Malang, IDN Times - Widodo Cahyono Putro diberikan tugas berat untuk menyelamatkan Arema FC dari jurang degradasi dengan sisa pertandingan hanya 10 laga saja. Dengan jangka waktu singkat, pelatih asal Cilacap ini diwajibkan meningkatkan performa tim.
Laga melawan Rans Nusantara akan jadi pertandingan debut Widodo bersama Singo Edan. Ia harus menunjukkan bahwa Manajemen Arema FC tidak salah merekrutnya.
Jelang menghadapi Rans Nusantara pada Kamis (22/2/2024) di Stadion Sultan Agung Bantul, Widodo sangat serius mempersiapkan tim. Pasalnya ini laga debutnya sebagai pelatih Singo Edan. Ia mendiskusikan berbagai strategi bersama para asisten pelatih untuk membuat strategi ampuh melawan anak asuh Eduardo Almeida ini.
"Saya minta kepada Coach Yanuar bikin grup tactical di handphone. Jadi para pemain itu nge-share potongan-potongan info mengenai calon lawan kita. Jadi semua pemain tahu ini kelebihan mereka, ini kekurangan mereka. Jadi pemain tolong mencermati itu, nanti kita akan bahas sama-sama," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (19/2/2024).
Widodo juga membagi hasil analisis kekurangan dan kelebihan pemain-pemain Arema FC saat masih ditukangi Fernando Valente. Data-data ini diharapkan dipelajari oelh setiap pemain dan diperbaiki saat latihan.
Arema FC musim ini memiliki siklus naik turun di Liga 1, Arema FC bisa mengoleksi kemenangan 3 kali secara beruntun tapi selanjutnya mereka akan menelan kekalahan 3 kali beruntun juga. Siklus ini juga kemungkinan akan dihadapi Widodo selama melatih. Siklus seperti inilah yang membuat Singo Edan berganti 7 pelatih dalam 2 musim terakhir.
"Nggak tahu siklus kedepannya gimana, kalau bisa kita doakan bisa mengubah siklus-siklus itu. Kita doakan, saya kan juga bukan tukang ramal, bukan bukan tukang sulap. Saya akan berusaha, kita harus punya keyakinan, kalau kita nggak punya keyakinan atau nggak punya semangat ya sudah lebih bagus mati, nggak usah perang," tegasnya.
Widodo mengatakan kedatangannya ini merupakan rekomendasi dari para pemain sendiri. Jadi ia yakin para pemain akan lebih berusaha mengikuti instruksinya dan bermain lebih militan.
"Saya bukan pelatih yang hebat, tapi saya punya sesuatu yang bisa membawa kebersamaan, karena itu kuncinya, sifat respect itu kuncinya. Jadi semua ini kembali lagi ke pemain, tapi kan nggak semata-mata karena pemain, ada aspek lain yang tadi saya bicarakan," ujarnya.
Pernah menangani Bali United pada periode Liga 1 Musim 2017/2018, membuat Widodo tidak asing dengan suasana Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar yang jadi kandang sementara Arema FC. Ia bahkan mengatakan jika warga Bali menyambut dirinya yang akan kembali ke Pulau Dewata ini.
"Kalau saya, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, Bali rumah kedua saya dan respon dari teman-teman juga bagus. Respon dari masyarakat Bali kemarin sudah ada yang bilang 'coach kita support sepenuh hati,'" tandasnya.