Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi wisata (Pixabay/Milton Jarquin)
Ilustrasi wisata (Pixabay/Milton Jarquin)

Intinya sih...

  • Alun-Alun Probolinggo berlokasi dekat Stasiun Probolinggo, menawarkan aktivitas seru seperti jogging, bermain, dan menikmati jajanan lokal.

  • Museum Probolinggo memiliki koleksi artefak sejarah dan pesawat, serta suasana kolonial yang tenang dan rapi untuk wisata edukasi.

  • Pantai BJBR menawarkan suasana alam hutan bakau yang asri, jembatan kayu panjang, dan area bermain dengan harga ramah di kantong.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Probolinggo dikenal sebagai daerah dengan beragam destinasi wisatanya yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu yang wajib kamu jelajahi adalah sejumlah tempat wisata di sekitar Stasiun Probolinggo. Lokasinya sangat strategis, sehingga cocok bagi kamu yang ingin menikmati jalan-jalan singkat sambil menunggu jadwal keberangkatan kereta.

Di kawasan ini, kamu bisa menemukan berbagai pilihan wisata, mulai dari wisata sejarah, religi, hingga rekreasi keluarga. Nah, berikut delapan rekomendasi wisata di sekitar Stasiun Probolinggo yang patut masuk daftar kunjunganmu.

1. Alun-Alun Probolinggo

Ilustrasi wisata (Pixabay/Milton Jarquin)

Alun-Alun Probolinggo berada di Jalan KH Mas Mansyur, Mangunharjo, Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Lokasinya hanya sekitar 10 meter dari Stasiun Probolinggo, jadi bisa kamu capai dengan berjalan kaki. Karena berada di pusat kota, alun-alun ini juga dekat dengan penginapan, restoran, hingga pusat oleh-oleh.

Alun-alun ini dibangun sejak era kolonial, lokasinya berdampingan dengan Masjid Agung Raudlatul Jannah dan kompleks perkantoran pemerintah. Kini, tempat ini sudah dilengkapi dengan lampu taman klasik, dan fasilitas umum yang nyaman bagi keluarga.

Kamu bisa menikmati banyak aktivitas seru di sini, mulai dari jogging pagi, bermain bersama anak, nongkrong sore sambil menikmati jajanan lokal, hingga menyaksikan event budaya saat akhir pekan.

2. Museum Probolinggo

Ilustrasi wisata (Pixabay/StockSnap)

Kemudian yang kedua adalah Museum Probolinggo. Daya tarik utama Museum Probolinggo terletak pada koleksinya yang beragam, mulai dari replika tank tempur, pesawat, hingga artefak bersejarah seperti patung Ganesha, Nandi, Dwarapala, dan Arjuna Wiwaha. Bangunan ini dulunya adalah Societiet Gebow Harmony, sebuah ballroom peninggalan Belanda, sehingga suasana masa kolonial masih terasa kuat ketika kamu berkunjung.

Suasananya tenang dan ruangannya rapi, cocok untuk wisata edukasi bersama keluarga maupun pelajar. Alamat museum ini berada di Jl. Suroyo No.25, Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Lokasinya hanya sekitar 1 kilometer dari Stasiun Probolinggo, jadi kamu bisa mencapainya dengan berjalan kaki atau naik ojek online.

Kabar baiknya, kamu bisa masuk ke Museum Probolinggo secara gratis tanpa tiket masuk. Biasaya, tempat wisata ini buka setiap hari Selasa sampai Minggu, pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB. Selain menikmati koleksi, kamu juga bisa berfoto di spot-spot menarik atau sekadar bersantai di area tamannya yang dilengkapi replika ikonik.

3. Pantai BJBR

Ilustrasi pantai (Pixabay/Brigipix)

Ketiga ada pantai BJBR yang buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 00.00 WIB. Tiket masuknya cukup terjangkau, sekitar Rp15 ribu per orang. Daya tarik utama BJBR adalah kawasan hutan bakau yang asri dan terawat, dilengkapi jembatan kayu panjang yang membentang di atasnya. Kamu bisa berjalan santai sambil menikmati suasana segar, melihat kepiting kecil, hingga berfoto di spot Instagramable.

Suasananya makin menawan saat sore hari menjelang matahari terbenam atau malam hari ketika lampu-lampu mulai menyala. Selain panorama alamnya, BJBR juga menyediakan area bermain hingga stand makanan dengan harga ramah di kantong. Tempat ini cocok jadi pilihan singgah singkat setelah turun dari kereta maupun destinasi wisata utama ketika liburan di Probolinggo.

Lokasi wisata ini berada di Jl. Raya Mayjend Sungkono No.110, Desa Paiton, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, hanya sekitar 2 kilometer dari Stasiun Probolinggo.

4. Museum Dr. Mohamad Saleh

Ilustrasi Wisata (Pixabay/Mollyroselee)

Hanya berjarak 1,3 kilometer dari Stasiun Probolinggo kamu dapat mengunjungi Museum Dr. Mohamad Saleh. Museum ini berlokasi di Jl. Dr. Moch Saleh No.1, Tisnonegaran, Kec. Kanigaran, Kota Probolinggo. Daya tarik utama museum ini terletak pada koleksi peralatan medisnya dari masa penjajahan Belanda. Kamu bisa menemukan meja otopsi, alat bedah, hingga perlengkapan kesehatan kuno yang masih terawat rapi.

Suasana historis kian terasa karena bangunan museum dulunya adalah rumah pribadi Dr. Mohamad Saleh, dokter pribumi sekaligus tokoh pendiri Boedi Oetomo. Tempat wisata ini selalu buka setiap hari, pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Di sini kamu bisa masuk tanpa bayar apapun, karena tiket masuknya gratis. Kini, museum ini masih aktif digunakan untuk kegiatan edukatif seperti seminar dan diskusi.

5. Museum Rasulullah Probolinggo

Ilustrasi wisata (Pixabay/Aurélien Barre)

Selanjutnya yang kelima adalah Museum Rasulullah Probolinggo. Daya tarik utama yang ada pada museum ini terdapat pada koleksi replika pedang, pakaian, hingga peralatan sehari-hari yang digunakan Rasulullah. Selain itu, ada diorama serta display interaktif yang menggambarkan momen penting perjalanan dakwah Nabi, dilengkapi teknologi touch read Al-Qur’an dan ruang belajar sejarah Islam yang modern.

Museum ini berjarak hanya 1 kilometer dari Stasiun Probolinggo, tepatnya di Jl. Suroyo No.25, Tisnonegaran, Kec. Kanigaran, Kota Probolinggo. Untuk tiket masuknya dibanderol Rp50 ribu bagi orang dewasa, Rp25 ribu untuk anak usia 6–15 tahun, dan gratis bagi balita. Museum ini selalu buka setiap hari, mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.

6. Benteng Mayangan Probolinggo

Ilustrasi wisata (Pixabay/Dimitris Vetsikas)

Benteng Mayangan Probolinggo dapat kamu kunjungi tanpa tiket masuk, alias gratis. Meski fasilitas umumnya masih terbatas, tersedia gazebo, musala, serta papan informasi sejarah yang bisa kamu baca sambil menikmati suasana. Tempat ini cocok buat kamu yang ingin berwisata sekaligus merasakan atmosfer kolonial tempo dulu.

Lokasinya hanya 600 meter dari Stasiun Probolinggo, tepatnya di kawasan Mayangan, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo. Benteng yang dibangun VOC pada 1743 ini menyimpan banyak cerita. Di sekitarnya, kamu bisa menemukan sumur Belanda, makam orang Inggris, hingga bangunan kantor pos peninggalan kolonial. Meski sebagian besar tinggal puing, nuansa sejarah masih sangat terasa. .

7. Gereja Merah Probolinggo

Ilustrasi wisata (Pixabay/Engin Akyurt)

Ketujuh ada Gereja Merah Probolinggo yang berdiri sejak tahun 1862. Gereja ini menjadi salah satu bangunan ikonik bersejarah yang masih terjaga hingga kini. Awalnya, gereja Protestan ini dibangun untuk komunitas Kristen Belanda yang bekerja di perkebunan tebu. Salah satu daya tariknya adalah mimbar besi cor berbentuk segi enam dengan tangga spiral serta ornamen lily dan salib.

Lokasinya hanya berjarak 700 meter dari Stasiun Probolinggo, tepatnya di Jl. Suroyo No.32, Tisnonegaran, Kec. Kanigaran, Kota Probolinggo. Sejak tahun 2024, Gereja Merah telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur karena nilai historis dan arsitekturnya yang unik. Gereja ini biasanya buka setiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 09.00 sampai 17.00 WIB.

8. Vihara Sumber Naga

Ilustrasi wisata (Pixabay/shintaries)

Hanya berjarak 900 meter dari Stasiun Probolinggo, kamu akan menemukan Vihara Sumber Naga. Klenteng ini bukan hanya tempat ibadah umat Tri Dharma, tetapi juga cagar budaya yang menyimpan sejarah panjang sejak didirikan pada tahun 1865. Bangunan utamanya yang sudah berusia lebih dari 150 tahun tetap terjaga, lengkap dengan patung-patung dewa serta ornamen khas Tionghoa yang memikat mata.

Vihara ini beralamat di Jl. WR. Supratman No.127, Mangunharjo, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo. Lokasinya berada di kawasan pecinan, dekat Pasar Gotong Royong dan fasilitas umum lainnya. Tempat ini juga kerap ramai saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh, lengkap dengan pertunjukan barongsai, wayang potehi, hingga acara budaya yang meriah.

Kamu bisa berkunjung ke Vihara Sumber Naga setiap hari, mulai pagi hingga sore, menyesuaikan jadwal ibadah yang berlangsung. Selain untuk berfoto dengan latar arsitektur klasiknya, kamu juga bisa merasakan suasana toleransi yang hangat karena vihara ini terbuka untuk semua kalangan.

Itulah delapan destinasi wisata sekitar Stasiun Probolinggo yang bisa jadi pilihan untuk mengisi waktu sebelum melanjutkan perjalanan. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengeksplorasi Probolinggo lebih dalam meski hanya sebentar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team