7 Bangunan Kolonial di Surabaya, Hunting Foto Sambil Belajar Sejarah

Kota Surabaya menyimpan sejuta cerita, tak terkecuali dari sisi kesejarahan. Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Surabaya pernah menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda. Belum lagi didukung dengan letak yang strategis di dekat pelabuhan, Surabaya bahkan dinobatkan menjadi kota perdagangan terbesar.
Sebagai pusat administrasi dan perdagangan, kota ini menjadi sasaran pembangunan infrastruktur oleh pemerintah Hindia Belanda pada masa lampau. Inilah yang menyebabkan Surabaya dipenuhi berbagai bangunan antik khas arsitektur Belanda. Saat ini, peninggalan-peninggalan tersebut tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Berikut 7 bangunan peninggalan kolonial Belanda di Surabaya yang menjaksi saksi bisu invasi bangsa Barat terhadap bangsa Timur. Sambil hunting foto, kalian juga bisa belajar sejarah. Yuk, simak!
1. Benteng Kedung Cowek
Benteng Kedung Cowek berlokasi di Jalan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. Melansir Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, benteng ini didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengantisipasi serangan militer dari laut. Itulah sebabnya, benteng ini berdiri menghadap laut. Di sini, kamu bisa menemukan ruangan yang memiliki lubang-lubang kecil untuk mengintai musuh. Konon katanya, benteng ini mulai dibangun pada 1900-an.
Bangunan yang telah menjadi cagar budaya ini sering dimanfaatkan wisatawan untuk mengeksplorasi jejak-jejak sejarah di dalamnya. Tak hanya itu, bangunan vintage ini juga sering menjadi spot foto prewedding, yearbook, dan sebagainya. Letaknya yang dekat laut juga menambah view estetik Benteng Kedung Cowek. Jika ingin mengunjungi tempat ini, kamu hanya perlu membayar tarif parkir sekitar Rp3.000 sampai Rp5.000 saja.