5 Landmark Sejarah Hari Pahlawan di Surabaya 

Arek Suroboyo wajib tahu

10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan tiap tahunnya. Penetapan 10 November sebagai Hari Pahlawan didasari oleh peristiwa yang terjadi di Surabaya. Pertempuran sengit antara arek-arek Suroboyo melawan sekutu ini membuat setidaknya ribuan nyawa Indonesia gugur. 

Pertempuran 10 November tidak tercipta secara asal-asalan. Didahului dengan letupan-letupan yang kian membesar eskalasinya hingga mencapai puncaknya di 10 November. Untuk lebih mengetahui hal tersebut, mari kita awali dengan mengenal berbagai landmark sejarah Hari Pahlawan di Surabaya berikut ini. 

1. Hotel Majapahit

5 Landmark Sejarah Hari Pahlawan di Surabaya Teatrikal perobekan bendera di Hotel Majapahit Surabaya. tourism.surabaya.go.id

Hotel yang dulunya bernama Hotel Oranje ini merupakan lokasi bersejarah yang punya dampak besar bagi bangsa Indonesia. Hotel yang dibangun pada tahun 1911 oleh arsitektur Belanda ini menjadi lokasi perobekan bendera Belanda (merah putih biru) menjadi bendera Merah Putih pada 19 September 1945.

Perobekan ini dilakukan oleh pemuda Surabaya karena pihak Belanda mengibarkan Bendera Kerajaan Belanda (merah putih biru) secara sepihak. Insiden perobekan bendera merah putih biru tersebut kemudian membuat nama hotel ini berubah menjadi Hotel Merdeka.

Aksi yang dilakukan arek-arek Suroboyo ini memprakarsai terjadinya peristiwa yang terjadi di bulan berikutnya, tepatnya pada 10 November 1945 yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan. Sampai sekarang, di Hotel Majapahit selalu diadakan aksi teatrikal perobekan bendera Merah Putih tiap tahunnya.

Hotel ini sempat berubah nama menjadi Hotel Yamato di tahun 1942 pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Banyak peristiwa sejarah yang terjadi di hotel ini sehingga kemudian ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya.

2. Jembatan Merah

5 Landmark Sejarah Hari Pahlawan di Surabaya Jembatan Merah Surabaya. Instagram/leosuwandi

Jembatan Merah menjadi salah satu saksi bisu perjuangan arek-arek Suroboyo melawan sekutu di tahun 1945. Sekutu mendarat pada 25 Oktober 1945 di Surabaya dengan membawa sekitar 3000 hingga 4000 pasukan di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Mallaby. Kedatangan sekutu dengan niat menguasai Surabaya disambut penolakan dan pertempuran sengit dari arek-arek Suroboyo. Hingga pada tanggal 30 Oktober 1945, Mallaby sang petinggi militer sekutu tewas dalam pertempuran di Jembatan Merah.

Jembatan Merah pada zaman dahulu memang menjadi basis sekutu karena berada di jalur perniagaan. Sampai sekarang kamu tetap bisa melihat salah satu peninggalan sejarah ini. Lokasinya ada di Jalan Kembang Jepun Surabaya. Keberadaan jembatan ini menjadi saksi bahwa di sana arek-arek Suroboyo dengan gigih berani melawan tentara sekutu.

Baca Juga: 10 November Hari Pahlawan: Sejarah, Makna, Tema, dan Logo

3. Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama

5 Landmark Sejarah Hari Pahlawan di Surabaya Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Surabaya. nu.or.id

Kantor pertama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang dulu bernama Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama berada di Jalan Pahlawan Surabaya. Di sini para ulama NU merumuskan fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Isi Resolusi Jihad yang dicanangkan ulama menjadi pelecut semangat arek-arek Suroboyo dalam pertempuran 10 November 1945 melawan penjajah.

Pada 22 Oktober pula kemudian ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional sekaligus memperingati Resolusi Jihad yang dicetuskan KH Hasyim Asy'ari. Sampai saat ini gedung kantor PBNU masih tegak berdiri dan berisi sejumlah peninggalan di antaranya naskah asli Resolusi Jihad dan sejumlah foto berkaitan dengan 10 November.

4. Benteng Kedung Cowek

5 Landmark Sejarah Hari Pahlawan di Surabaya Benteng Kedung Cowek Surabaya. surabaya.go.id

Benteng Kedung Cowek dulunya merupakan gedung persenjataan dan amunisi di era pendudukan Belanda di Indonesia. Namun pada pertempuran 10 November di Surabaya, benteng Kedung Cowek yang menjadi tempat pertahanan Pasukan Sriwijaya memegang peran penting. Pasukan Sriwijaya menjadi penambah amunisi pejuang Tanah Air dalam perang melawan sekutu di Surabaya.

Benteng Kedung Cowek masih tegak berdiri sampai sekarang dengan sisa-sisa kemegahan yang ada meski tak lagi kokoh seperti dulu. Benteng nampak tidak terurus dan ditumbuhi tanaman gersang, padahal dulunya ini adalah benteng terbesar dalam rangkaian benteng yang dibangun di sepanjang pantai dari Surabaya sampai Gresik.

5. Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh November

5 Landmark Sejarah Hari Pahlawan di Surabaya tiketwisata.surabaya.go.id

Tugu Pahlawan didirikan pada 10 November 1951 dan diresmikan oleh Presiden RI Soekarno setahun setelahnya. Tepatnya pada 10 November 1952. Tugu ini dibangun untuk mengenang peristiwa 10 November. Kemudian Tugu Pahlawan ini dilengkapi dengan kehadiran Museum Sepuluh November di tahun 2000.

Bangunan Museum 10 November dibangun menyerupai paku terbalik setinggi 40,50 meter. Di dalam museum dilengkapi dengan peninggalan sejarah seperti koleksi foto, senjata rampasan dan artefak peninggalan pertempuran di Surabaya serta diorama elekronik dan diorama statis.

Hari Pahlawan 2023 mengangkat tema "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan." Tema ini diusung agar para generasi sekarang dapat memaknai semangat para pahlawan dalam konteks hari ini dan masa depan. Semoga di Hari Pahlawan tahun ini kita bisa terus meneladani jasa para pahlawan untuk dapat terus mempertahankan Tanah Air.

Baca Juga: Hari Pahlawan, Pemprov Jatim Pecahkan Dua Rekor MURI

dhafintya noorca Photo Community Writer dhafintya noorca

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya