Sirkuit Parang Jadi Spot Favorit Ngabuburit Warga Magetan

Magetan, IDN Times – Sirkuit Parang di Kelurahan/Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kini menjadi destinasi favorit warga untuk ngabuburit selama bulan Ramadhan. Jika biasanya hanya ramai di akhir pekan, kini setiap sore lintasan sepanjang hampir 2 km ini dipadati warga yang jogging sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Tidak hanya warga lokal, pengunjung dari daerah sekitar seperti Ngawi, Ponorogo, hingga Wonogiri turut memanfaatkan suasana sejuk di sirkuit ini. Namun, di tengah popularitasnya, sirkuit ini justru terancam mangkrak akibat kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat.
1. Jogging sore sambil berburu takjil

Banyak warga memilih ngabuburit di Sirkuit Parang karena suasananya yang nyaman dan asri. Yusuf, warga Magetan, mengaku sering datang ke tempat ini bersama keluarganya.
“Biasanya kami jogging di sini hanya pada Sabtu dan Minggu pagi. Tapi selama Ramadhan, kami hampir setiap sore ke sini sambil menunggu waktu berbuka. Apalagi, banyak pedagang takjil di sekitar sirkuit,” ujar Yusuf, Senin (3/3/2015).
Hal serupa juga dirasakan Herma, warga Sampung, Ponorogo, yang lebih memilih datang sore hari di bulan puasa. “Tempatnya sejuk, jadi nyaman untuk jogging sore-sore sekalian ngabuburit,” katanya.
2. Suasana sore yang berbeda

Meski belum sepenuhnya selesai dibangun dan baru memiliki lintasan beraspal, Sirkuit Parang tetap menjadi daya tarik tersendiri. Banyak warga menikmati suasana sore yang berbeda dari biasanya.
"Selain menyehatkan, momen ini juga jadi ajang berkumpul. Kalau rumah saya dekat, pasti setiap sore ke sini," ujar Silvy, warga Ngawi.
Namun, masyarakat juga merasa was-was dengan masa depan sirkuit ini. Mereka khawatir proyek ini tidak dilanjutkan dan akhirnya terbengkalai.
3. Ancaman mangkraknya sirkuit Parang

Meski menjadi kebanggaan warga, sirkuit ini terancam mangkrak akibat kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Pemkab Magetan telah mengusulkan dana Rp5 miliar untuk kelanjutan proyek ini, tetapi masih dibutuhkan Rp15 miliar lagi untuk menyelesaikannya.
"Kami khawatir sirkuit ini tidak selesai karena penghematan anggaran. Padahal, keberadaan sirkuit ini membuat perekonomian di Magetan selatan semakin bergeliat," kata Supriyanto, tokoh masyarakat Parang.
Ia berharap proyek ini tetap menjadi prioritas dan tidak masuk dalam daftar pembangunan yang terhenti akibat pemangkasan anggaran. Menurutnya, sirkuit ini tidak hanya menjadi tempat olahraga, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, terutama bagi pedagang kecil di sekitarnya.
Dengan antusiasme masyarakat yang tinggi, harapan besar tertuju pada pemerintah agar proyek Sirkuit Parang dapat segera diselesaikan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Magetan dan sekitarnya.