Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Nama Sungai di Jawa Timur yang Terkenal 

Ilustrasi Jembatan Brawijaya Kediri yang dilewati Sungai Brantas (shutterstock.com/@Imam_Uyomo01)
Ilustrasi Jembatan Brawijaya Kediri yang dilewati Sungai Brantas (shutterstock.com/@Imam_Uyomo01)

Sebagai salah satu provinsi terbesar di Indonesia, Jawa Timur memiliki banyak sungai yang berperan penting dalam kehidupan masyarakatnya. Sungai-sungai ini tidak hanya menjadi sumber air untuk pertanian, perikanan, dan kebutuhan sehari-hari, tetapi juga memiliki nilai historis yang kuat dan bahkan hingga menjadi destinasi wisata.

Beberapa sungai ini mengalir dari pegunungan dan melewati kota-kota besar sebelum akhirnya bermuara ke laut. Sungai-sungai ini juga menjadi saksi perkembangan peradaban dari masa kerajaan hingga era modern. Ada apa saja? Ini dia 7 nama sungai di Jawa Timur yang terkenal!

1. Sungai Bengawan Solo

Sungai Bengawan Solo yang melintasi Jawa Timur (pinterest.com/@ArmanMaulana)
Sungai Bengawan Solo yang melintasi Jawa Timur (pinterest.com/@ArmanMaulana)

Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa dengan panjang sekitar 548,53 kilometer. Aliran sungai ini membentang melewati 15 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yakni Ponorogo, Ngawi, Madiun, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. Sungai ini berasal dari Pegunungan Sewu di barat-selatan Surakarta dan bermuara di Laut Jawa, tepatnya di utara Gresik.

Dahulu, sungai Bengawan Solo digunakan sebagai jalur perdagangan dan transportasi oleh kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Mataram. Kini, sebagian aliran Bengawan Solo dimanfaatkan untuk pengairan sawah serta menjadi destinasi wisata dengan pemandangan memukau dengan suasana yang masih alami.

2. Sungai Brantas

Ilustrasi Sungai Brantas (shutterstock.com/@Imam_Uyomo01)
Ilustrasi Sungai Brantas (shutterstock.com/@Imam_Uyomo01)

Sebagai sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah Bengawan Solo, Sungai Brantas memiliki panjang sekitar 320 kilometer dan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang luasnya mencapai 1.194.593 hektare. Sungai ini mengalir melewati berbagai wilayah di Jawa Timur, termasuk Malang, Blitar, Kediri, Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, hingga Surabaya.

Aliran Sungai Brantas kemudian mengalir ke Sungai Porong di Kota Mojokerto dan bermuara ke Selat Madura. Peran Sungai Brantas dalam kehidupan masyarakat sangat besar. Selain menjadi jalur transportasi utama di masa lalu, sungai ini juga mendukung pertanian, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.

3. Sungai Porong

Ilustrasi Sungai Porong (shutterstock.com/@Meri Hariantisasi)
Ilustrasi Sungai Porong (shutterstock.com/@Meri Hariantisasi)

Sungai Porong adalah salah satu anak sungai utama dari Sungai Brantas yang bermuara ke Laut Bali. Sungai ini membentang sepanjang 13,5 kilometer dan mengalir melewati Kabupaten Sidoarjo serta Kabupaten Pasuruan. Nama "Porong" sendiri diambil dari sebuah kecamatan di ujung selatan Kabupaten Sidoarjo.

Sungai Porong sebenarnya merupakan sungai buatan yang dibuat untuk mengalihkan sebagian aliran Sungai Brantas yang semula bermuara di Surabaya. Peran Sungai Porong kemudian menjadi semakin penting setelah menjadi jalur pembuangan lumpur panas dari semburan Lapindo di Sidoarjo.

4. Sungai Bedadung

Ilustrasi sungai di Jawa Timur (pinterest.com/@naura)
Ilustrasi sungai di Jawa Timur (pinterest.com/@naura)

Sungai Bedadung merupakan sungai terbesar di Kabupaten Jember. Sungai ini memiliki panjang sekitar 90 kilometer dan bersumber dari Pegunungan Hyang. Alirannya melintasi pusat kota Jember sebelum akhirnya bermuara ke Samudra Hindia di bagian selatan.

Selain berfungsi sebagai sumber air, Sungai Bedadung juga memiliki nilai sejarah yang erat dengan perkembangan Kabupaten Jember. Alirannya yang melintasi pusat kota membuat sungai ini menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.

5. Sungai Konto

Sungai Konto di Jawa Timur (Jadesta Kemenparekraf)
Sungai Konto di Jawa Timur (Jadesta Kemenparekraf)

Sungai Konto dulu dikenal sebagai Sungai Nilakanta. Sungai ini bersumber dari Pegunungan Argowayang-Anjasmoro di Kabupaten Malang. Sungai Konto mengalir ke arah barat laut, melewati Kabupaten Kediri, hingga akhirnya bergabung dengan Sungai Brantas di Kabupaten Jombang.

Sungai Konto juga memiliki peran penting dalam pertanian, terutama dengan adanya Bendungan Selorejo di daerah Ngantang yang memanfaatkan aliran Sungai Konto untuk irigasi dan pembangkit listrik. Selain berfungsi sebagai sumber air irigasi, sungai ini juga sering dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mencari ikan dengan cara memancing atau menjala.

6. Sungai Mas/Kali Mas

Ilustrasi Sungai Kalimas di Surabaya (pinterest.com/@chilldude)
Ilustrasi Sungai Kalimas di Surabaya (pinterest.com/@chilldude)

Sungai Kalimas merupakan salah satu cabang Sungai Brantas yang mengalir dari Mojokerto ke Surabaya. Sungai ini memiliki nilai sejarah yang tinggi karena pernah digunakan sebagai jalur perdagangan di era Kerajaan Majapahit. Sungai ini juga berperan sebagai pelabuhan tradisional yang menghubungkan daerah pedalaman dengan wilayah pesisir.

Kini, Sungai Kalimas telah dikembangkan menjadi destinasi wisata air di Kota Surabaya. Dengan berbagai penataan yang dilakukan oleh pemerintah, sungai ini kini tampak lebih rapi dan menarik. Di Kalimas juga terdapat Jembatan petekan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya, karena memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang penting.

7. Sungai Banyupahit

Ilustrasi Sungai Banyupahit (shutterstock.com/@Imam_Uyomo01)
Ilustrasi Sungai Banyupahit (shutterstock.com/@Imam_Uyomo01)

Sungai Banyupahit adalah sungai yang cukup unik karena airnya memiliki kadar asam yang tinggi. Air sungai ini berasal dari Kawah Ijen yang memiliki pH sangat rendah, sehingga mengandung sulfat dalam jumlah besar. Sungai ini juga mengandung berbagai logam berat seperti tembaga dan seng.

Sungai Banyupahit menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan peneliti. Keunikannya dalam hal komposisi kimia inilah yang membuatnya menarik untuk dipelajari, terutama dalam konteks geologi dan lingkungan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Erza Angelia Putri
EditorErza Angelia Putri
Follow Us