Gara-gara Festival Gandrung, Kuliner Khas Banyuwangi Ludes Diburu
Tak cuma makanan, pendapatan pusat oleh-oleh pun melonjak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Ajang Festival Gandrung Sewu yang menampilkan aksi kolosal lebih dari 1.100 penari di bibir Pantai Boom, Banyuwangi, telah menjadi magnet bagi ribuan wisatawan. Salah satu yang mendapat berkah ekonomi dari kedatangan wisatawan adalah para pelaku usaha kuliner khas, mulai dari warung pinggir jalan sampai restoran.
“Makanan khas daerah ini sangat beragam, ada menu sarapan, makan siang, hingga kuliner malam hari. Semuanya beda-beda. Tiap tahun kami menggelar festival kuliner untuk meningkatkan daya saing kuliner lokal,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam keterangan tertulisnya, (19/10).
Baca Juga: Banyuwangi Bersiap Menjadi Geopark Nasional
1. Warung laris manis
Salah seorang pemilik warung yang mendapat manfaat ekonomi adalah Mujayanah. Warungnya terletak di timur Taman Blambangan dan hanya buka pagi hari dari pukul 06.00-10.00 WIB dengan menu spesial “nasi cawuk” yang memang khusus untuk sarapan.
Mujayanah mengatakan, saat tidak ada festival, dia biasanya hanya menghabiskan lima kilogram beras, tiga kilogram ikan laut, dan empat kilogram telur per hari. Namun, permintaan ini akan melonjak saat ada Banyuwangi Festival.
"Kalau ada acara, dagangan saya lebih laris. Makanya saya selalu mencari informasi jadwal kegiatan daerah. Kalau pas ada jadwal, pasti saya tambahi masaknya. Berasnya bisa habis 8 kilogram, ikan 4 kilogram, dan telur 6 kilogram. Alhamdulillah, habis," kata wanita 53 tahun itu.
Baca Juga: G-Land, Surga Peselancar di Ujung Selatan Banyuwangi