Kisah Ramadan di Australia, Puasa Lebih Cepat Dua Jam dari Indonesia 

Toleransi keagamaan di Negeri Kangguru juga sangat bagus

Malang, IDN Times - Menjalani ibadah Ramadan merupakan sebuah kebahagiaan bagi seluruh umat Islam di belahan dunia. Masyarakat bisa saling berlomba-lomba memperbanyak ibadah. Puasa, salat tarawih, tadarus Alquran hingga salat malam merupakan rutinitas yang biasa dilakukan umat muslim saat Bulan Ramadan.

Untuk Indonesia yang mayoritas penduduknya merupakan muslim tentu Bulan Ramadan memberi kebahagiaan tersendiri. Tetapi bagaimana nuansa Ramadan di negara yang mayoritas penduduknya bukan Islam. Alumni Hukum Keluarga Islam (HKI) UMM, Septifa Leliano Ceria mencoba berbagi kisah tentang Bulan Ramadan di Australia. 

1. Puasa di Autralia lebih cepat dua jam dari Indonesia

Kisah Ramadan di Australia, Puasa Lebih Cepat Dua Jam dari Indonesia Septifa Leliano membagikan aktivitasnya di Australia. Dok/Humas UMM

Septifa Leliano Ceria atau yang akrab disapa Ano menceritakan pengalamannya menjalani puasa di Negeri Kangguru. Menurutnya menjalani ibadah puasa di Australia sangat berbeda dengan di Indonesia. Cuaca, musim hingga mayoritas penduduknya yang bukan muslim menjadi perbedaannya.

Namun, Ano bercerita bahwa durasi puasa di Australia lebih pendek satu hingga dua jam jika dibandingkan dengan Indonesia. Tahun ini puasa di Autralia hanya 11 hingga 12 jam setiap harinya. Durasi puasa akan semakin pendek jika sudah memasuki musim dingin.

"Sebenarnya di Austrlaia puasanya memang lebih pendek, tapi tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Lebih cepat Canberra satu sampai dua jam dan semakin cepat lagi saat musim dingin,” terang mahasiswi Australia National University ini, Senin (3/5/2021). 

Baca Juga: 10 Negara dengan Durasi Puasa Paling Lama, Ada yang Lebih dari 20 Jam

2. Toleransi keagaaman di Australia sangat bagus

Kisah Ramadan di Australia, Puasa Lebih Cepat Dua Jam dari Indonesia Septifa Leliano membagikan aktivitasnya selama di Australia. Dok/Humas UMM

Menariknya meskipun Islam bukanlah agama mayoritas yang ada di Australia tetapi toleransi beragama yang ditunjukkan warga lokal sangatlah bagus. Mereka sangat menghormati mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa. Bahkan Ano mengakui bahwa dirinya sangat kagum akan terkait tingkat toleransi di Negari Kangguru itu.

Suatu ketika, Ia pernah kebingungan mencari tempat untuk salat karena lokasi yang biasanya digunakan saat itu sedang ramai. Ia dibantu oleh staf perpustakaan di ANU (The Australian National University) untuk menggunakan bilik kantornya sebagai tempat menjalankan ibadah salat.

"Tidak ada larangan beribadah di sini. Tetapi memang agak sulit mencari tempat yang memenuhi syarat untuk melaksanakan salat," tambahnya. 

3. Cukup terbantu karena banyak komunitas muslim di Australia

Kisah Ramadan di Australia, Puasa Lebih Cepat Dua Jam dari Indonesia Ano saat membagikan aktivitasnya selama di Australia. Dok/Humas UMM

Setelah hampir dua tahun di Canberra, Ano merasakan banyak hal yang berbeda saat menjalankan ibadah puasa. Beruntungnya di Australia cukup banyak warga Indonesia yang menetap atau tinggal. Hal itu juga membuat dirinya tidak terlalu kesepian lantaran menjalani ibadah ramadan jauh dari kampung halaman. Selain itu, komunitas muslim yang ada di Autralia juga cukup banyak. Hal itu sedikit banyak cukup membantu dirinya dalam menjalankan ibadah.

"Kalau untuk kegiatan pengajian dan buka bersama cukup mudah ditemui di sini," sambungnya. 

4. Beberapa kota sudah banyak komunitas muslim

Kisah Ramadan di Australia, Puasa Lebih Cepat Dua Jam dari Indonesia Suasana Sydney, Australia (IDN Times/Shemi)

Salah satu hal yang membentuk toleransi yang luar biasa di Australia adalah lantaran sudah cukup banyak komunitas muslim. Di beberapa kota besar seperti Sydney dan Melbourne sudah cukup banyak warga muslimnya. Hal itu membuat suasana Ramadan di beberapa kota di Australia tidak terlalu berbeda jauh dengan di Indonesia. 

"Kalau tempat saya tinggal memang tidak banyak muslim di sini, maka suasana Ramadan harus diciptakan dengan berbagai kegiatan yang biasa ditemui di Indonesia," tandasnya. 

Baca Juga: 10 Negara Punya Durasi Puasa Tercepat, Salah Satunya Indonesia lho!

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya