Wayang Topeng Jatiduwur (instagram.com/wayangtopengjatiduwur)
Kesenian ini berasal dari Desa Jatiduwur, Kecamatan Kesamben, Jombang. Menurut cerita, kesenian ini diperkenalkan oleh seorang seniman bernama Ki Purwo pada awal abad ke-19. Hingga saat ini, penerus Wayang Topeng Jatiduwur keturunan Ki Purwo sudah sampai generasi ketujuh.
Pertunjukan Wayang Topeng Jatiduwur merupakan perpaduan antara seni musik, tari, drama, dan seni rupa. Ciri khas kesenian ini terletak pada bentuk topeng dengan ciri dagu lebih lancip, dn memiliki ornamen bentuk bunga matahari. Bentuk bunga matahari tersebut dipercaya mirip dengan lambang Kerajaan Majapahit, Surya Majapahit.
Ki Purwo sendiri meninggalkan sebanyak 33 topeng asli buatannya. Namun sejak tahu 2000-an diganti dengan topeng replika karena topeng asli mulai memudar warnanya. Kini, topeng asli Ki Purwo dikeluarkan pada acara-acara tertentu saja. Seperti pada tanggal 1-10 di bulan Suro.
Wayang Topeng Jatiduwur memiliki dua cerita pakem atau cerita asli. Yaitu lakon Patah Kuda Narawangsa dan Wiruncana Murca. Patah Kuda Narawangsa menceritakan tentang perjuangan dan pengembaraan Dewi Sekartaji sebelum bertemu Panji Asmorobangun. Sedangkan Wiruncana Murca menceritakan kisah Panji Asmorobangun memenangkan hati Dewi Sekartaji.
Nah, itu tadi 5 Kesenian Khas Jombang. Unik dan menarik, kan! Jika ada kesempatan, kangan lupa untuk menyaksikan dan melestarikannya, ya!