Kota Batu Ternyata Tak Menarik Bagi Turis Asing

Turis asing masih belum banyak yang berkunjung ke Kota Batu

Malang, IDN Times - Kota Batu memang menjadi salah satu kota tujuan destinasi wisata di Jawa Timur. Pesonanya mulai dari wisata alam hingga wisata buatan membuat pengunjung tidak perlu bingung mencari tempat berlibur. Namun, ternyata Kota Batu hanya menarik untuk wisatawan lokal saja, wisatawan mancanegara justru jarang menjadi Kota Batu sebagai pilihan berlibur.

Dinas Pariwisata Kota Batu bahkan mencatat bahwa pada tahun 2022, tercatat sebanyak 7,4 juta wisatawan yang datang ke Kota Batu. Tapi hanya 1.000 orang saja yang merupakan turis asing.

1. Pelaku wisata di Kota Batu juga mengamini kalau Kota Batu jarang dikunjungi wisatawan asing

Kota Batu Ternyata Tak Menarik Bagi Turis AsingTaman rekreasi Selecta di Kota Batu. (Instagram/@tamanrekreasiselecta)

Direktur Taman Rekreasi Selecta, Pramono membenarkan kalau Kota Batu memang jarang dikunjungi wisatawan asing. Tahun ini ia mengatakan memang ada wisatawan asing yang datang ke Selecta, namun jumlahnya bisa dihitung jari.

Ia juga mengaku bingung kenapa wisatawan asing jarang yang mau ke Kota Batu, padahal keindahan alam di Kota Batu tidak kalah dari wilayah lain. Mereka justru lebih memilih berangkat ke Gunung Bromo, Yogyakarta, atau Bali.

"Kalau di sini, biasanya wisata asing yang datang asal Belanda. Tapi mereka lebih kepada napak tilas kakek buyut mereka yang pernah ada di sini sata masa penjajahan," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (21/07/2023).

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kolam Pemancingan di Kota Batu

2. Wisatawan asing yang datang ke Kota Batu biasanya menyukai lokasi bersejarah

Kota Batu Ternyata Tak Menarik Bagi Turis AsingIlustrasi pedestarian di Kota Batu. (unsplash/shod ed)

Pramono mengungkapkan jika wisatawan asing biasanya menyukai lokasi yang menyimpan sejarah. Misalnya di Kota Batu ada Villa Bima Sakti yang pernah ditinggali oleh proklamator sekaligus presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno. Sehingga pada periode 2000-an, lokasi tersebut selalu dikunjungi turis asing setiap harinya. Namun, komunikasi dengan agen-agen perjalanan yang kurang baik membuat jumlah turis asing kian menurun.

"Sepertinya kurang ada kerjasama dengan agen travel yang biasa membawa turis asing. Padahal dulu turis asing yang mereka bawa datang hampir setiap hari," bebernya.

Oleh karena itu, Pramono mencoba menarik minat turis asing dengan membuka paket wisata edukasi sejarah. Selain itu, ia yakin alam dan udara sejuk Kota Batu akan menarik minat mereka. Sehingga bisa menggenjot jumlah wisatawan di Kota Batu.

"Selecta sendiri targetnya tahun ini 750 ribu wisatawan. Tapi pada semester pertama baru ada 400an wisatawan, kemudian 2 minggu ini baru 50 ribuan. Semoga bulan Juli ini bisa mencapai 100 ribu wisatawan, tapi sepertinya berat," ungkapnya.

3. Meskipun COVID-19 berakhir, ternyata jumlah pengunjung Selecta belum normal kembali

Kota Batu Ternyata Tak Menarik Bagi Turis AsingPenampakan objek wisata Paralayang, Kota Batu. (unsplash/Kukuh Napati)

Pramono juga mengungkap kalau meskipun Pandemik COVID-19 telah berakhir, ternyata tidak serta merta mengembalikan jumalh wisatawan ke keadaan normal. Ia mencontohkan pada tahun 2019, mereka menerima sebanyak 1,4 juta pengunjung. Tapi pada tahun 2022 mereka hanya menerima 641 ribu pengunjung. Jumlah ini bahkan tidak sampai 50 persen saat sebelum pandemik.

"Kita harapannya tahun ini bisa mencapai 750 ribu, setidaknya bisa mencapai 50 persen dari sebelum pandemik. Kalau perkiraan sata karena faktor ekonomi yang belum pulih, sehingga daya beli masyarakat juga masih turun," tandasnya.

Ia berharap ekonomi Indonesia segera pulih, sehingga daya beli masyarakat meningkat kembali. Hal ini juga akan mensejahterakan masyarakat karena perputaran ekonomi terjadi dengan sehat.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Kuliner Malam di Kota Batu, Buka Sampai Subuh!

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya