5 Wisata Religi di Kediri, dari Menara hingga Makam

Cocok dikunjungi saat hari besar Islam

Kediri memiliki banyak destinasi wisata religi yang sangat menarik untuk dikunjungi. Biasanya, destinasi wisata religi tersebut paling ramai ketika peringatan hari besar Islam, seperti bulan Maulid Nabi. Selain bisa untuk tempat ibadah, wisata religi juga bisa dijadikan tempat untuk mengenang para pembesar Islam terdahalu. Berikut ini ada 5 rekomendasi destinasi wisata religi yang ada di Kediri, dari menara hingga makam ulama. 

1. Menara Asmaul Husna

5 Wisata Religi di Kediri, dari Menara hingga MakamMenara Asmaul Husana Kediri (instagram.com/visitkediri_)

Menara Asmaul Husna sudah menjadi landmark Kota Kediri. Nama Asmaul Husna merujuk pada ketinggial menara yang mencapai 99 meter. Menara yang berada di kawasan Pondok Pesantren Wali Barokah ini dibangun selama kurun waktu 9 tahun. Di dalam menara terdapat perpustakaan islam, yang terdiri dari buku hadis, tafsir dan buku yang mempelajari cara memperdalam Al Quran.

Kamu bisa mencapai puncak menara hanya dengan menaiki lift. Dari puncak Menara Amaul Husna, kamu dapat berfoto sambil melihat pamandangan Kota Kediri yang indah. Menara yang berlokasi di Jalan Letjend Suprapto Gg. I No.12, Burengan, Kecamatan Pesantren, Kabupaten Kediri ini dapat kamu kunjungi dengan membayar Rp3 ribu saja.

2. Mаѕjіd Agung Kota Kediri

5 Wisata Religi di Kediri, dari Menara hingga MakamMаѕjіd Agung Kota Kediri (instagram.com/medsoskediri)

Mаѕjіd Agung Kota Kediri berlokasi di Jalan Panglima Sudirman, Nomor 160, Kota Kediri. Masjid ini menjadi tempat ibadah termegah dan terbesar yang ada di Kediri. Selain bisa digunakan untuk tempat ibadah bagi umat Islam, keindahan Masjid Agung Kota Kediri juga cocok dijadikan spot foto.

Masjid ini buka setiap hari, dari pukul 04.00 WIB hingga 21.00 WIB. Di kawasan masjid sudah tersedia tempat parkir yang luas, kamar mandi yang bersih dan air wudhu yang sangat jernih. Untuk memasuki masjid yang berdiri sejak tahun 1771 Masehi ini kamu tidak perlu memabayar tiket masuk maupun biaya parkir.

3. Makam Gus Miek

5 Wisata Religi di Kediri, dari Menara hingga MakamMakam Gus Miek (instagram.com/jamaah_jantiko_mantab)

KH. Chamim Jazuli atau yang lebih akrab disapa Gus Miek merupakan ulama kharismatik yang cukup populer di kalangan umat Nahdlatul Ulama. Gus Miek memiliki beberapa jamaah, seperti Mujahadah Lailiyah, Dzikrul Ghofilin dan Jantiko Mantab. Pria kelahiran 17 Agustus 1940 ini merupakan putra dari pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso, KH. Ahmad Djazuli Usman.

Ulama yang diyakini sebagai wali Allah ini wafat pada 5 Juni 1993 di Rumah Sakit Budi Mulya Surabaya. Gus Miek dimakamkan di Jalan Makam Auliya, Tambak, Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Makam Gus Miek selalu dikunjungi oleh peziarah yang datang dari berbagai daerah. Di kawasan makam sudah tersedia fasilitas tempat parkir yang luas dan toilet umum.

Baca Juga: 5 Wisata Religi di Lamongan, Cocok di Kunjungi saat Bulan Maulid

4. Makam KH. Ahmad Djazuli Utsman

5 Wisata Religi di Kediri, dari Menara hingga MakamMakam KH. Ahmad Djazuli Utsman (instagram.com/Tsuroyya_alfalah)

KH. Ahmad Djazuli Utsman merupakan pendiri Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Kediri. KH. Ahmad Djazuli mendedikasikan hidupnya untuk belajar dan mengajar. Ulama yang sekaligus ayah dari Gus Miek ini lahir pada tanggal 16 Mei 1900 dan wafat pada 10 Januari 1976.

KH. Ahmad Djazuli Utsman dimakamkan di selatan masjid Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Jember. Meski berada di kawasan pesantren, namun makam tersebut boleh diziarahi siapapun yang ingin mendapatkan barokah. Untuk berkunjung ke Makam KH. Ahmad Djazuli Utsman tidak dikenai biaya apapun, termasuk parkir kendaraan.

5. Makam KH. Abdul Karim

5 Wisata Religi di Kediri, dari Menara hingga MakamMakam KH. Abdul Karim (facebook.com/Cerita Nyata Para Wali , Al Ba'alawi & Ulama)

KH. Abdul Karim merupakan pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. KH. Abdul Karim lahir pada tahun 1856 di Dukuh Bonar, Desa Diangan, Kawedanan Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Kemudian ia wafat pada tahun 1954 atau bertepatan pada 21 Ramadhan 1374 H. KH. Abdul Karim dimakamkan di belakang masjid Pondok Pesantren Lirboyo Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Semasa hidupnya, KH. Abdul Karim lebih banyak mengembara selama puluhan tahun untuk mencari ilmu. Pesantren yang pernah dijadikan tempat menimba ilmu meliputi Pesantren Trayang Bangsri Kertosono, Pesantren Sono Sidoarjo, Pesantren Kedungdoro dan berguru ke Syaikhana Kholil Bangkalan. Kini, makam KH. Abdul Karim selalu dikunjungi saat berwisata religi ke makam Wali Jawa Timur. Untuk memasuki kawasan makam, tidak dikenai tiket dan tidak ada biaya parkit kendaraan.

Itulah tadi rekomendasi tempat wisata religi yang ada di Kediri, Jawa Timur. Kamu bisa berkunjung ke tempat wisata religi tersebut sendirian ataupun bersama rombongan. Biaya tiket masuknya sangat murah, bahkan ada yang gratis.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Toko Roti Terlaris di Kediri

M. Imron fauzi Photo Community Writer M. Imron fauzi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya