8 Masjid Ikonik di Surabaya Penuh Sejarah

Nggak cuma sekadar tempat ibadah!

Penyebaran dan masuknya agama Islam di Surabaya gak bisa dilepaskan dari peran Sunan Ampel. Perjalanan salah satu Wali Songo ini dalam mengenalkan agama Islam di tanah Jawa juga identik dengan pembangunan masjid sebagai pusat peradaban. Masjid dibangun gak cuma sebagai tempat ibadah, tapi juga sarana penyebaran Islam melalui berbagai metode.

Sampai sekarang masjid yang dibangun oleh Sunan Ampel masih tetap lestari. Bahkan makin berkembang jumlahnya seiring perkembangan agama Islam saat ini.

Berikut adalah tujuh masjid ikonik di Surabaya yang kental dengan filosofi dan sejarah di baliknya.

1. Masjid Al Akbar

8 Masjid Ikonik di Surabaya Penuh SejarahMasjid Nasional Al-Akbar Surabaya waktu pelaksanaan salat Iduladha 1445 H. Instagram/masjidalakbarsurabaya

Masjid ini jadi salah satu ikon kota Surabaya karena menjadi masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal di Jakarta.

Masjid Al Akbar dibangun pada tanggal 4 Agustus 1995 atas gagasan Mantan Wali Kota Surabaya Soenarto Soemoprawiro. Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Akbar dilakukan oleh Wakil Presiden Try Sutrisno dan diresmikan Presiden KH Abdurrahman Wahid pada 10 November 2000.

Masjid Al Akbar Surabaya punya empat kubah mengelilingi satu kubah berukuran besar yang menjadi ikon tempat ibadah umat muslim ini. Selain itu terdapat pula menara setinggi 99 meter di sebelah utara masjid. Angka 99 merupakan representasi 99 Asma’ul Husna. Menara tersebut juga dapat dikunjungi masyarakat yang ingin menikmati pemandangan Kota Surabaya dari ketinggian.

Baca Juga: 5 Fakta Masjid Tiban Malang Gak Dibangun Sehari Semalam

2. Masjid Sunan Ampel

8 Masjid Ikonik di Surabaya Penuh SejarahInterior Masjid Sunan Ampel Surabaya. Instagram/masjidampel

Sebagai masjid tertua di Surabaya, Masjid Sunan Ampel menjadi saksi sejarah penyebaran awal agama Islam di tanah Jawa. Masjid ini didirikan oleh salah satu Wali Songo bernama Raden Muhammad Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat yang kemudian lebih dikenal sebagai Sunan Ampel pada abad ke-15 masehi.

Masjid Sunan Ampel memadukan gaya arsitektur tiga kebudayaan, yakni Jawa Kuno, Hindu-Buddha, dan Arab (Islam). Dalam kompleks masjid terdapat makam Sunan Ampel dan keluarga serta para santrinya. Maka nggak heran kalau sampai sekarang Masjid Sunan Ampel ramai sama peziarah.

3. Masjid Rahmat

8 Masjid Ikonik di Surabaya Penuh SejarahMasjid Rahmat yang ada di Jalan Kembang Kuning Surabaya. Instagram/surabayapunyacerita

Keberadaan Masjid Rahmat nggak bisa dilepaskan sama sosok Sunan Ampel. Menurut sejarah, sebelum masuk ke wilayah Ampel Denta, atau yang sekarang dikenal dengan Ampel, Sunan Ampel singgah ke Kembang Kuning.

Di sini Sunan Ampel bertemu dengan Wirosuryo alias Mbah Karimah penjaga perbatasan kerajaan Majapahit. Sesuai tradisi, bila ingin bertahan di suatu wilayah, harus dilakukan duel. Keduanya pun duel dengan kemenangan di pihak Sunan Ampel. Wirosuryo yang kalah akhirnya memeluk agama Islam. Ia juga menikahkan putrinya dengan Sunan Ampel.

Untuk menyebarkan Islam di sini, ia pun membangun sebuah tempat ibadah. Dulunya Masjid Rahmat hanya sebuah langgar kecil dan disebut langgar tiban karena hanya dibangun semalam saja. Masjid ini kemudian direnovasi tahun 1967 dan diresmikan oleh Menteri Agama era Bung Karno, Syaifuddin Zuhri.

4. Masjid Peneleh

8 Masjid Ikonik di Surabaya Penuh SejarahMasjid Jami' Peneleh. Instagram/lovesuroboyo

Keberadaan Masjid Peneleh ini juga erat kaitannya dengan Sunan Ampel. Masyarakat sekitar menyebutkan bahwa Masjid Jami’ Peneleh ini dibangun oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel) pada 1421 M.

Awalnya memang berupa langgar kecil yang akhirnya dipugar menjadi masjid. Sejak abad ke-18, langgar itu menjadi masjid seperti saat ini. Sejak itu warga menyebutnya sebagai Masjid Jami’ di Peneleh. Warga sekitar percaya bahwa Masjid Jami’ dibangun oleh Sunan Ampil pada tahun 1421 M dan lebih tua dari dari Masjid Ampel.

Hal ini diperkuat dengan isi buku ensiklopedia Indonesia yang disusun oleh Prof. Dr MR TGS Mulia dan Prof. Dr. KAH Hadding, disebutkan bahwa Sunan Ampel berpindah dari kampung Kembang Kuning ke Peneleh. Selanjutnya ia mendirikan tempat ibadah umat muslim yang lebih besar dari langgar tiban atau Masjid Rahmat Kembang Kuning.

5. Masjid Kemayoran

8 Masjid Ikonik di Surabaya Penuh SejarahPotret lawas Masjid Kemayoran di kawasan Tugu Pahlawan sebelum dipindah. Instagram/nederlandsch_indie_zone

Tak banyak yang tahu bila masjid yang berdiri sejak tahun 1935 ini dulunya bernama Raudhatul Musyawarah, yang artinya Taman Musyawarah. Dulu, Masjid Kemayoran ini memang digunakan sebagai tempat bermusyawarah berbagai hal dengan tiga masjid tertua di Surabaya lainnya yaitu Masjid Ampel, Masjid Rahmat, dan Masjid Peneleh. Atau disebut pula dengan Perhimpunan Takmir Empat Masjid.

Masjid ini punya sejarah panjang hingga sempat ada pertumpahan darah. Lokasi Masjid Kemayoran awalnya bukan di Jalan Indapura seperti saat ini melainkan di kawasan Tugu Pahlawan. Oleh Belanda tanah tempat Masjid Kemayoran berdiri tertarik untuk dijadikan gedung pengadilan sehingga hal ini memantik pertikaian antara umat Islam dengan Belanda.

Masjid Kemayoran Surabaya ini menganut gaya arsitektur Tionghoa dengan kubah berbentuk segi delapan. Di dalam masjid terdampak prasasti dalam aksara Jawa yang artinya masjid untuk bangsa Surabaya.

6. Masjid Serang

8 Masjid Ikonik di Surabaya Penuh SejarahMasjid Serang di Jalan Panggung Surabaya. Instagram/syiartv

Masjid ikonik lain di Surabaya yaitu Masjid Serang yang terletak di Jalan Panggung, tak jauh dari Masjid Sunan Ampel. Usia masjid ini sudah memasuki 4 abad.

Awalnya, bangunan masjid ini merupakan sebuah langgar (surau) yang dibangun sekitar tahun 1630, dan merupakan wakaf dari seorang saudagar kaya raya India bernama Srangh. Oleh karena itu, langgar ini pun dinamakan langgar Serang, yang berasal dari kata Srangh. Srangh mewakafkan tempat ibadah ini kepada seora g habib.

Masjid Serang memiliki desain arsitektur yang khas, dengan menara yang menyerupai menara di Yaman. Sampai sekarang tradisi Yaman tetap dipertahankan di sini, salah satunya saf masjid hanya diperuntukkan bagi jemaah laki-laki. Karena wanita Arab umumnya salat di rumah masing-masing.

7. Masjid Muhammad Cheng Ho

8 Masjid Ikonik di Surabaya Penuh SejarahMasjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya. Instagram/chenghoosby

Masjid Cheng Ho Surabaya merupakan masjid pertama di Indonesia yang menggunakan nama Muslim Tionghoa dan menjadi simbol perdamaian umat beragama. Penamaan masjid ini untuk menghormati Laksamana Cheng Ho, seorang muslim asal Tiongkok yang punya peran besar dalam penyebaran agama Islam di dunia dan Indonesia.

Rancangan awal Masjid Muhammad Cheng Ho ini diilhami dari bentuk Masjid Niu Jie di Beijing yang dibangun pada 996 Masehi. Arsitektur Masjid Muhammad Cheng Ho yang mengadopsi klenteng menunjukkan bahwa masjid ini merupakan akulturasi dengan budaya Tionghoa.

Bagian kubah masjid berbentuk segi delapan atau pat kwa. Angka 8 dalam bahasa Tionghoa yang berarti jaya dan keberuntungan. Sementara untuk warna masjid menggunakan warna-warna khas Tionghoa di antaranya merah, kuning dan hijau.

8. Masjid Islamic Center

8 Masjid Ikonik di Surabaya Penuh SejarahMasjid Islamic Centre Jawa Timur yang dibangun dengan arsitektur modern. Kominfo Jatim

Masjid yang baru saja direnovasi dan diresmikan tahun 2023 ini didesain oleh Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat. Emil, sapaan Ridwan Kamil, dipilih untuk mengarsitekturi Masjid Islamic Center yang ada di Jalan Dukuh Kupang Surabaya karena pernah membangun masjid hingga mancanegara.

Sentuhan tangan Emil membuat desain Masjid Islamic Centre menjadi lebih minimalis dan modern serta mampu menampung jemaah lebih banyak.

Masjid Islamic Center Surabaya dibangun di atas lahan seluas 6.406 meter persegi. Luas bangunan masjid mencapai 5.800 meter persegi dengan kapasitas 3.630 jamaah dan terdiri dari 3 lantai.

Udah pada tahu kan masjid ikonik yang ada di Surabaya. Masjid-masjid tersebut nggak cuma sekadar tempat ibadah, tapi juga sebagai ikon sejarah agama Islam di tanah Jawa khususnya Surabaya.

Baca Juga: Mencicipi Kuliner Legendaris Gresik, Nasi Krawu Buk Tiban

dhafintya noorca Photo Community Writer dhafintya noorca

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya