Alun-alun Malang: Sejarah dan Informasi

Ternyata Malang memiliki dua alun-alun, lho!

Alun-alun merupakan ciri khas bangunan publik di Indonesia. Lapangan ini biasanya berada di halaman rumah para penguasa terdahulu, atau masjid Alun-alun ini memiliki ciri khas tanah lapang yang terbuka luas, berumput dan dikelilingi oleh jalan yang dapat digunakan berbagai jenis aktivitas masyarakat. 

Salah satu daerah yang memiliki ikon alun-alun adalah Malang, Jawa Timur. Nah, sebuah alun-alun yang beridiri tentunya memiliki nilai sejarah masing-masing. Oleh sebab itu, yuk kenali sejarah alun-alun Malang berikut ini.

1. Sekilas sejarah dualisme alun-alun Malang

Alun-alun Malang: Sejarah dan InformasiAlun-alun Malang tempo dulu. (Instagram/potolawas)

Malang merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang memiliki dua alun-alun. Keberadaan dua alun-alun ini menjadi ciri khas tersendiri bagi Kota Malang. Pertama, alun-alun kotak atau yang lebih populer saat ini disebut alun-alun Merdeka. Kedua, alun-alun bunder (red- bulat) atau yang lebih populer disebut alun-alun Tugu. Tak hanya bentuknya yang berbeda. Kedua alun-alun tersebut memiliki nilai sejarah yang berbeda.

Alun-alun Merdeka didirikan terlebih dahulu oleh Bupati Malang pertama, Notodingirat I pada tahun 1818. Kemudian diperkirakan selesai dibangun pada tahun 1882 di era kepemimpinan Notodingirat II. Alun-alun ini didirikan sebagai bentuk representasi kekuasaan politik kolonial Belanda untuk memberi tanda bahwa Malang telah dikuasai. Belanda menginginkan alun-alun ini berada di bawah kendali mereka. Kendati demikian, eksklusivitas harapan Belanda bagi alun-alun kotak tersebut meleset. Pasalnya, alun-alun kotak telah menjadi ruang publik masyarakat setempat (pribumi) untuk bercengkrama hingga berjualan di alun-alun.

Merasa tak memiliki otoritas terhadap keberadaan alun-alun kotak. Belanda kemudian melakukan manuver membuat alun-alun baru, yakni alun-alun bunder. Alun-alun bunder didirikan di lahan yang dahulunya adalah hutan. Sebelumnya, alun-alun ini berbentuk bundar tanpa ada tugu di tengah alun-alun. Semula taman tersebut diberi nama JP Coen Plein. Nama tersebut digunakan sebagai bentuk penghormatan Gubernur Jenderal Jaan Pieterzoen Coen. Lebih lanjut, penyebutan alun-alun Tugu ini mulai eksis pasca kemerdekaan. Pada tahun 17 Agustus 1946 dibangunlah tugu untuk memperingati kemerdekaan. Kendati demikian, pada agresi militer Belanda I, tugu yang telah dibangun tersebut sempat dihancurkan. Kemudian pasca Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949 pembangunan tugu dimulai kembali. Pembangunan rampung tahun 1953 dan diresmikan oleh Presiden Sukarno. Alun-alun Tugu ini akhirnya berdiri kokoh hingga sekarang.

2. Daya tarik dua alun-alun Malang

Alun-alun Malang: Sejarah dan InformasiAlun-alun Tugu Malang. (Instagram/yoiki_malang)

Pastinya dua alun-alun tersebut memiliki berbagai daya tarik, lho. Mulai dari taman bunga yang indah. Bangku-bangku yang berjajar rapi. Bahkan ketika malam tiba, lampu-lampu di sekeliling kedua alun-alun ini tampak sangat indah.

Lebih dari itu, lingkungan sekitar yang terjaga kebersihannya, tentunya akan semakin membuat kamu betah untuk berlama-lama di sini. Bahkan permainan khusus anak pun juga tersedia di sini.

Baca Juga: Lembah Indah Malang, Wisata Glamping Paling Instagenic di Malang

3. Aktivitas yang bisa kamu lakukan ketika berkunjung di dua alun-alun Malang

Alun-alun Malang: Sejarah dan InformasiPengunjung berswafoto. (Instagram/aslimalangsam)

Berbagai aktivitas tentunya dapat kamu lakukan ketika berkunjung di dua alun-alun Malang tersebut. Misalnya, ketika kamu berkunjung ke alun-alun Tugu Malang. Kamu bisa menikmati senja di sini. Selain itu, kamu juga bisa berkeliling taman di sini.

Sementara itu, ketika kamu berkunjung ke alun-alun kotak (Merdeka) kamu bisa mengajak buah hatimu untuk menikmati beragam permainan yang tersedia di sini. Bahkan, buat kalian yang gemar berolahraga, kalian juga bisa melakukan olahraga lari di sini. Selain itu, kalian juga bisa duduk santai dengan menikmati suasana sekitar karena tempat ini menyediakan bangku untuk pengunjung yang ingin bersantai. Buat kalian yang hobi foto, lokasi ini juga bisa kamu jadikan untuk berswafoto.

4. Lokasi, harga tiket dan jam buka dua alun-alun Malang

Alun-alun Malang: Sejarah dan InformasiAlun-alun Tugu Malang. (Instagram/infomalangraya)

Lokasi alun-alun Merdeka ini terletak di Jl. Merdeka Selatan, Kiduldalem, Kec. Klojen, Kota Malang. Sementara itu, alun-alun Tugu Malang terletak di Jl. Tugu, Kiduldalem, Kec. Klojen, Kota Malang. Nah, buat kalian yang ingin liburan, tapi tidak ingin menguras isi kantong.

Cobalah untuk berkunjung di dua alun-alun Malang tersebut. Pasalnya, ketika kamu berkunjung ke lokasi ini, kamu hanya akan dikenakan tarif parkir saja, sekitar Rp2 ribu saja. Kamu juga bisa berkunjung ke dua alun-alun tersebut setiap saat. Buka 24 jam.

5. Tips ketika berkunjung ke alun-alun Malang

Alun-alun Malang: Sejarah dan InformasiAlun-alun Merdeka. (Instagram/1209photography)

Ketika hendak berkunjung di salah satu alun-alun Malang tersebut, seyogianya kalian berkunjung di waktu yang tepat. Misalnya, ketika kamu berkunjung ke alun-alun terlalu larut malam. Kalian tidak akan bisa maksimal menikmati keindahan sekitar alun-alun.

Lebih dari itu, ketika kalian berkunjung ke sini. Jangan buang sampah sembarangan. Jagalah kebersihan lingkungan sekitar alun-alun, demi kebaikan bersama.

Keunikan dua alun-alun Malang ini sangat istimewa, jika disaksikan secara langsung. Tak heran, jika setiap harinya tempat ini gak pernah sepi pengunjung. Apakah kamu termasuk salah satu dari pengunjung itu?

Baca Juga: 5 Rekomendasi Bakso Malang Paling Enak Se-Malang Raya

Rangga Rafi Arli Photo Community Writer Rangga Rafi Arli

Alhamdulillah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya