Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sabana Gunung Butak. Instagram/satupendaki.id
Sabana Gunung Butak. Instagram/satupendaki.id

Gunung Butak merupakan salah satu gunung favorit pendaki di Jawa Timur. Gunung ini masuk dalam jajaran Pegunungan Putri Tidur bersama Gunung Kawi dan Gunung Pandeman. Gunung setinggi 2.868 mdpl ini tergolong ke dalam gunung non-vulkanik.

Gunung Butak secara geografis berada di perbatasan antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar. Untuk mendaki Gunung Butak, kamu bisa mengaksesnya melalui Panderman dan Sirah Kencong. Namun jalur pendakian yang banyak dipilih pendaki yaitu via Panderman.

Dengan jalur pendakian yang sudah terbuka, Gunung Butak cocok untuk pendaki yang ingin merasakan petualangan yang tidak terlalu ekstrem, tapi tetap terasa menantang saat jalur menanjak dan terjal. Pendaki hanya perlu mengikuti jalur yang ada dan mempersiapkan fisik sebaik mungkin. Berikut ini rute dan harga tiket masuk pendakian Gunung Butak via Panderman.

1. Harga tiket masuk Gunung Butak

Hamparan lautan awan yang indah dari puncak Gunung Butak. Instagram/panderman_buthak/_hvnadty

Titik awal pendakian ke Gunung Butak via Panderman ada di Basecamp Butak-Panderman, Kota Batu. Basecamp atau pos perizinan ini jadi satu dengan pendaki yang akan mendaki Gunung Panderman dan Gunung Bokong.

Harga tiket mendaki Gunung Butak adalah Rp20 ribuper orang. Pembelian tiket bisa dilakukan secara online lewat aplikasi Tiket Pendakian. Sementara untuk pembayarannya hanya melalui tunai ke petugas yang ada di basecamp.

Saat membeli tiket, kamu wajib mengisi data diri serta barang bawaan yang dibawa saat mendaki. Semua bawaan harus terdata karena nanti akan dicocokkan kembali saat turun agar memastikan tidak ada sampah yang tertinggal di atas.

2. Rute pendakian menuju puncak Gunung Butak

Peta jalur pendakian Gunung Butak. Instagram/buthak_panderman_mountain

Medan pendakian menuju puncak Gunung Butak bisa didaki oleh siapa saja termasuk pemula. Namun samgat disarankan untuk mempersiapkan fisik sebaik mungkin karena medannya terjal dan cukup lama waktu tempuhnya untuk menuju puncak. Di sepanjang jalur pendakian banyak papan penanda yang memudahkan pendaki agar tidak tersesat.

Terdapat empat pos yang harus dilalui sebelum ke puncak. Pos 1 berada di ketinggian 1.672 mdpl, di sini terdapat musala, warung, toilet dan sumber air. Untuk menuju Pos 1 dari basecamp kamu bisa menyewa ojek dengan harga Rp60 ribu. Kamu bisa menghemat waktu tempuh jadi cuma 15 menit ketimbang berjalan kaki selama 1-2 jam.

Selanjutnya ada pos 2 dengan ketinggian 1.964 mdpl dan pos 3 2.158 mdpl. Di dua pos ini kamu bisa mendirikan tenda atau nge-camp. Selanjutnya pos 4 atau sabana yang juga dapat digunakan untuk mendirikan tenda karena camping ground di sini luas. Kamu juga bisa mengisi air di pos 4 sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak. Estimasi waktu tempuh pendakian dari basecamp menuju puncak Gunung Panderman kira-kira 7-8 jam.

3. Pemandangan dan keindahan Gunung Butak

Sabana Gunung Butak. Instagram/satupendaki.id

Sepanjang perjalanan menuju puncak Gunung Butak kamu bisa melihat area hutan dengan aneka tumbuhan dan pepohonan yang menjulang tinggi. Kamu gak bakal kesulitan menemukan sumber mata air karena di sini berlimpah.

Puncak Gunung Butak memiliki view lautan awan yang juara. Tapi sebelum itu, kamu harus melalui medan yang cukup menantang. Bahkan kamu harus melewati tanjakan PHP alias Pemberi Harapan Palsu. Nama trek ini diberikan karena saat mendaki lewat jalur ini seringkali pendaki berpikir sudah sampai, ternyata belum. Tanjakan PHP ini ada di perjalanan Pos 1 ke Pos 2.

Sabana Gunung Butak kerap disebut miniatur Argopuro karena treknya hampir mirip. Sebelum tiba di sabana, ada hutan lumut yang masih asri yang harus dilewati. 

 

Banyak yang bilang kalau mendaki gunung bukan hanya tentang mencapai puncak, tetapi merasakan setiap langkah perjalanan untuk mengenal diri sendiri. Buat kamu yang ingin menemukan melaksanakan perjalanan lebih mengenal diri, mendaki Gunung Butak bersama sahabat mungkin bisa menjadi awal yang baik. Selamat mendaki!

Editorial Team