Mengeja Makna Arsitektur Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya

Surabaya, IDN Times – Warga Surabaya sudah tidak asing dengan salah satu Masjid berarsitektur Tionghoa yang terletak di Jalan Gading No 2 Kecamatan Genteng, Surabaya ini. Namanya, Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya. Nah, arsitektur khas negeri Gingseng yang menghiasi setiap sudut masjid ini ternyata memiliki banyak makna lho. Simak Yuk!
1. Masjid Muhammad Cheng Ho berarsitektur Tionghoa pertama di Indonesia

Takmir Masjid, Muhammad Cheng Ho, Ustad Ahmad Hariyono Ong mengatakan bahwa Masjid tersebut adalah Masjid berarsitektuur Tionghoa pertama di Indonesia. Dibangun tahun 2001 dan diresmikan tanggal 13 Oktober 2002 oleh Menteri Agama saat itu.
Masjid tersebut kemudian mendapat penghargaan dari Musim Rekor Dunia Indonesia (MURI). Hal ini karena, Masjid Muhammad Cheng Ho adalah masjid berarsitektur Tionghoa pertama di Indonesia.
“Di Surabaya yang pertama, Alhamdulillah sudah berkembang, di Jatim ini kurang lebih ada 5 Masjid Muhammad Cheng Ho. Ada di Pandaan, di Jember, Banyuwangi dan terakhir di Malang Selatan,” ujarnya kepada IDN Times, Senin (4/4/2022).
2. Arsitektur penuh makna

Ia menjelaskan, arsitektur Masjid Muhammad Cheng Ho bukan hanya sekadar arsitektur Tionghoa belaka. Di dalamnya juga terselip beberapa makna yang diadopsi dari akulturasi budaya China. Salah satunya adalah bentuk atap atau kubah masjid.
"Dilihat dari atap Masjid Cheng Ho ini berbentuk persegi delapan. Dalam filosofi orang Tionghoa persegi delapan ini dinamakan Ba Fa yang maknanya keberuntungan atau kejayaan," unggkap Ustad Hariyono.
Selain kubah, warna Masjid Muhammad Cheng Ho dominan adalah warna merah. Warna tersebut sangat disenangi orang Tionghoa, dalam filosofi Tionghoa, warna merah berarti keberuntungan.
"Terus ada juga warna emas itu maknanya kedamaian," jelasnya.
3. Masjid Muhammad Cheng Ho tempat berkumpulnya etnis Tionghoa Muslim

Ustad Hariyono menuturkan, Masjid Muhammad Cheng Ho adalah tempat berkumpulnya masyarakat etnis Tionghoa beragama muslim. Mereka terabung dalam Persatuan Islam Tinghoa Indonesia (PITI).
"Kurang lebih anggotanya ada 500 orang di Surabaya, tempat berkumpulnya di sini (Masjid Muhammad Cheng Ho)," tuturnya.
Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya juga adalah pusat Dewan Pimpinan Derah (DPD) PITI Jawa Timur. Masjid tersebut bisa menampung 250 jemaah.