Potensi Cuan Usaha Krecek Singkong Balung Kuwuk Khas Banyuwangi

Mau yang ori, pedas atau manis, semua tetap kriuk

Banyuwangi, IDN Times - Banyak makanan di Banyuwangi, Jawa Timur, yang dapat dijadikan oleh-oleh khas. Dari sederet daftar oleh-oleh yang sudah mainstream, ada olahan singkong yang sangat enak dan kriuk rasanya yang masih jarang diketahui. Ya, olahan singkong ini namanya Krecek. Olahan ini dapat dikombinasikan dengan aneka rasa, mulai dari rasa manis, pedas, dan rasa lainnya. Karena tak banyak yang tahu, krecek ini ternyata juga mempunyai potensi cuan yang tinggi untuk bisnis rumahan.

1. Modal dikit untung selangit

Potensi Cuan Usaha Krecek Singkong Balung Kuwuk Khas BanyuwangiUsaha krecek singkong khas Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Salah satu pemilik usaha krecek ini, Duliana (45), berbagi cerita bisnisnya kepada IDN Times. Ibu tiga anak asal Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, ini sudah menggeluti usaha krecek singkong sejak tahun 2013 silam. Menurutnya, usaha krecek ini cukup menjanjikan karena modal yang dibutuhkan tidaklah besar. Meskipun dengan modal sedikit, namun krecek singkong ini punya potensi keuntungan selangit.

Awal mula menggeluti bisnis ini, Duliana mengeluarkan modal sekitar Rp1,3 juta. Seiring meluasnya area pemasaran dan pesanan krecek singkong buatannya ini, keuntungan yang ia dapat juga semakin meningkat. Untuk saat ini, dibantu anaknya per hari ia mampu mengolah hingga 130 kilogram singkong. 

"Pada dasarnya semua singkong bisa digunakan, tapi untuk rasa yang lebih enak dan manis saya hanya menggunakan singkong ketan," ungkap Duliana, Senin (25/9/2023).

Dari hasil usaha ini, Duliana bahkan mampu menghidupi keluarganya hingga mengantarkan dua anaknya wisuda di perguruan tinggi. Hanya bermodal kisaran, Rp400 ribu, ia mampu meraup omzet jutaan rupiah setiap harinya.

Baca Juga: Siti Ketiban Berkah Perayaan Maulid Nabi di Banyuwangi

2. Rasanya nagih, sekali gigit susah berhenti

Potensi Cuan Usaha Krecek Singkong Balung Kuwuk Khas BanyuwangiUsaha krecek singkong khas Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Dalam kesempatan wawancara, jurnalis IDN Times mencoba rasa dari krecek singkong buatan Duliana ini. Betul memang, rasa krecek yang digoreng garing ini memiliki rasa yang krispi dan sangat kriuk ketika dimakan. Sekali mencoba, susah rasanya untuk berhenti mengunyah. Inginnya lagi dan lagi.

"Masnya coba, untuk rasanya saya garansi wes. Sekali coba bakal susah untuk behenti. Ini khas Banyuwangi, namanya krecek balung kuwuk. Dibuat dari singkong ketan tanpa ada campuran," ungkap Duliana sembari menyodorkan sekantong kemasan krecek kepada wartawan IDN Times.

Duliana mengaku, untuk saat ini ia hanya memproduksi krecek singkong yang menjadi pesanan orang. Pesanan tersebut nantinya akan dikemas ulang atau dijual kembali oleh pemesan. Oleh pemesan, krecek buatannya tersebut nantinya bakal diberikan merek dagang sendiri. Duliana mengaku, tidak mempermasalahkan hal tersebut.

"Saya juga punya merek sendiri, tapi sementara ini belum produksi untuk jual sendiri karena masih banyak pesanan dari orang. Ada yang pesan kemasan ada yang kiloan murni, itu biasanya dikemas lagi dengan merek mereka sendiri," katanya.

Untuk pembelian secara kemasan, Duliana hanya melayani pesanan dengan berat 1,75 ons dengan harga eceran Rp5 ribu. Sementara untuk rasa, Duliana hanya menyediakan dua pilihan. Yakni rasa original dan manis gula.

"Kalau rasa sebenarnya bebas inovasi, tergantung penjualnya. Bisa diolah pedas, pakai bubuk rasa atau bagaimana. Namun kalau pesan, saya hanya melayani yang original atau manis gula itu. Harganya bisa berubah tergantung harga gula di pasar," katanya.

3. Duliana hanya gunakan singkong ketan

Potensi Cuan Usaha Krecek Singkong Balung Kuwuk Khas BanyuwangiProses penjemuran krecek balung kuwuk khas Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Meskipun potensi cuan dari usaha ini menjanjikan, namun ada kesulitan yang dialami Duliana. Adapun kesulitan tersebut ada pada ketersediaan bahan baku singkong. Ia mengaku, sejatinya Banyuwangi memiliki ketercukupan stok singkong. Namun, untuk singkong jenis ketan sendiri tidak banyak yang menanamnya. Duliana juga enggan menggunakan asal jenis singkong, penggunaan singkong ketan ini tetap ia pertahankan untuk mendapatkan rasa yang berkualitas sebagai bentuk konsistensi bisnis.

"Tidak, kalau tidak yang singkong ketan saya tidak menggunakananya. Kalau singkong lain itu biasanya pahit," katanya.

Untuk menjaga produktivitas, Duliana mengaku sudah menjalin mitra dengan sejumlah petani singkong. Sehingga ia tetap bisa mendapatkan suplai singkong berapapun jumlah pesanan yang membanjirinya setiap harinya.

Sementara untuk proses pemesanan, Duliana menjanjikan waktu paling lama 7 hari setelah pesanan disepakati. Tenggat waktu ini diperlukan karena pembuatan krecek singkong balung kuwuk khas Banyuwangi ini harus melewati serangkaian proses lainnya.

"Agak lama, karena masih harus dijemur dengan tingkat kekeringan tertentu. Kalau panasnya melimpah seperti sekarang ini mungkin 3 atau 4 hari bisa langsung diolah. Kalau cuacanya mendung terus, itu yang lama," jelasnya.

Baca Juga: Pendakian Gunung Raung dan Gunung Rante via Banyuwangi Ditutup

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya