Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Para pengunjung dan warga sedang mengantri makan gratis (IDN Times/Ryzka Tiara)

Surabaya, IDN Times - Senin, 26 Agustus 2024 petang sekitar pukul 18.03, keramaian orang sudah tampak menyelimuti sebuah Masjid kecil yang berada di jalan Kalikepiting No.111 Surabaya. Sebagian orang berjajar, mengantre dengan tertib. Ada pula yang duduk di kursi plastik yang ditata di halaman Masjid. Rupanya ada pembagian makan gratis untuk warga. 

Di antara antrean orang tampak kesibukan para pemuda menyiapkan hidangan hingga tempat duduk tambahan. Beberapa dari mereka memakai pakaian seragam bewarna hitam bertuliskan 'Masjid Pemuda Indonesia'. Mereka juga tak kalah antusias menyambut warga dan membantu menertibkan jalan yang semakin ramai, seiring bertambahnya pengunjung. 

Mereka yang sudah mendapatkan makanan dan minuman gratis mulai keluar dari barisan dan mencari tempat duduk untuk menikmatinya. Seketika senyum terukir di ujung bibirnya lalu dengan lahap menyantap makanannya. Mereka terlihat senang sekali, rasanya seperti melahab buah kesabaran dari antrean itu.

Selang 15 menit kemudian, 300 porsi makanan yang disediakan seketika ludes dan terbagi merata. semua orang mendapatkannya. Bersamaan dengan itu, suasana latar masjid juga mulai sepi, pengunjung yang sudah menghabiskan makannya perlahan meninggalkan tempat dan tersisa beberapa orang yang baru saja mendapatkan makanan. Para pengurus masjid juga bergegas membersihkan sisa-sisa makanan, merapikan kursi pengunjung, dan membersihkan meja makan tempat sajian makanan. 

Itulah aktivitas selepas magrib di Masjid Pemuda Konsulat yang berada di jalan Kalikepiting No.111, Kota Surabaya. Masjid ini buka selama 24 jam, bebeda dari masjid-masjid perkotaan pada umumnya yang seringkali tutup dan terkunci selepas jamaah bubar. 

1. Awal mula berdirinya dan makna nama Masjid Pemuda Konsulat Surabaya

Pintu masuk Masjid Pemuda Konsulat bagi kaum pria (IDN Times/Ryzka Tiara)

Masjid Pemuda Konsulat termasuk masjid yang konsisten menjalankan program makan gratis dan tempat menginap selama tiga tahun terakhir ini. Para pengurus Masjid Pemuda Konsulat bekerjasama dengan Warung Makan Gratis untuk menyediakan sekaligus membagikan makanan gratis dengan menu yang berbeda-beda setiap harinya.

Selain itu, para pengurus Masjid Pemuda Konsulat menyambut dengan senang hati dan mempersilakan bagi siapa saja yang ingin sekadar beristirahat atau menginap di Masjid. Pihak pengelola Masjid juga menyediakan bantal dan matras untuk tidur dan memperbolehkan para penginap untuk mandi di kamar mandi masjid yang sudah disediakan lengkap dengan keperluannya. 

Pengurus Masjid Pemuda Konsulat, Rizqullah Mufrih (29) mengungkapkan, awal mula masjid ini berdiri. Mulanya, masjid ini merupakan tempat pusat konsulat Filipina yang kemudian diwakafkan sebagai tempat ibadah. Selain itu, ada alasan menarik mengapa masjid ini dinamakan Masjid Pemuda Konsulat. 

"Untuk kata pemudanya, ini terinspirasi dari para sahabat-sahabat, terus kita ngambil dari kisah-kisah Al-Quran itu banyak mereka yang membangun peradaban ini, ya, kebanyakan itu anak-anak muda. Anak-anak muda ini, kan, banyak semangatnya, semangatnya luar biasa, terus kreativitasnya tinggi dan lain-lainnya, kita ambil dari situ sebenarnya," kata Mufrih kepada IDN Times.

Tak hanya itu, kata pemuda ini juga diibaratkan sebagai bentuk terwujudnya kemenangan yang nyata, hal ini diambil dari salah satu ayat Al-Qur'an. "Kalau misalnya kita mau ambil dari Al-Qur'annya, kita ambil dari surat Al-Fath ayat pertama, yang artinya 'Sesungguhnya Kami telah menganugerahkan kepadamu kemenangan yang nyata', kemenangan yang nyata inilah yang dimana dibuat oleh anak-anak muda," lanjutnya. 

"Kalau untuk nama konsulat sendiri ini sebenarnya penggabungan, karena dulu sebelum diwakafkan menjadi masjid, ini adalah kantor konsulat Filipina, jadi mergerlah masjid pemuda terus digabung sama konsulat, jadi Masjid Pemuda Konsulat," terangnya. 

2. Alasan mengadakan kegiatan bagi-bagi makanan gratis

Para pengunjung dan warga sedang mengambil makanan yang disediakan (IDN Times/Ryzka Tiara)

Adanya program makanan gratis ini bermula dari rasa simpati dan prihatin beberapa warga terhadap warga lainnya yang terisolasi dan mengalami kesulitan dalam menjalankan hidupnya, mengingat pada saat itu sedang terjadi pandemi akibat covid-19.

"Motivasinya yang sebenarnya, pertama itu awal mula kegiatan ini berjalan pada tahun 2021. Kita melihat itu masih covid, di sekitaran kampung sini terutama di dekat masjid, banyak mereka yang terisolasi karena memang tidak mendapatkan kebutuhan makannya, buat kerja sulit, terus buat cari kehidupan sulit, dan banyak dari mereka itu yang sakit. Awalnya mungkin motivasi dimulai dari situ, ketika melihat banyak saudara-saudara kita atau masyarakat-masyarakat sekitar kita ini yang mereka itu sakit dan kesulitan buat makan," ujarnya.  

3. Tak hanya warga lokal, masjid ini juga dikunjungi oleh warga dari berbagai daerah

Para pengunjung dan warga sedang menikmati makanan di teras masjid (IDN Times/Ryzka Tiara)

Masjid Pemuda Konsulat ini tidak hanya dikunjungi oleh warga lokal, tetapi juga dikunjungi oleh warga dari berbagai daerah. Semua pengunjung diterima dengan baik oleh pihak pengurus Masjid Pemuda Konsulat, semua bisa mendapatkan makan dan tinggal di sana tanpa ada kriteria tertentu. 

"Enggak ada kriteria tertentu, terbuka untuk umum. Buat siapapun itu, kita tidak melihat status sosialnya, etnisnya, sukunya, agamanya, siapapun, lah, ya. Pokoknya mereka mau makan dan yang paling penting dihabiskan. Kalau untuk masalah makan tidak dihabiskan, kita di situ tegas sekali," ujarnya

"Untuk yang menginap lebih random lagi. Kadang-kadang mereka lagi dalam perjalanan ke Surabaya, bingung mau ke tempat mana, lalu ke sini. Terus ada juga yang mereka kesulitan buat tempat tinggal mereka tinggal di sini," ucapnya. 

4. Jadwal program pembagian makan gratis di Masjid Pemuda Konsulat

Kesibukan di Warung Makan Gratis yang menyediakan menu di Masjid Pemuda Konsulat Surabaya. (IDN Times/Ryzka Tiara).

Pembagian makanan gratis ini memiliki jadwal di hari dan waktu tertentu, mengikuti jadwal salat hingga mengikuti jadwal kegiatan yang sedang berlangsung di Masjid Pemuda Konsulat.

"Jadi, kalau jadwal makan gratis yang sekarang ini itu kan yang waktunya malam itu Senin, Kamis, Sabtu, tapi ini beda juga, nih, malamnya. Hari Senin sama Kamis setelah salat Maghrib kayak sekarang, tapi kalau Sabtu itu baru mulainya itu jam 20.45. Kenapa? Karena di masjid ini, setelah bakda isya itu ada kajian, jadi setelah kajian baru makan-makan. Terus yang siangnya itu, di hari Selasa, Rabu, dan Jumat setelah salat Dzuhur. Kita liburnya di hari Ahad," ujarnya. 

Sebelumnya, masjid ini sudah sempat viral di beberapa tahun terakhir. Banyak masyarakat yang kagum dengan kegiatan yang diadakan oleh Masjid Pemuda Konsulat ini. Meskipun memiliki luas yang tak seberapa, namun pihak pengurus masjid masih tetap konsisten dalam melakukan kegiatan ini dan tetap menyediakan tempat menginap bagi para musafir.

Hal ini membuat segenap para warga sekitar hingga warganet tersentuh dan tergerak untuk mengirimkan sembako, menyumbang kebutuhan masjid, hingga turut berdonasi demi membantu terlaksananya kegiatan baik itu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team