Beragam! Ini 10 Kesenian Khas Jember

Jember dikenal sebagai tempat pertemuan antar etnis

Kabupaten Jember dikenal sebagai daerah yang ditinggali suku etnis yang beragam. Bisa dikatakan mayoritas penduduk Jember merupakan pendatang sejak masa kolonial Belanda.

Banyak orang menyebut sebagai kota Pendalungan, pertemuan dua masyarakat dua etnis yang bercampur, antara Madura dan Jawa.

Kala itu, sekitar tahun 1887 adanya perusahaan perkebunan swasta membuat Jember banyak didatangi para penduduk baru dari kawasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Pemerintah kolonial membawa para kuli perkebunan dari wilayah Mataraman untuk bekerja di Jember. Jember sendiri dijadikan daerah pemasok hasil perkebunan, mulai dari tembakau hingga gula.

Potret keragaman tersebut ternyata membuat Jember memiliki ekspresi kesenian yang beragam. Berikut 10 Kesenian di Jember yang perlu kamu ketahui.

1. Tota’an Merpati

Beragam! Ini 10 Kesenian Khas JemberTradisi Totaan di Jember. IDN Times/Istimewa

Masyarakat Jember sudah akrab dengan permainan burung merpati. Tradisi ini biasanya dilakukan dengan melepas ratusan hingga ribuan burung merpati secara massal.

Burung tersebut sudah terlatih sehingga besar kemungkinan akan tetap kembali ke rumah tuannya.

Dunia mengenal merpati sebagai simbol damai. Merpati juga disimbolkan sebagai kesetiaan.

Tradisi ini biasanya ada di Kecamatan Semboro. Warga sekitar memyebutnya sebagai Tota'an.

Baca Juga: Terungkap! Ritual Maut di Jember Minta Berkah Ratu Pantai Selatan

2. Tari Lahbako

Beragam! Ini 10 Kesenian Khas JemberTari Lahbako. IDN Times/Istimewa

Kabupaten Jember adalah salah satu daerah penghasil tembakau terbesar dan terbaik di Indonesia.

Tak heran, Jember pun mendapat julukan sebagai kota tembakau. Tembakau yang terkenal ditaman jenis na oogst sebagai bahan baku pembuatan rokok cerutu.

Sebagai ekspresi daerah penghasil tembakau, Jember memiliki tarian tradisional bernama tari Lahbako. Tarian tersebut menggambarkan aktivitas pertanian tembakau.

Pertunjukan tari Lahbako sering digelar saat acara resmi di Kabupaten Jember.

3. Reog di Pendalungan

Beragam! Ini 10 Kesenian Khas JemberReog di Pendalungan. IDN Times/Istimewa

Kesenian reog memang berasal dari Ponorogo, namun karena banyaknya masyarakat pendatang di Jember membuat kesenian ini tetap populer.

Dari segi sejarah, reog Ponorogo sudah dimainkan para pekerja di Jember sejak masa kolonial. Kelompok-kelompok seni reog terbentuk sebagai penguatan identitas diri.

Kesenian reog Ponorogo cukup dikenal khususnya di kawasan Jember selatan.

Uniknya, reog di Jember juga dimainkan oleh masyarakat yang tidak memiliki pertalian darah dengan warga Ponorogo.

4. Musik Patrol

Beragam! Ini 10 Kesenian Khas JemberMusik Patrol. IDN Times/Istimewa

Musik patrol terbuat dari bahan kayu dibentuk menyerupai kentongan. Hanya saja ukuran kentongan kayu yang dibuat memiliki ukuran yang beragam, besar-kecil.

Musik patrol biasanya dimainkan saat bulan Ramadan.

Musik patrol ditabuh oleh pemuda dan Anak-anak sambil keliling dari desa ke desa untuk membangunkan orang yang akan melaksanakan sahur.

5. Larung Sesaji Papuma

Beragam! Ini 10 Kesenian Khas JemberLarung sesaji di Papuma. IDN Times/Istimewa

Kegiatan tradisi ritual larung sesaji di Papuma juga menjadi daya terik tersendiri.

Kegiatan tahunan tersebut digelar di Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma) sebagai simbol wujud syukur dan meminta berkah kepada Tuhan.

Saat larung sesaji, para pengaraknya memakai pakaian adat Jawa, dengan iringan kesenian reog.

Di pantai Papuma, sejumlah sesepuh mendorong sesaji yang dilarung. Sesaji berupa sepotong kepala kambing diletakkan di atas miniatur kapal dan diarak bersama-sama menuju samudera.

6. Kerapan Sapi Anak-Anak

Beragam! Ini 10 Kesenian Khas JemberKarapan sapi Anak-anak. IDN Times/Istimewa

Kabupaten Jember juga memiliki seni pertunjukan karapan sapi.

Selama ini orang lebih banyak mengenalnya sebagai tradisi di Pulau Madura. Karapan sapi atau adu balap sapi lebih dikenal sebagai bagian dari tradisi di Pulau Madura.

Namun di Jember, karapan sapi diperankan oleh Anak-anak. Kegiatan ini biasa digelar di lapangan sepak bola Desa Jatiroto Kecamatan Sumberbaru.

Anak-anak berpacu menempuh jarak seratus meter menggunakan sapi. Kecepatannya bisa mencapai 60 kilometer per jam.

Para joki karapan sapi merupakan Anak-anak yang berusia 12-15 tahun. Tak ada yang menyangka mereka bisa ngebut, mengendalikan sapi, tanpa pengaman apapun. Tanpa helm. Tanpa sepatu. Sebuah tantangan penuh risiko.

7. Jaranan

Beragam! Ini 10 Kesenian Khas JemberSeni tradisi jaranan. IDN Times/Pemkab Jember

Seni tradisi Jaranan dikenal sebagai seni tradisi daerah Mataraman di Jawa Timur.

Di Kabupaten Jember, seni tradisi ini banyak dipentaskan di wilayah selatan yang memang dihuni warga keturunan kawasan Mataraman.

Konon kesenian ini muncul bersamaan dengan terpecahnya Kerajaan Kahuripan menjadi Kerajaan Jenggala dengan ibukota Kahuripan dan Kerajaan Panjalu atau Kediri dengan Ibukota Dhahapura.

Jaranan selalu terkait dengan hal-hal yang bersifat gaib. Masa dulu, seni tradisi ini digunakan untuk upacara terkait pemujaan terhadap roh leluhur keraton.

Di Jember, seni tradisi ini kini tak terkait dengan urusan keraton atau hal-hal bersifat keningratan. Namun saat menyaksikan jaranan, kita masih bisa merasakan adanya sesuatu yang supranatural di sana.

Pemeran jaranan bertingkah laku seperti orang kesurupan dan kadang membuat penonton tertawa atau menjerit.

Kendati demikian, atraksi ini tidak membahayakan, karena ada pawang yang senantiasa menjaga agar seniman jaranan yang beraksi tak mengganggu.

8. Jaran Kencak

Beragam! Ini 10 Kesenian Khas JemberJaran kencak di Jember. IDN Times/Istimewa

Salah satu warisan budaya dan seni di masyarakat Jember adalah jaran kencak (kuda menari). Kesenian ini biasanya diundang untuk menghibur Anak-anak.

Kesenian Jaran Kencak lebih populer di Jember bagian selatan. Kuda atau jaran kencak yang dipakai bukan sembarang kuda, namun kuda jenis ini adalah kuda yang senang menari dengan mengikuti irama musik tradisional yang ditabuh oleh pengiringnya.

Untuk melengkapi keunikan dan lebih menarik maka kuda-kuda itu dihias sedemikian rupa.

9. Can Macanan Kaduk

Beragam! Ini 10 Kesenian Khas JemberKesenian Can Macanan Kaduk. IDN Times/Istimewa

Bisa dikatakan, salah satu kesenian khas asal Jember yakni Can Macanan Kaduk

Kesenian ini menunjukkan aksi tarian harimau yang terbuat dari karung goni. Can Macanan memiliki arti harimau. Sementara Kaduk berarti karung goni.

Dari karung goni dan tali rafia, kemudian dibentuk menyerupai harimau. Setelah jadi, pemain Can Macanan Kaduk akan masuk ke dalamnya untuk berjalan sambil menari lengkap dengan atraksi.

Kesenian ini secara historis mengekspresikan kehidupan masyarakat petani di Jember untuk mengusir hal hal yang mengganggu.

10. Jember Fashion Carnaval

Beragam! Ini 10 Kesenian Khas JemberJember Fashion Carnaval. IDN Times/Pemkab Jember

Jember Fashion Carnaval atau yang akrab disebut JFC merupakan kegiatan yang lahir dari ide kreatif Dynand Fariz, seorang desainer fashion kelahiran Jember.

JFC menampilkan aneka ragam busana yang diperankan model. Karakter JFC menampilkan busana yang didesain memiliki sayap sayap dan mengenakan mahkota.

JFC sudah digelar rutin tiap tahun di Jember sejak 1 Januari 2003.

Pada tahun 2011 JFC genap berusia satu dekade (sepuluh tahun) dan kemudian berkembang menjadi event bertaraf nasional bahkan internasional.

 

Baca Juga: Pemimpin Ritual Berujung Maut di Pantai Jember Ditetapkan Tersangka 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya