6 Wisata Sejarah di Jawa Timur, Cocok Dikunjungi saat 17 Agustus

Sebagai destinasi liburan memperingati hari kemerdekaan.

Hari Kemerdekaan sudah semestinya diperingati oleh seluruh warga negara Indonesia. Dengan memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, sudah menjadi salah satu bentuk menghagai perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memperingati Hari Kemerdekaan adalah dengan mengunjungi salah satu tempat bersejarah. Di Jawa Timur, banyak sekali lokasi atau situs bersejarah di Indonesia yang menjadi saksi bisu dalam memperjuangkan Hari Kemerdekaan. 

Berikut ini rekomendasi lokasi wisata bersejarah di Jawa Timur yang bisa kamu jadikan pilihan destinasi saat kamu pergi liburan bersama keluarga atau pasangan kamu. Yuk, simak artikelnya!

1. Benteng Van Den Bosch

6 Wisata Sejarah di Jawa Timur, Cocok Dikunjungi saat 17 AgustusBenteng Van Den Bosch. (pu-parigimoutong.com)

Ngawi merupakan salah satu kota yang menjadi pusat perdagangan dan pelayaran di Jawa Timur. Pada tahun 1825, Belanda berhasil menduduki dan menguasai Ngawi, sehingga untuk mempertahankan posisinya dan sekaligus mengawasi jalur perdagangan di sepanjang daerah itu, Belanda memerintahkan pembangunan benteng baru. Lokasi dipilih pada pertemuan Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun. Benteng ini selesai dibangun pada tahun 1845 dan diberi nama Fort van den Bosch.

Pada masa pemerintahan Jepang, fungsi benteng diubah menjadi kamp sipil untuk pria dan anak laki-laki. Benteng ini terletak di jalan Untung Suropati No. II, Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi. Di dalam benteng terdapat makam Kyai Haji Muhammad Nursalim, salah satu pengikut Diponegoro yang ditangkap oleh Belanda. Sebelum masuk para wisatawan harus merogoh kocek Rp10.000 untuk membayar tiket masuk.

Baca Juga: 5 Fakta Benteng Van den Bosch di Ngawi, Punya Ratusan Pintu

2. Museum De Javasche Bank

6 Wisata Sejarah di Jawa Timur, Cocok Dikunjungi saat 17 AgustusMuseum De Javasche Bank. (bappedalitbang.surabaya.go.id)

Museum De Javasche Bank pertama kali dibangun pada tanggal 14 September 1829 dan dihancurkan yang kemudian dibangun kembali pada tahun 1904 dengan luas 1.000 meter persegi. Bangunan ini dirancang dengan cara yang sama dari kantor pusat De Javasche Bank di Batavia, dengan Neo-Renaissance arsitektur dan perhiasan Jawa pada rinciannya.

Terletak di jalan Garuda No.1, Krembangan Sel., bangunan ini memiliki tiga lantai dan menampilkan sejarah sistem perbankan di Indonesia dan momen-momen bersejarah dari Surabaya. Tidak hanya itu, pada museum ini menyimpan koleksi mata uang kuno. Tampilan dari museum ini dibagi menjadi tiga bagian, yakni Ruangan Koleksi Mata Uang Lama, Ruangan Koleksi dari Konservasi, dan Ruangan Koleksi Harta Budaya. Untuk masuk ke dalam museum ini tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun, hanya saja perlu diperhatikan jam operasional museum ini, yakni mulai dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. 

3. Gereja Merah

6 Wisata Sejarah di Jawa Timur, Cocok Dikunjungi saat 17 AgustusGereja Merah Kediri. (bpcbjatim)

Gereja di selatan Taman Sekartaji, Kota Kediri, Jawa Timur ini tercatat sudah berdiri sejak 21 Desember 1904. Pendirian bangunan tersebut juga dikenal dengan nama Gereja Merah dari diketahui sebuah prasasti yang menempel pada dinding sebelah kiri pintu masuk. Gaya arsiktektur dari bangunan ini adalah Neo Gothik dengan impresi ramping dan tinggi. Di dalam bangunan ini terdapat lima ruangan yang berfungsi, yakni ruang Informasi, ruang Utama, balkon, ruang Konsistori dan menara, serta ruang bawah tanah yang saat ini sudah ditutup.

Selain menyimpan gaya arsitektur yang khas, Gereja Immanuel ini memiliki artefak Alkitab yang saat ini dimanfaatkan sebagai wadah dalam prosesi ibadah yang diberikan kepada pengurus gereja. Alkitab tersebut ditulis dalam Bahasa Belanda yang diterbitkan pada tahun 1967. 

4. Pendopo Agung Triwulan

6 Wisata Sejarah di Jawa Timur, Cocok Dikunjungi saat 17 AgustusSitus pendopo agung. (bpcbjatim).

Pendopo Agung Trowulan ini dibangun oleh Kodam V Brawijaya melalui Yayasan Bina Mojopahit pada 1964 hingga 1973. Bangunan ini memiliki bentuk seperti pendopo joglo yang tiang utama atau soko gurunya beralaskan batu umpak peninggalan Kerajaan Majapahit. Di bagian belakang pendopo, terdapat dinding dengan relief yang mengisahkan sejarah Kerajaan Majapahit. Salah satunya, terdapat relief yang menceritakan penobatan Raden Wijaya menjadi Raja Majapahit pada tanggal 15, bulan Kartika, tahun 1215 saka atau sekitar 10 November 1923. 

Berlokasi di Ngelinguk, Trowulan, Mojokerto, Pendopo Agung Trowulan ini menjadi saksi bisu Sumpah Palapa Gajah Mada yang menggetarkan Mahapatih Gajah Mada yang diangkat menjadi Mahapatih menggantikan Mpu Nala.

5. Benteng Mayangan

6 Wisata Sejarah di Jawa Timur, Cocok Dikunjungi saat 17 AgustusBenteng Mayangan. (probolinggokota.go.id)

Benteng Mayangan merupakan salah satu benteng peninggalan dari jajahan Belanda di Mayangan, Probolinggo. Tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung Tembaga, yang hanya berjarak sekitar satu kilometer. Tampilan benteng ini hanya tersisa beberapa bagian saja dan menjadi terbengkalai. Namun, terdapat reruntuhan benteng saat ini telah dirapikan dan pada beberapa bagian dijadikan taman. Saat ini juga dibuka sebuah kedai kopi di bagian depan reruntuhan benteng, sebagai salah satu tempat persinggahan para pengunjung. 

Keberadaan benteng ini dahulunya terdapat menara pemantau yang dapat melihat ke arah laut, tetapi bangunan menara tersebut sudah tidak bersisa. Selain itu juga, banyak bagian tembok yang sudah runtuh dan dan berlubang, sehingga batu-batu yang kali yang digunakan untuk membangun bangunan ini mulai terlihat.  

6. Museum Jalesveva Jayamahe

6 Wisata Sejarah di Jawa Timur, Cocok Dikunjungi saat 17 AgustusMuseum Jalesveva Jayamahe. (djkn.kemenkeu.go.id).

Museum Pusat TNI AL yang diberi nama Jalesveva Jayamahe resmi dibuka untuk umum pada tanggal 20 Januari 2024 yang lalu. Bangunan ini dibedakan menjadi beberapa zona, yaitu Gedung Heritage dan Hanggar, Gedung Teater, dan Replika KRI RE Martadinata. Museum ini tak hanya menyuguhkan koleksi-koleksi bersejarah TNI AL, tapi juga dilengkapi dengan teknologi modern yang membuat pengalaman para pengunjung semakin seru dan informatif. Tidak hanya itu, para pengunjung juga disuguhkan dengan pengalaman diorama yang menggambarkan peristiwa heroik pertempuran TNI AL menjaga kedaulatan NKRI. 

Terletak di Armada Timur Ujung, Ujung, Kec. Semampir, di dalam museum ini, terdapat juga ruang teater yang mempertontonkan film dokumenter tentang sejarah TNI AL dan pertahanan laut Indonesia. Museum Jalesveva Jayamahe dibuka untuk umum mulai hari Selasa hingga Minggu, pukul 10.00 hingga 17.00 WIB. 

Itulah tadi enam rekomendasi wisata bersejarah peninggalan masa penjajahan yang dapat dikunjungi selama Hari Kemerdekaan Indonesia. Silakan tentukan rencana sewaktu berlibur kamu bersama keluarga untuk merayakan 17 agustusan nanti. 

Baca Juga: 5 Air Terjun di Ngawi yang Menarik untuk Dikunjungi, Masih Asri!

Myesha Fatina Rachman Photo Community Writer Myesha Fatina Rachman

when life is like a lemon, just make a lemonade

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya