Pulau Madura ternyata tidak hanya terkenal dengan karapan sapinya saja. Berbicara soal wisata religi, Pulau Garam ini selalu menjadi jujugan para peziarah maupun pelancong dari berbagai daerah di Jawa Timur. Pasalnya, sudah bukan rahasia lagi jika banyak sekali tokoh agama yang lahir dan besar di Madura.
Nah, di bawah ini sudah kami rangkumkan 11 destinasi wisata religi yang ada di Pulau Madura. Di mana sajakah itu? Yuk, simak informasi lengkapnya!
Makam Syaikhona Kholil merupakan makam dari Raden Kyai Haji Kholil, guru dari KH Hasyim Asyari sang pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Raden Kyai Haji Kholil dikenal sebagai tokoh penyebar Islam di Madura dan Jawa Timur. Makam ini selalu ramai pengunjung baik dari warga lokal maupun wisatawan luar Madura.
Menurut data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Bangkalan, makam ini menjadi spot wisata religi dengan jumlah pengunjung tertinggi di Bangkalan. Fasilitas di sini lengkap, mulai dari lahan parkir luas, hingga banyaknya pedagang yang menjual oleh-oleh.
Alamat: Jl. Mertajasah, Tajasah, Mertajasah, Kec. Bangkalan, Kabupaten Bangkalan
Bujuk Sara adalah julukan untuk 3 makam waliyullah yaitu, Sayyid Abdullah, Sayyid Syarifudin dan Sayyidah Siti Maisaroh. Jaraknya hanya sekitar 200 meter dari lokasi Makam Syaikhona Kholil. Meski begitu, tidak banyak orang yang tahu mengenai makam ulama tersebut.
Makam Buju sara juga termasuk salah satu makam wali yang dipercaya masyarakat dengan hal-hal keramatnya. Fasilitas yang disediakan juga lengkap dan cukup baik untuk memenuhi keperluan para peziarah selama berziarah kesana.
Alamat: Blandungan, Mertajasah, Kec. Bangkalan, Kabupaten Bangkalan
Air Mata Ibu adalah nama sebuah sumber mata air di Bangkalan. Di balik keberadaan mata air ini terdapat kisah yang menyentuh tentang Syarifah Ambani, istri dari Cakraningrat I, raja Madura pertama.
Dikisahkan Syarifah Ambani kerap merasa kesepian karena suaminya lebih sering berada di Mataram. Suatu hari, ia bertapa di bukit Buduran dan bertemu Nabi Khidir yang kemudian mengabulkan permohonannya agar Madura kelak dipimpin oleh keturunannya hingga tujuh turunan. Air mata haru Syarifah Ambani lantas menjadi mata air yang disebut Air Mata Ibu.
Alamat: Makam Air Mata, Buduran, Kec. Arosbaya, Kabupaten Bangkalan
Salah satu destinasi wisata religi yang tidak pernah sepi pengunjung selanjutnya adalah Makam Sultan Abdul Kadirun Bangkalan yang merupakan raja Bangkalan ke II dijuluki sebagai Cakraadiningrat II. Lokasi makamnya berada di belakang Masjid Agung Bangkalan.
Sultan Abdul Kadirun juga yang memprakarsai berdirinya Masjid Agung Bangkalan yang dulunya adalah masjid khusus untuk kerajaan. Kalian bisa berziarah kesana untuk mengenal lebih dalam sejarah dan perjuangan para raja di Madura.
Alamat: Demangan Barat, Demangan, Kec. Bangkalan, Kabupaten Bangkalan
Di Kabupaten Pamekasan terdapat Makam Bujuk Batu Ampar yang tidak pernah sepi dari peziarah. Batu ampar merupakan situs bersejarah yang didalamnya dimakamkan 6 orang waliyullah yang terdiri dari Syeh Abdul Manan (Bujuk Kosambi), Syeh Basyaniyah (Bujuk Tumpeng), Syeh Abu Syamsudin (Bujuk Lattong), Syeh Husen, Syeh M. Romli, dan Syeh Damanhuri.
Kalian bisa bertandang kemari kapanpun, karena pemakaman ini tidak pernah tutup alias buka 24 jam. Fasilitasnya juga sangat lengkap, termasuk lahan parkir yang luas, toko yang menjual oleh-oleh khas madura, serta kamar mandi yang bersih.
Alamat: Tompeng, Tattangoh, Kec. Proppo, Kabupaten Pamekasan
Destinasi wisata religi selanjutnya terletak di Kabupaten Sampang, yakni Masjid Madegan. Masjid ini disebut-sebut sebagai masjid tertua yang ada di Madura. Masjid Madegan didirikan Raden Praseno atau nama lainnya Ki Lemah Duwur pada tahun 1748.
Masjid ini memiliki arsitektur yang khas dengan atapnya yang berbentuk limas dan dinding dipenuhi lubang-lubang. Di sini, kalian bisa beribadah dan berziarah ke makam para raja madura, yang merupakan salah satu warisan sejarah Madura.
Alamat: Polagan, Kec. Sampang, Kabupaten Sampang
Asta atau pemakaman Jokotole merupakan salah satu wisata religi tertua di Sumenep. Makam ini dikeramatkan warga sekitar. Pasalnya Jokotole merupakan leluhur raja-raja Sumenep yang memiliki segudang kisah hidup yang menarik. Contohnya saja seperti kisah Kuda Terbang, kendaraan tunggangnya yang setia.
Konon katanya kuda tersebut memang ada dan dimakamkan pada satu komplek pesarean yang sama dengan sang empunya. Makam Jokotole masih dirawat hingga saat ini dan tidak pernah sepi peziarah baik dari dalam maupun luar Pulau Madura.
Alamat: Sa'asa, Lanjuk, Kec. Manding, Kabupaten Sumenep
Masjid Agung Pamekasan didirikan pada tahun 1870 oleh Raden Adipati Ario Prabu Tirtonegoro, bupati Pamekasan ke-12. Masjid ini memiliki arsitektur yang megah dan mewah dengan menara yang menjulang tinggi dengan kubahnya yang keemasan.
Kalian bisa beribadah sembari mengagumi keindahan Masjid Agung Pamekasan yang menjadi salah satu simbol keagamaan dan kebudayaan Madura. Kalian juga bisa menyaksikan Alun-Alun Pamekasan yang berada tepat di depan masjid.
Alamat: Jl. Mesigit No.23, Gladak Anyar, Barurambat Kota, Kec. Pamekasan, Kabupaten Pamekasan
Selain memiliki benda peninggalan para raja Sumenep tempo dulu, hal lain yang menjadi daya tarik Museum Keraton Sumenep adalah Al-Quran raksasa yang terbuat dari kulit kambing dengan tulisan tangan. Menurut pengelola, Al-Quran ini ditulis oleh seorang warga kecamatan Bluto yang merupakan kerabat Ramdlan Siradj, mantan Bupati Sumenep.
Dulunya Al-Quran itu dipamerkan di ruangan mirip tempat tidur yang dibuat sekitar abad 18 masehi dan bisa disentuh oleh pengunjung. Namun saat ini pengelola membuatkan lemari kaca khusus supaya Al-Quran tersebut lebih awet dan terjaga dengan lebih baik.
Alamat: Jl. Dr. Sutomo No.6, Lingkungan Delama, Pajagalan, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep
Asta Katandur merupakan makam penyebar agama Islam di Sumenep, yaitu Pangeran Katandur atau Habib Ahmad Baidlawi. Ia terkenal sebagai ahli di bidang pertanian dan pencipta tradisi kerapan sapi. Makamnya berada di sebuah kompleks pemakaman yang juga berisi makam keluarganya dan sebuah musala beratap ilalang.
Makamnya dikelilingi pohon bambu yang dipercaya dapat melanggengkan hubungan dengan cara menulis nama pasangan di batangnya. Banyak pengunjung yang datang untuk berziarah dan mencari berkah dari makam Pangeran Katandur.
Alamat: Asem Toronan, Pamolokan, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep
Makam Sunan Cendana adalah makam dari Syaikh Zainal Abidin, yakni waliyullah yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa khususnya di Pulau Madura. Ia dijuluki Sunan Cendana sebab dahulu kala kerap bertapa di dekat pohon cendana yang sangat besar.
Lokasi makamnya berada di belakang Masjid Kwanyar. Letaknya pas di depan Pasar Kwanyar. Kalian bisa berziarah ke makam ini secara beramai-ramai dengan rombongan keluarga maupun teman.
Alamat: Ketetang, Kec. Kwanyar, Kabupaten Bangkalan.
Itu tadi 11 destinasi wisata religi di Madura, Jawa Timur. Bila kamu pengin wisata religi, tinggal tentukan pilihan tujuan kamu.