Ada Ratusan Ribu Industri di Jatim, Masih Banyak Pengangguran

Waduh

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa memuji peran Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dalam menjaga kestabilan iklim usaha. Hal itu membuat pertumbuhan ekonomi meningkat serta serapan tenaga kerja terjaga. Sayangnya serapan industri belum cukup optimal karena angka pengangguran masih cukup tinggi.

1. Ekonomi Jatim disebut tumbuh lebih baik daripada tahun lalu dan nasional

Ada Ratusan Ribu Industri di Jatim, Masih Banyak PengangguranIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan II 2022 ekonomi Jatim tumbuh 5,74 persen (y-on-y) dengan nilai PDRB sebesar Rp677,5 triliun bila dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Angka tersebut tercatat lebih tinggi dari nasional yaitu, 5,44 persen.

Tidak hanya itu, di periode yang sama, Jatim memberikan kontribusi sebesar 25,3 persen bagi perekonomian di Pulau Jawa, yang menjadikannya sebagai provinsi penyumbang ekonomi tertinggi kedua setelah DKI Jakarta. "Jika pertumbuhan ekonomi nasional tercatat impresif, maka Jawa Timur lebih impresif," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Minggu (7/8/2022).

Baca Juga: Program Padat Karya di Surabaya, Diharapkan Kurangi Pengangguran

2. Sebanyak 3,2 juta orang terserap di 829 ribu industri

Ada Ratusan Ribu Industri di Jatim, Masih Banyak PengangguranIlustrasi - Pekerja melinting rokok sigaret kretek di salah satu industri rokok di Tulungagung, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Pertumbuhan ekonomi ini, sambung Khofifah, sesungguhnya hasil sinergitas yang terbangun dari semua pihak. Itulah yang menjadi alasan utama kepercayaan investor untuk menanamkam modalnya. Penanaman modal ini pun tak lepas dari peran Apindo.

Peran Apindo, kata Khofifah, sangat penting mengingat jumlah indutsri di Jatim saat ini mencapai 829.984 unit usaha dengan 3.250.823 orang tenaga kerja di dalamnya. "Sebanyak 3,2 juta tenaga kerja ini tentunya angka yang signifikan. Di sinilah kita lihat bagaimana peran dunia usaha dan industri dalam memberikan support di berbagai hal," kata dia.

3. Tapi masih ada ratusan ribu yang nganggur dampak pandemik COVID-19

Ada Ratusan Ribu Industri di Jatim, Masih Banyak Pengangguranfreepik.com/freepik

Meski 829 ribu lebih usaha di Jatim telah menyerap 3,2 juta tenaga kerja, nyatanya angka pengangguran akibat pandemik COVID-19 masih tinggi. Berdasarkan data BPS Jatim per Februari 2022, terdapat 1,64 juta orang (5,04 persen penduduk usia kerja) yang terdampak COVID-19.

Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 116,65 ribu orang, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 67,97 ribu orang, sementara tidak bekerja karena COVID-19 81,76 ribu orang dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 1,37 juta orang.

Baca Juga: Masih Ada 8,4 Juta Pengangguran di Indonesia per Februari 2022

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya