggal dari negara dengan penduduk non-muslim seperti Australia. 

Baca Juga: Menteri Agama Sebut Tidak Ada Perda Syariah di Indonesia

1. Rumuskan tiga pilar kejar ketertinggalan

Ekonomi Syariah Tertinggal, BI Siapkan Tiga Jurus IniIDN Times/Ardiansyah Fajar

Menanggapi hal itu, BI pun telah merumuskan tiga pilar yang akan dijadikan acuan untuk memacu industri ekonomi syariah di tanah air. Tiga pilar itu antara lain yakni pengembangan usaha ekonomi syariah, pasar ekonomi syariah, serta edukasi kewirausahaan.

"Tiga pilar itu yang kami coba lakukan secara bersamaan, sehingga pengembangan ekonomi syariah dapat meningkat. Jadi harus bersamaan. Tidak hanya masalah bagaimana mengembangkan ekonomi syariah saja, tapi juga sektor keuangan dan promosi," ujarnya saat menghadiri Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) di Surabaya, Selasa (11/12).

2. Kembangkan sukuk dan wakaf

Ekonomi Syariah Tertinggal, BI Siapkan Tiga Jurus IniIDN Times/Ardiansyah Fajar

Selain itu, pengembangan ekonomi syariah, kata Perry,  juga perlu inovasi. Tidak hanya perbankan, Bank Indonesia juga mulai mengembangkan produk surat utang syariah atau sukuk serta wakaf. "Sukuk tahun ini sudah mulai. Wakaf nanti pengembangannya. Ada wakaf tunai dan non tunai. Kami bersinergi dengan Badan Wakaf Indonesia," terangnya.

3. Bekerjasama dengan perguruan tinggi

Ekonomi Syariah Tertinggal, BI Siapkan Tiga Jurus IniInstagram.com/@univ_airlangga

Di sisi lain, untuk menguatkan pemahaman ekonomi syariah, BI juga menggandeng sejumlah perguruan tinggi. Tujuannya, agar kurikulum ekonomi syariah bisa dimasukkan. "Juga ada forum lain seperti seminar internasional untuk kampanye menyuarakan ekonomi syariah. Pemahamannya ekonomi dan keuangan syariah ini model bisnis profitable."

4. Targetkan Rp7 triliun dari ISEF

Ekonomi Syariah Tertinggal, BI Siapkan Tiga Jurus IniUnsplash/Sharon McCutcheon

Sementara itu, BI menargetkan perputaran uang selama penyelenggaraan ISEF di tiga tempat, Balikpapan, Semarang, Lampung dan Surabaya mencapai Rp7 trilliun. Untuk tiga kota sebelum Surabaya adalah FESyar (Festival Syariah) yang digelar sejak Mei hingga November 2018.

Perry mengaku optimis capaian target tersebut bisa terpenuhi. Mengingat pada acara tersebut, Bank Indonesia mengundang banyak pihak untuk melakukan business matching meeting. "Ini bagian program nasional untuk mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," ujarnya.

Dia menyebut di Balikpapan saja transaksinya sudah menembus Rp1,5 triliun. Sementara akumulasi dari Semarang, Lampung dan Balikpapan sudah Rp5 triliun. Target di Surabaya selama 5 hari ke depan bisa menembus total Rp7 triliun dari perputaran yang ada di FESyar 2018.

Baca Juga: Ditarik Bank Indonesia, 4 Uang Kertas Ini Tidak Bisa Ditukar Lagi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya