Mau Wisata Sejarah Gratis? Kunjungi 5 Monumen di Tulungagung Ini

Dibangun untuk apresiasi tapi banyak dilupakan

Setiap wilayah di Indonesia pastinya memiliki monumen ikonik tersendiri. Salah satu wilayah yang memiliki banyak monumen ikonik adalah Kabupaten Tulungagung. Sayang, banyak dari yang gak tahu arti keberadaan monumen-monumen tersebut. Bangunan-bangunan itu kerap dianggap sebagai pemanis tata kota belaka.

Padahal, monumen berfungsi sebagai bentuk apresiasi untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk merengkuh kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Nah, untuk meningkatkan kecintaanmu terhadap NKRI, tak ada salahnya kamu menengok beberapa monumen ikonik saat jalan yang ada di Kabupaten Tulungagung. Berikut 5 monumen bersejarah di Kabupaten Tulungagung yang bisa kamu kunjungi.

1. Monumen Sersan Soeharto

Mau Wisata Sejarah Gratis? Kunjungi 5 Monumen di Tulungagung IniMonumen Sersan Soeharto. Dokumen Pribadi/Rangga Rafi'Arli

Monumen Sersan Soeharto ini berdiri kokoh di depan Terminal Gayatri Kabupaten Tulungagung, atau tepatnya di sebelah timur kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung. Monumen ini beralamat di Desa Karangwaru, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung.

Sekilas monumen ini tampak berdiri seorang pria yang memegang senjata, tepat di bawah kaki seorang pria tersebut bertuliskan Sersan Soeharto 1928-1949. Monumen tersebut diresmikan oleh Pangdam VIII/Brawijaya Witarmin Majen TNI pada tanggal 20-IV-1976.

Sersan Soeharto sendiri merupakan tentara sekaligus pemimpin gerakan TRIP di Kabupaten Tulungagung yang melawan para penjajah. Sersan Soeharto lahir tahun 1928 dan wafat pada tahun 1949.

2. Monumen PETA

Mau Wisata Sejarah Gratis? Kunjungi 5 Monumen di Tulungagung IniMonumen PETA Tulungagung. Dokumen Pribadi/Rangga Rafi'Arli

Monumen Pembela Tanah Air (PETA) ini terletak di Sebelah Barat Gereja Katolik tepatnya di Jalan A. Yani Timur Kota Tulungagung. Monumen PETA ini didirikan pada tahun 1989. Jika dilihat dari tulisan yang tertera di batu marmer menyebutkan kalimat:

“Di sini pernah berdiri kesatrian pasukan sukarela tentara Pembela Tanah Air (PETA) Batalyon I Karesidenan Kediri (KEDIRI SYU DAI ICHI DAI DAN). Tulungagung, 3 April 1989 Yayasan Pembela Tanah Air (YAPETA) Sub Unit Tingkat II Kabupaten Tulungagung”.

Lokasi monumen ini merupakan lokasi markas tentara PETA Batalyon I Karesidenan Kediri pada periode 1942-1945.

Monumen ini dibangun untuk mengenang tentara PETA. Tentara PETA sendiri merupakan tentara sukarelawan yang dibentuk oleh Pemerintah Jepang saat menguasai Indonesia. Tujuan dibentuknya PETA adalah untuk menghadapi perang Asia Timur Raya dari serangan blok sekutu. Tugas utamanya adalah untuk mempertahankan wilayah masing-masing.

3. Monumen Yonif 505 Mliwis

Mau Wisata Sejarah Gratis? Kunjungi 5 Monumen di Tulungagung IniMonumen Yonif 505 Mliwis. Dokumen Pribadi/Rangga Rafi'Arli

Monumen Yonif 505 Mliwis ini terletak tepat di depan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Boyolangu, yang beralamat di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Dusun Krajan, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Pada lokasi tempat monumen ini, pernah digunakan untuk markas dari beberapa batalyon-batalyon tersebut. 

Monumen Mliwis ini diresmikan pada tanggal 27 Desember 1986 oleh Pang Dam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Saiful Sulun. 

Berdasarkan tulisan yang tertera di monumen tersebut, bertuliskan 4 sejarah batalyon.  

Pertama, tahun 1945-1947 Batalyon 121, Resimen 34, Divisi VI Soengkono pangkalan Tulungagung dan Trenggalek. 

Kedua, tahun 1947-1948 Batalyon A/21, Resimen 84 Divisi I Narotama pangkalan Tulungagung. 

Ketiga, tahun 1948-1951 Batalyon Mliwis, Brigade Soerachmat, Divisi I Brawijaya pangkalan Tulungagung. 

Keempat, tahun 1951-1966 Batalyon Infanteri 505 Resimen 16 Teritorium V Brawijaya pangkalan Madiun dan Ponorogo.

 Selain itu, di bawah monumen tersebut juga tertulis arti monumen yang berbunyi:

“Dengan berlandaskan Pancasila UUD 1945 Sumpah Prajurit dan Sapta Marga sejak terbentuknya sebagai Tentara Pejuang hingga menjadi Tentara Profesional Batalyon Infanteri 505/Mliwis selalu bersama-sama dengan rakyat mengabdikan diri kepada Nusa dan Bangsa dalam mempertahankan dan mengisi Kemerdekaan”.

Baca Juga: Monumen Perjuangan Batalyon Sikatan di Tulungagung Terancam Tergusur

4. Monumen Trip

Mau Wisata Sejarah Gratis? Kunjungi 5 Monumen di Tulungagung IniMonumen Mastrip Tulungagung. Dokumen Pribadi/Rangga Rafi'Arli

Monumen Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) ini terletak di Dusun Talun, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung atau tepatnya di sebelah Selatan Pasar Burung Beji.

Monumen ini berdiri untuk mengenang perjuangan pasukan TRIP yang berasal dari Barisan Keamanan Rakyat (BKR) Pelajar. Pasukan ini merupakan wadah pemuda yang berusia 13 hingga 18 tahun. Pasukan TRIP ini dibentuk secara resmi tanggal (22/9/1945). 

Pada waktu itu, lokasi Monumen Trip di Kabupaten Tulungagung ini dijadikan sebagai tempat pendaftaran para pelajar yang ingin ikut berjuang merebut kemerdekaan Negera Kesatuan Republik Indonesia dari tangan penjajah. 

Pada monumen Trip atau biasa dikenal Monumen Mastrip ini ada dua jenis tulisan yang tertera di monumen Mastrip ini.

Tulisan pertama terletak pada batu di depan pintu masuk, yang bertuliskan:

“Tentara Republik Indonesia Pelajar adalah organisasi para pelajar yang mempersenjatai dirinya berjuang bersama kekuatan rakyat lainnya dalam merebut kemerdekaan Negara Republik Indonesia”. Ditandatangani oleh Panitia Reuni Trip, Djliteng Soejoto, Tulungagung 21 Juni 1987.

Sedangkan tulisan kedua, berbunyi:

“Monumen Tentara Republik Indonesia Pelajar Jawa Timur didirikan untuk mengenang para pahlawan pelajar pejuang bersenjata selama perang kemerdekaan Republik Indonesia, perjuanganku adalah perjuanganmu”.

Monumen ini ditandatangani oleh Panglima Angkatan Bersenjata RI, Panglima Komando Militer V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Saiful Sulun, Tulungagung, 21 Juni 1987.

5. Monumen Sikatan

Mau Wisata Sejarah Gratis? Kunjungi 5 Monumen di Tulungagung IniMonumen Sikatan Tulungagung. Dokumen Pribadi/Rangga Rafi'Arli

Terakhir ada Monumen Sikatan. Monumen Sikatan ini terletak di Desa Ngujang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung atau tepatnya berada di sebelah timur Jembatan Ngujang 1 Tulungagung.

Tulisan yang tertera di batu marmer pada monumen ini berbunyi:
“Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa pada hari Senin tanggal 28 April 1986 telah diresmikan monumen perjuangan Mobile Batlyon Sikatan oleh Ex dan Mobat Sikatan, Mayor Jenderal TNI Pur R.Moch.Sabirin Mochtar".

Nama Monumen Sikatan ini diadopsi dari nama burung yang memiliki karakter lincah dan bergerak cepat. Mereka menjadi salah satu garda terdepan saat Tulungagung diserang Belanda pada agresi militer ke-2 awal tahun 1949.

Belanda melakukan upaya peledakan jembatan. Kemudian disambut oleh pasukan Mobile Batalyon Sikatan dan terjadi pertempuran sengit dalam kurun waktu satu malam. Akhirnya, dari pertempuran itu, Mobile Batalyon Sikatan berhasil mengalahkan pasukan Belanda. Oleh sebab itu, Monumen Sikatan dibangun di lokasi pertempuran berdarah itu untuk memperingati perjuangan pasukan Mobile Batalyon Sikatan. 

 

 


Itulah 5 rekomendasi monumen di Kabupaten Tulungagung yang didirikan sebagai apresiasi sekaligus untuk mengenang jasa para pahlawan yang berjuang merebut kemerdekaan NKRI. Berminat untuk mengunjungi? 

Baca Juga: 4 Monumen Bersejarah di Jogja yang Kaya Makna, Pernah Berkunjung?

Rangga Rafi Arli Photo Community Writer Rangga Rafi Arli

Alhamdulillah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya