Menkop UKM, Teten Masduki melihat langsung peternakan yang dikelola Koperasi SAE, Pujon. IDN Times/Alfi Ramadana
Beralih ke wilayah Kabupaten Malang bagian barat atau tepatnya di Kecamatan Pujon, maka akan ditemui sentra susu sapi perah. Kawasan ini dikenal dengan sentra olahan susu sapi perahnya. Berdasar sejarahnya, peternakan sapi di Pujon sudah ada sejak tahun 1910 atau saat era kolonial. Sejak awal peternakan memang sudah difokuskan pada susu sapi. Sempat terbengkalai saat kekuasaan Belanda runtuh, pada tahun 1942, Jepang sempat meneruskan peternakan sapi di kawasan Pujon.
Lalu saat Jepang runtuh, sapi-sapi tersebut kemudian dirawat oleh masyarakat sekitar. Namun, mereka saat itu tak memiliki kemampuan untuk memanfaatkan hasil susu yang didapat dari sapi-sapi yang dirawat. Hingha akhirnya pada tahun 1962 didirikanlah koperasi Sinau Andandani Ekonomi (SAE) untuk membantu masyarakat mengembangkan diri dan memaksimalkan produksi susu dan olahannya.
Dalam perjalanannya Koperasi SAE Pujon terus berkembang dan semakin dikenal. Saat ini tercatat ada sebanyak 8 ribu orang yang tergabung ke dalam Koperasi SAE dari saat awal berdiri hanya 22 orang. Kapasitas produksinya juga cukup besar yakni 80 ton per hari.