Melihat Tradisi Nyadran Dam Bagong di Trenggalek

Larung kepala kerbau di Dam Bagong

Trenggalek, IDN Times - Warga Kelurahan Ngantru, Kabuaten Trenggalek menggelar upacara adat Nyadran Dam Bagong. Upacara ini mereka melarung kepala kerbau yang kemudian diperebutkan oleh para warga. Upacara tersebut digelar setahun sekali, setiap bulan Selo dalam sistem kalender Jawa. Warga menggelar upacara ini untuk memperingati jasa Adipati Menak Sopal yang telah membangun dam sehingga dapat mengairi area sawah mereka.

1. Diawali dengan kirab tumpeng dan ziarah ke makam leluhur

Melihat Tradisi Nyadran Dam Bagong di TrenggalekWarga berziarah ke makam leluhur sebelum memulai Nyadran di Dam Bagong . IDN Times/ istimewa

Rangkaian upacara adat ini diawali dengan kirab kepala kerbau dan tumpeng agung dari kawasan kampung menuju makam kompleks Makam Bagong, di Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek. Selanjutnya warga bersama tokoh desa dan kepala daerah menggelar ziarah makam Ki Ageng Menak Sopal. Kemudian, potongan kepala kerbau beserta kulit dan tulang kerbau itu dibawa ke Dam Bagong untuk proses pelarungan.

Baca Juga: Aroma Magis Tradisi Saulak Kampung Mandar Banyuwangi

2. Penghormatan atas jasa Ki Menak Sopal

Melihat Tradisi Nyadran Dam Bagong di TrenggalekWarga berebut tumpeng dalam upacara Nyadran di Dam Bagong . IDN Times/ istimewa

Menurut Bupati yang akrab dipanggil Mas Ipin ini, semangat Nyadran ini adalah bersedekah dengan harapan mendapatkan berkah Allah SWT. Nyadran Dam Bagong sendiri merupakan bentuk penghormatan masyarakat atas perjuangan Ki Ageng Menak Sopal yang telah berjasa membawa kemakmuran masyarakat setelah membangun Dam Bagong. Terlebih Dam ini diyakini selain sebagai sumber pengairan pertanian, juga dapat menampung air ketika musim kemarau dan mampu mengendalikan banjir ketika musim penghujan.

"Ini prosesi nyadran sudah dilaksanakan. Semoga sedekahnya seluruh warga Desa Ngantru dan sedekahnya seluruh warga Desa Kerjo nanti dibalas oleh Allah dengan rejeki yang melimpah," ujarnya, Jumat (16/06/2023).

3. Kerbau simbol kerja keras

Melihat Tradisi Nyadran Dam Bagong di TrenggalekKerbau yang disembelih dan dilarung saat prosesi Nyadran di Dam Bagong Trenggalek. IDN Times/ istimewa

Bagi Mas Ipin, kepala kerbau yang dilarung ini memiliki simbol performa dalam menjalankan tugasnya. Sosok kerbau sendiri merupakan lambang hewan yang biasa berkerja keras. Performa dan kerja keras ini dibutuhkan dalam sebuah kesuksesan.

"Sebenarnya simbol kehormatan, kepercayaan. Jadi kalau membangun atau kita katakanlah sebagai pelayanan masyarakat, kepercayaan itu adalah segala-galanya," pungkasnya.

Baca Juga: Tradisi Buang Pengantin di Banyuwangi, Solusi Pasangan Beda Arah

Bramanta Pamungkas Photo Community Writer Bramanta Pamungkas

peternak huruf

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya