5 Wisata Pecinan di Surabaya, Cocok untuk Habiskan Liburan Imlek

Wisata Pecinan di Chinatown-nya Surabaya

Surabaya punya banyak tempat wisata sejarah Pecinan. Ini tidak terlepas dari sejarah Kota Surabaya yang dulunya terbagi atas kawasan Eropa, Pecinan dan Arab. Orang-orang Tionghoa menempati kawasan Kembang Jepun, Kapasan dan Pasar Atom. Sehingga tak heran, jejak peninggalan Pecinan di masa lampau bisa ditemukan dengan mudah di kawasan Surabaya Utara.

Hari raya Imlek 2024 akan jatuh pada 10 Februari mendatang. Ornamen-ornamen bertema Imlek bakal menghiasi tempat wisata Pecinan di Surabaya. Imlek di Surabaya tak hanya dirayakan oleh warga Tionghoa tapi juga masyarakat umum. Ini karena proses akulturasi yang telah berlangsung cukup lama. Apa saja sih wisata Pecinan di Surabaya yang identik dengan perayaan Imlek. Ini daftarnya buat kamu:

1. Kya Kya Kembang Jepun

5 Wisata Pecinan di Surabaya, Cocok untuk Habiskan Liburan ImlekSuasana di kuliner malam Kya Kya Kembang Jepun Surabay. Instagram/rifqyredha

Wisata pecinan di Surabaya selalu identik dengan Kya Kya Kembang Jepun. Begitu memasuki kawasan ini, kamu bakal disambut sama dua patung naga di atas gerbang yang saling berhadapan. Kamu bisa merasakan nuansa Imlek yang kental di sini, seperti lampion yang menggantung sepanjang jalan Kembang Jepun.

Selain itu di sini juga ada spot foto bertema Kembang Jepun. Kalau lagi di sini gak lengkap rasanya kalau belum cobain kuliner ala pecinan. Tiap hari Jumat sampai Minggu jam 5 sore bakal ada kuliner malam Kya-Kya yang buka di sepanjang Jalan Kembang Jepun. Seru banget pastinya.

2. Rumah Abu Han

5 Wisata Pecinan di Surabaya, Cocok untuk Habiskan Liburan ImlekRumah Abu Han yang digunakan untuk menghormati leluhur keluarga Han. Disbudporapar Surabaya

Wisata Pecinan Surabaya selanjutnya adalah Rumah Abu Han di Jalan Karet. Rumah abu keluarga Han ini menjadi simbol akulturasi budaya Tionghoa yang tetap terjaga hingga kini. Asal muasal rumah abu ini berawal dari leluhur pertama keluarga Han yang mendarat di Jawa yaitu Han Siong Kong (1673 – 1743). Salah seorang putra Han Siong Kong bernama Han Bwee Kong (1727 – 1778) tinggal di Surabaya dan sukses sehingga menjadi Kapiten Tionghoa di Surabaya.

Ia dan istrinya meninggal dan dimakamkan di Pasar Bong. Namun karena makam di sana sudah mulai terdesak oleh pemukiman baru, maka anak cucunya mendirikan rumah abu ini pada tahun 1876 untuk menghormati leluhurnya. Rumah Abu Han tetap berdiri hingga kini di usianya yang 1 abad lebih. Rumah ini merupakan rumah abu tertua di Surabaya.

3. Klenteng Boen Bio

5 Wisata Pecinan di Surabaya, Cocok untuk Habiskan Liburan ImlekKlenteng Boen Bio Surabaya. Surabaya Tourism

Selanjutnya adalah Klenteng Boen Bio. Klenteng ini merupakan satu-satunya klenteng agama Konghucu di Asia Tenggara. Bahkan dalam beberapa publikasi disebutkan Klenteng Boen Bio sebagai benteng terakhir umat Konghucu.

Klenteng yang berlokasi di Jalan Kapasan Dalam Surabaya ini bisa ditemukan dengan mudah karena tepat di tepi jalan raya. Saat memasuki klenteng ini, ada satu sosok foto yang tidak asing yaitu Gus Dur. Mantan presiden RI yang dijuluki Bapak Pluralisme ini menjadi pahlawan bagi warga Tionghoa yang sempat mengalami sejarah kelam. Namun itu dulu, sekarang umat Konghucu bisa tetap menjalankan ibadahnya di klenteng. Bahkan di sini rutin menggelar pertunjukan barongsai yang terbuka untuk umum.

Baca Juga: Menelusuri Kya-Kya Kembang Jepun, Wisata Pecinan di Surabaya

4. Wisata Kampung Pecinan Kapasan Dalam

5 Wisata Pecinan di Surabaya, Cocok untuk Habiskan Liburan ImlekSalah satu spot di Kampung Wisata Pecinan Surabaya. Instagram/lovesuroboyo

Wisata Kampung Pecinan Kapasan Dalam ini menghadirkan vibes China Town di Surabaya. Lokasinya berada di belakang Klenteng Boen Bio Jalan Kapasan Surabaya. Wisata heritage di Surabaya ini baru diresmikan pada 10 November 2020.

Nuansa pecinan di kampung ini sangat terasa mulai dari penempatan lampion, mural Dinasti Cing di tembok gang sampai patung naga di gapura. Selain itu di sini juga ada wisata kuliner pecinan yang menunya beraroma oriental. Kamu juga bisa menelusuri gang di area Kapasan Dalam untuk lebih mengenal keberagaman di Indonesia. Kampung Pecinan Kapasan Dalam rutin menggelar sedekah bumi tiap tahunnya yang diikuti tidak hanya etnis Tionghoa tapi juga suku Jawa dan Madura.

5. Klenteng Sanggar Agung

5 Wisata Pecinan di Surabaya, Cocok untuk Habiskan Liburan ImlekKlenteng Sanggar Agung Surabaya. Surabaya Tourism

Klenteng Sanggar Agung lokasinya ada di dalam area Kenjeran Park Surabaya. Sehingga untuk menuju ke sini kamu harus masuk Kenjeran Park terlebih dahulu. Klenteng ini merupakan rumah ibadah bagi umat Tri Dharma yang sudah ada sejak tahun 1999.

Klenteng ini memiliki ciri khas yaitu terdapat patung Dewi Kwan Im setinggi 20 meter dan dua naga yang saling berhadapan. Saat senja, matahari yang mulai terbenam berada tepat di mulut kedua naga. Seolah-olah naga sedang mengeluarkan bola api. Klenteng ini juga sering dikunjungi wisatawan karena lokasinya berada di tepi laut.

Berikut di atas adalah beberapa wisata Pecinan di Surabaya yang masih terjaga hingga kini. Sebagian peninggalan sejarah lainnya bisa kamu temui di wilayah Surabaya Utara. Di sana dulunya warga yang berbeda etnis tetap bisa hidup harmonis dan saling melengkapi meski dipisahkan wilayah. Namun sekarang tembok pemisah itu telah runtuh, dan Surabaya tidak lagi dibedakan berdasarkan etnis. Bangga jadi arek Suroboyo!

Baca Juga: Menjelajah Distrik Pecinan, Bertandang ke Masa Lalu

dhafintya noorca Photo Community Writer dhafintya noorca

Life keeps on going and learning

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya