TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Asal Usul Mudik, Ternyata Berasal dari Bahasa Jawa!

Mudik telah dilakukan sejak zaman kerajaan.

Ilustrasi mudik. Pixabay/M Adriyawan

Setelah melakukan ibadah berpuasa selama sebulan penuh, umat Muslim nantinya akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Pada momen tersebut, tak sedikit orang yang akan kembali ke kampung halaman demi merayakan hari kemenangan bersama sanak saudara. Tradisi ini dikenal dengan sebutan mudik dan kerap kali dilakukan oleh para perantau.

Namun, taukah kalian sejarah dan asal usul dari kata mudik itu sendiri? Mengapa mudik identik dengan aktivitas pulang ke kampung halaman? Nah, pembahasan di bawah ini mungkin bisa menjawab rasa penasaran kalian.

1. Tradisi mudik sudah ada sejak era Majapahit

Ilustrasi kembali ke kampung halaman. Pexels: Faruk Tokluoğlu

Beberapa pengamat sejarah menilai tradisi mudik telah dilakukan sejak era Majapahit. Luasnya kekuasaan Majapahit membuat para pejabatnya tak jarang ditempatkan di beberapa titik daerah kekuasaan. Suatu hari, para pejabat kembali ke kerajaan pusat untuk menghadap Raja sekaligus pulang ke kampung halaman.

Fenomena tadi kemudian dikorelasikan dengan tradisi mudik saat ini. Sebenarnya, tradisi mudik juga diperkirakan telah ada di zaman kerajaan Mataram Islam. Para pejabat yang ditempatkan di daerah kekuasaan akan pulang menghadap Raja pada Hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga: 59 Ribu Kendaraan Diprediksi Masuk Malang saat Mudik Lebaran

2. Ternyata kata mudik berasal dari bahasa Jawa, lho

Ilustrasi mudik. Pexels: 夏 功仁

Pada saat itu, para pejabat di kerajaan Majapahit dan Mataram Islam belum menggunakan istilah “mudik” untuk menyebut tradisi kembali ke kampung halaman. Istilah ini dipercaya mulai digunakan pada tahun 1970an. Akhirnya terus masif digunakan terutama oleh para perantau di kota-kota besar.

Orang-orang suku Jawa, menyebut kata mudik berasal dari bahasa Jawa Ngoko dan merupakan singkatan dari mulih dhisik atau pulang dulu. Pandangan lain mengatakan mudik bukanlah akronim melainkan suatu kata yang artinya "menuju arah utara".

Verified Writer

Kayla Jasmine Yasmara

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Surabaya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya