Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas. (Twitter/aremafcofficial)
Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas berkomentar jika ada kejadian kerusuhan lain setelah Tragedi Kanjuruhan. Kerusuhan yang dimaksud adalah kerusuhan antara suporter PSS Sleman dan PSIS Semarang pada Minggu (02/04/2023) di Stadion Jatidiri, Semarang. Sementara dalam Tragedi Kanjuruhan pada 01 Oktober 2022, tidak ada suporter Persebaya Surabaya dalam laga yang dilangsungkan di Stadion Kanjuruhan tersebut.
"Perlu diingat setelah Tragedi Kanjuruhan ada kerusuhan suporter di beberapa daerah. Tapi mungkin federasi kita masih ragu terkait keamanan," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (06/06/2023).
Meskipun demikian, Wiebie mengatakan akan mengikuti setiap keputusan dari federasi sepak bola Indonesia. Sehingga ia berharap dengan aturan baru ini sepak bola Indonesia bisa lebih baik lagi. Ia memilih berpikir positif saja pada keputusan dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
"Karena tujuannya juga baik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi kita akan mengikuti setiap keputusan dari PSSI," tegasnya.