Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga Desa Legung Timur yang dijuluki Kampung Pasir. Instagram/tripsalamindonesia

Warga desa di Sumenep Madura ini punya kebiasaan unik yaitu tidur di atas pasir. Tradisi unik ini diturunkan secara turun temurun oleh warga desa Legung Timur, Kabupaten Sumenep, Madura. Tak hanya tidur di atas pasir, bahkan di depan rumah juga ada semacam teras khusus yang beralaskan pasir.

Tradisi ini sudah menjadi kearifan lokal yang dianut dan diwariskan oleh warga setempat selama ratusan tahun lamanya. Mereka percaya bahwa tidur di atas pasir punya banyak manfaat bagi kesehatan. Sehingga kearifan lokal tersebut tetap lestari hingga sekarang.

1. Pasir yang digunakan warga tak sembarangan, berasal dari Desa Legung Timur

Warga saat mengayak dan membersihkan pasir di Desa Legung Timur. Instagram/kampungkasurpasirlegung

Pasir yang digunakan oleh warga desa ini tidak diambil dari sembarang tempat. Pasir diambil dari Gunung Pasir di Desa Legung Barat dan Pantai Lombang yang tak jauh dari Desa Legung Timur. Hanya sekitar tiga kilometer saja.

Pasir dari Pantai Lombang berwarna putih kecoklatan, lembut dan halus. Sebelum diletakkan di dalam rumah, pasir terlebih dahulu diayak dan dibersihkan dari kotoran maupun material laut. Warga juga rutin mengganti pasir di dalam rumah secara berkala supaya tetap higienis.

2. Meski punya kasur di rumah, warga tetap memilih tidur di atas pasir

Warga memilih tidur di atas pasir dan bantal kapuk. Instagram/visitsumenepcom

Bukannya tak mampu membeli, warga Desa Legung Timur sebenarnya punya kasur di rumahnya. Hanya saja mereka lebih memilih tidur di atas pasir karena sudah terbiasa dan banyak khasiatnya. Bahkan, ada juga bayi di kampung ini yang lahir di atas pasir.

Umumnya mereka akan menambahkan bantal dan guling sebagai alas tidur supaya kepala tetap bersih. Namun ada pulang yang memilih tidur tanpa bantak dan guling. Sementara kasur di rumah warga biasanya digunakan oleh tamu yang datang.

3. Warga menyakini ada khasiat tidur di atas pasir

Pasir yang disusun menjadi kasur. Instagram/tripsalamindonesia

Mengutip laman klikdokter, pasir diklaim sebagai eksfoliator alami yang dianggap dapat membantu pengelupasan kulit secara alami. Sementara terkait manfaatnya bagi kesehatan dan relaksasi tubuh perlu kajian lebih mendalam.

Namun warga menganggap pasir memberi manfaat kesehatan bagi tubuh. Mereka juga beranggapan bahwa tidur di atas pasir dirasa lebih nyenyak dibandingkan di atas kasur. Selain itu, pasir memiliki sifat dapat menyerap suhu di sekitarnya. Apabila cuaca panas maka suhu akan terasa lebih sejuk dan begitu pula sebaliknya. Bila cuaca dingin maka tidur di atas pasir akan terasa hangat.

4. Lokasi Kampung Pasir Sumenep

Warga bercengkrama di atas pasir. Instagram/erul_moncet

Kampung Pasir Sumenep berlokasi di Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-batang, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Ada papan petunjuk jalan yang mudah dilihat wisatawan untuk memudahkan perjalanan menuju ke sana. Dari Surabaya perjalanan darat menuju Kampung Pasir Sumenep kurang lebih 5 jam lamanya.

Kampung Pasir Sumenep sudah terdaftar dalam jejaring Desa Wisata oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kategori rintisan dengan klasifikasi maju. Layaknya desa wisata lainnya, di sini juga memproduksi oleh-oleh khas seperti kripik ikan dan krupuk lecak Kampung Pasir.

Setelah membaca ulasan di atas tentu saja makin membuat kita bangga sama Indonesia yang punya budaya beragam ya. Meski berbeda budaya, kita harus saling menghargai satu sama lain dan tak lupa untuk melestarikannya. Salah satu cara melestarikannya adalah dengan tidak melupakannya dan mewariskan turun menurun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team